NATO Gelar Latihan Angkatan Laut Terbesar di Laut Hitam
loading...
A
A
A
KIEV - Amerika Serikat (AS) dan 31 sekutu serta mitranya meresmikan latihan Sea Breeze ke-21 di Odessa, Ukraina , pada hari Senin lalu. Latihan tersebut, yang diposisikan langsung di lepas pantai Crimea Rusia, adalah yang terbesar dan dilakukan saat Kiev meningkatkan tekanan pada NATO untuk diterima menjadi anggota dalam aliansi tersebut.
Sebuah upacara di kota pelabuhan Ukraina pada hari Senin mengumumkan pembukaan latihan besar-besaran, yang akan berlangsung hingga 10 Juli. Menurut Angkatan Laut AS latihan ini menampilkan berbagai latihan bahari, dari perang amfibi dan perang anti-kapal selam hingga menyelam, operasi pencegatan maritim, pertahanan udara, dan pencarian serta penyelamatan.
Selain AS dan Ukraina, 30 negara lain ikut serta, termasuk Albania, Australia, Brasil, Bulgaria, Kanada, Denmark, Mesir, Estonia, Prancis, Georgia, Yunani, Israel, Italia, Jepang, Latvia, Lithuania, Moldova, Maroko, Norwegia, Pakistan, Polandia, Rumania, Senegal, Spanyol, Korea Selatan, Swedia, Tunisia, Turki, Uni Emirat Arab, dan Inggris Raya. Mereka secara kolektif telah menyumbangkan 5.000 tentara, 32 kapal, 40 pesawat dan 18 operasi khusus serta tim penyelam.
“Amerika Serikat bangga bermitra dengan Ukraina dalam menjadi tuan rumah bersama latihan maritim multinasional Sea Breeze, yang akan membantu meningkatkan interoperabilitas dan kemampuan di antara negara-negara yang berpartisipasi,” kata Kristina Kvien, Kuasa Usaha Kedutaan Besar AS di Ukraina, dalam sebuah pernyataan minggu lalu.
“Kami berkomitmen untuk menjaga keselamatan dan keamanan Laut Hitam ,” imbuhnya seperti dikutip dari Sputnik, Rabu (30/6/2021).
Latihan ini dilakukan di tengah ketegangan yang terjadi beberapa waktu lalu. Pekan lalu, pesawat dan kapal perang Rusia bertindak untuk mencegah dua kapal perang NATO yang berbeda di Laut Hitam untuk latihan Sea Breeze melanggar perairan teritorial Rusia di dekat Crimea.
Satu insiden pada 23 Juni melibatkan kapal perusak Inggris, HMS Defender, berlayar dalam jarak 10 mil laut dari pantai Crimea, melanggar integritas teritorial Rusia dan penutupan laut yang terkait dengan latihan militer Rusia. Pesawat tempur angkatan laut Rusia, Sukhoi Su-24, sampai menjatuhkan bom di depan Defender untuk menarik perhatiannya dan kapal patroli kelas Okhotnik juga melepaskan tembakan peringatan di dekat Defender.
HMS Defender mengklaim berlayar melalui perairan Ukraina dan tidak melakukan kesalahan karena, menurut Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, Inggris tidak mengakui aneksasi Rusia atas Crimea.
Sebuah upacara di kota pelabuhan Ukraina pada hari Senin mengumumkan pembukaan latihan besar-besaran, yang akan berlangsung hingga 10 Juli. Menurut Angkatan Laut AS latihan ini menampilkan berbagai latihan bahari, dari perang amfibi dan perang anti-kapal selam hingga menyelam, operasi pencegatan maritim, pertahanan udara, dan pencarian serta penyelamatan.
Selain AS dan Ukraina, 30 negara lain ikut serta, termasuk Albania, Australia, Brasil, Bulgaria, Kanada, Denmark, Mesir, Estonia, Prancis, Georgia, Yunani, Israel, Italia, Jepang, Latvia, Lithuania, Moldova, Maroko, Norwegia, Pakistan, Polandia, Rumania, Senegal, Spanyol, Korea Selatan, Swedia, Tunisia, Turki, Uni Emirat Arab, dan Inggris Raya. Mereka secara kolektif telah menyumbangkan 5.000 tentara, 32 kapal, 40 pesawat dan 18 operasi khusus serta tim penyelam.
“Amerika Serikat bangga bermitra dengan Ukraina dalam menjadi tuan rumah bersama latihan maritim multinasional Sea Breeze, yang akan membantu meningkatkan interoperabilitas dan kemampuan di antara negara-negara yang berpartisipasi,” kata Kristina Kvien, Kuasa Usaha Kedutaan Besar AS di Ukraina, dalam sebuah pernyataan minggu lalu.
“Kami berkomitmen untuk menjaga keselamatan dan keamanan Laut Hitam ,” imbuhnya seperti dikutip dari Sputnik, Rabu (30/6/2021).
Latihan ini dilakukan di tengah ketegangan yang terjadi beberapa waktu lalu. Pekan lalu, pesawat dan kapal perang Rusia bertindak untuk mencegah dua kapal perang NATO yang berbeda di Laut Hitam untuk latihan Sea Breeze melanggar perairan teritorial Rusia di dekat Crimea.
Satu insiden pada 23 Juni melibatkan kapal perusak Inggris, HMS Defender, berlayar dalam jarak 10 mil laut dari pantai Crimea, melanggar integritas teritorial Rusia dan penutupan laut yang terkait dengan latihan militer Rusia. Pesawat tempur angkatan laut Rusia, Sukhoi Su-24, sampai menjatuhkan bom di depan Defender untuk menarik perhatiannya dan kapal patroli kelas Okhotnik juga melepaskan tembakan peringatan di dekat Defender.
HMS Defender mengklaim berlayar melalui perairan Ukraina dan tidak melakukan kesalahan karena, menurut Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, Inggris tidak mengakui aneksasi Rusia atas Crimea.