Tiga Orang Tewas dalam Serangan Pisau di Jerman
loading...
A
A
A
BERLIN - Seorang pria bersenjata pisau mengamuk dan membunuh sedikitnya tiga orang dan melukai enam lainnya sebelum polisi Jerman menembak kaki dan menangkapnya.
Video yang diposting di media sosial menunjukkan pejalan kaki mengelilingi pelaku penyerangan dan menahannya dengan kursi serta tongkat di Barbarossaplatz di Wurzburg pada Jumat waktu setempat.
Rekaman insiden yang diposting online juga menunjukkan penyerang bertelanjang kaki sambil memegang pisau panjang.
Seorang wanita yang mengaku telah menyaksikan kejadian tersebut mengatakan kepada televisi Jerman RTL bahwa polisi kemudian turun tangan.
"Dia membawa pisau yang sangat besar dan menyerang orang-orang. Kemudian banyak orang mencoba melemparkan kursi atau payung atau ponsel ke arahnya dan menghentikannya," kata Julia Runze.
"Polisi kemudian mendekatinya dan saya pikir ada tembakan, Anda bisa mendengarnya dengan jelas," imbuhnya seperti dikutip dari Daily Mail, Sabtu (26/6/2021).
Polisi mengatakan sejumlah orang tewas dan terluka, tetapi tidak memberikan penjelasan secara rinci. Belum diketahui motif dari serangan tersebut.
"Penyerang dilumpuhkan setelah polisi menggunakan senjata api," kata polisi Lower Franconia di Twitter.
"Tidak ada indikasi tersangka kedua. Tidak ada bahaya bagi penduduk," sambungnya.
Polisi mengidentifikasi tersangka, yang mengenakan masker, sebagai pria Somalia berusia 24 tahun yang tinggal di Wurzburg, Jerman. Juru bicara polisi mengatakan nyawa pelaku tidak dalam bahaya akibat luka tembak yang dideritanya.
Juru bicara polisi Kerstin Kunick mengatakan petugas disiagakan sekitar lokasi kejadian pada pukul 5 sore untuk serangan pisau di Barbarossa Square di pusat kota.
Polisi telah menutup bagian dari pusat kota untuk 'operasi besar' pada Jumat sore dan meminta warga untuk menjauh.
Gubernur Bavaria Markus Soeder menyatakan keterkejutannya atas berita serangan itu. "Kami berduka dengan para korban dan keluarga mereka," tulisnya di Twitter.
Pejabat tinggi keamanan Bavaria Joachim Herrmann sedang dalam perjalanan ke Wurzburg, sebuah kota berpenduduk sekitar 130.000 orang yang terletak antara Munich dan Frankfurt.
Video yang diposting di media sosial menunjukkan pejalan kaki mengelilingi pelaku penyerangan dan menahannya dengan kursi serta tongkat di Barbarossaplatz di Wurzburg pada Jumat waktu setempat.
Rekaman insiden yang diposting online juga menunjukkan penyerang bertelanjang kaki sambil memegang pisau panjang.
Seorang wanita yang mengaku telah menyaksikan kejadian tersebut mengatakan kepada televisi Jerman RTL bahwa polisi kemudian turun tangan.
"Dia membawa pisau yang sangat besar dan menyerang orang-orang. Kemudian banyak orang mencoba melemparkan kursi atau payung atau ponsel ke arahnya dan menghentikannya," kata Julia Runze.
"Polisi kemudian mendekatinya dan saya pikir ada tembakan, Anda bisa mendengarnya dengan jelas," imbuhnya seperti dikutip dari Daily Mail, Sabtu (26/6/2021).
Polisi mengatakan sejumlah orang tewas dan terluka, tetapi tidak memberikan penjelasan secara rinci. Belum diketahui motif dari serangan tersebut.
"Penyerang dilumpuhkan setelah polisi menggunakan senjata api," kata polisi Lower Franconia di Twitter.
"Tidak ada indikasi tersangka kedua. Tidak ada bahaya bagi penduduk," sambungnya.
Polisi mengidentifikasi tersangka, yang mengenakan masker, sebagai pria Somalia berusia 24 tahun yang tinggal di Wurzburg, Jerman. Juru bicara polisi mengatakan nyawa pelaku tidak dalam bahaya akibat luka tembak yang dideritanya.
Juru bicara polisi Kerstin Kunick mengatakan petugas disiagakan sekitar lokasi kejadian pada pukul 5 sore untuk serangan pisau di Barbarossa Square di pusat kota.
Polisi telah menutup bagian dari pusat kota untuk 'operasi besar' pada Jumat sore dan meminta warga untuk menjauh.
Gubernur Bavaria Markus Soeder menyatakan keterkejutannya atas berita serangan itu. "Kami berduka dengan para korban dan keluarga mereka," tulisnya di Twitter.
Pejabat tinggi keamanan Bavaria Joachim Herrmann sedang dalam perjalanan ke Wurzburg, sebuah kota berpenduduk sekitar 130.000 orang yang terletak antara Munich dan Frankfurt.
(ian)