Cucu Imigran Palestina Ini Bangkit Jadi Harapan Baru dalam Pemilu Presiden Cile

Jum'at, 25 Juni 2021 - 15:31 WIB
loading...
Cucu Imigran Palestina...
Daniel Jadue saat ini menjabat sebagai walikota Recoleta di ibukota Chili, Santiago. Foto/twitter
A A A
SANTIAGO - Daniel Jadue bangkit sebagai harapan baru dalam pemilu presiden Cile . Dia kini hanya beberapa langkah lagi menduduki jabatan prestisius itu.

Jadue saat ini menjabat sebagai walikota Recoleta di ibukota Cile, Santiago. Cucu seorang imigran Palestina itu pun semakin populer bagi rakyat Cile untuk menjadi presiden.

Dia selalu blak-blakan tentang perjuangan untuk kebebasan Palestina. Dia menelusuri akar sejarah keluarganya di kota Beit Jala, Tepi Barat yang diduduki Israel. Dia pun telah aktif dalam perjuangan sejak berusia 11 tahun.



Jadue menghabiskan sebagian masa mudanya bekerja dengan Persatuan Umum Mahasiswa Palestina di Cile.



Calon presiden itu bergabung dengan Persatuan Umum Mahasiswa Palestina pada 1978 pada usia 11 tahun dan bekerja di kantor informasi dan komunikasi.



Selama beberapa tahun berikutnya, dia bergabung dengan Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP).

Dia melanjutkan dengan memimpin Persatuan Umum Mahasiswa Palestina pada 1987-1991 dan mengkoordinasikan kegiatan organisasi Pemuda Palestina di Amerika Latin dan Karibia pada 1991-1993.

Selama itu, Daniel melakukan perjalanan ke Lebanon dan Suriah, bertemu berbagai pemimpin politik Palestina.

Pada 2009, bersama sekelompok diaspora Palestina terkemuka lainnya, Jadue mengunjungi Palestina untuk pertama kalinya.

Sekembalinya ke Cile, calon presiden itu menulis satu buku yang menggambarkan pengalamannya berjudul Palestine: Chronicle of a Siege (2013).

Jika terpilih, Jadue memang tidak akan menjadi keturunan Palestina pertama yang menjabat presiden di negara-negara Amerika Latin.

Sebelas presiden di Amerika Latin sebelumnya berasal dari Arab, dan sejumlah besar terkait dengan Palestina.

Carlos Facusse (Honduras, 1988-2002), Antonio Saca (El Salvador, 2004-2009) dan Nayib Bukelele (2019-sekarang) termasuk di antara orang-orang Palestina pertama yang naik di jabatan orang nomor satu itu.

Namun, komitmen terbuka dan teguh Jadue untuk Palestina dan kebebasan Palestina membuat dia secara tegas berbeda dengan para pemimpin tersebut.

"Menjadi orang Palestina bukan berarti memakan makanan Palestina dan menari dabke," ujar Jadue pada Mondoweiss dalam wawancara.

"Jika Anda orang Palestina, tetapi jika Anda tidak tahu di sisi tembok mana Anda berada, maka Anda bukan orang Palestina," papar dia.

Dia menjelaskan, "Anda tidak bisa membela hak asasi manusia di luar Palestina dan menentang hak asasi manusia untuk orang Palestina."

Bulan lalu, menyusul pemboman 11 hari pendudukan Israel di Jalur Gaza yang menewaskan 256 warga Palestina termasuk 66 anak-anak, Jadue memimpin demonstrasi di luar Kedutaan Besar Israel di Santiago, memposting foto ke akun Twitter-nya.

Cile merupakan rumah bagi setengah juta warga Palestina. Cile juga memiliki sejarah panjang mendukung mereka yang hidup di bawah penjajahan Israel.

Pada Juli 2020, Senat Cile menyetujui resolusi yang meminta presiden menerapkan undang-undang yang memboikot barang-barang permukiman Israel dan melarang kegiatan komersial dengan perusahaan yang beroperasi di wilayah Palestina yang diduduki Zionis.

Pada pekan yang sama, Cile menyalakan gedung Telephone Tower dengan warna dan gambar kuffiyeh Palestina untuk menunjukkan dukungan kepada rakyat Palestina dan untuk menolak rencana mantan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mencaplok 30% Tepi Barat yang diduduki Zionis.

Tahun lalu, Club Deportivo Palestino, klub sepak bola unik yang didirikan imigran Palestina di kota Osorno di Cile Selatan pada 1920, merayakan ulang tahunnya yang keseratus.

Klub ini dikenal sebagai "tim nasional kedua" Palestina. Klub sepak bola itu memberikan kesempatan bagi rakyat Palestina yang tertindas untuk dilihat dan didengar di luar perbatasan yang dijajah Israel.

Pemilu presiden di Cile dijadwalkan berlangsung pada 21 November. Sejarah baru jelas sedang ditulis di negara itu.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1416 seconds (0.1#10.140)