Dirumorkan Membelot ke AS, Mata-mata Top China Nongol di Dialog SCO

Jum'at, 25 Juni 2021 - 06:46 WIB
loading...
Dirumorkan Membelot ke AS, Mata-mata Top China Nongol di Dialog SCO
Wakil Menteri Keamanan Negara Chiina Dong Jingwei (kanan) menghadiri pertemuan ke-16 Sekretaris Dewan Keamanan Negara-negara Anggota Organisasi Kerjasama Shanghai pada 23 Juni 2021. Foto/Newseek
A A A
WASHINGTON - Mata-mata top sekaligus pejabat keamanan China , DOng Jingwei, untuk pertama kalinya muncul ke hadapan publik di tengah desas desus bahwa ia membelot ke Amerika Serikat (AS) empat bulan lalu.

Wakil Menteri Keamanan China berusia 57 tahun itu telah menjadi subyek banyak diskusi di kalangan konservatif Amerika, dengan spekulasi bahkan mencapai utas media sosial China karena penangkap mata-mata utama Beijing itu tidak terlihat atau difoto selama beberapa minggu.

Sementara pemerintah China belum secara terbuka membahas cerita tentang dugaan pembelotannya, kedutaan besarnya di Washington memberi tahu bahwa pejabat kontra intelijen senior negara itu telah menghadiri dialog keamanan lintas-regional pada hari sebelumnya.

Menurut risalah yang dikeluarkan oleh Komisi Urusan Politik dan Hukum Pusat Partai Komunis, Dong termasuk di antara lima pejabat China yang menghadiri pertemuan ke-16 Sekretaris Dewan Keamanan Negara-negara Anggota Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) pada 23 Juni lalu.

Sebuah gambar pertemuan, yang mereka hadiri melalui tautan video, menunjukkan Dong duduk di paling kanan, sementara Menteri Keamanan Publik China Zhao Kezhi, di tengah, memimpin pembicaraan.



Menurut catatan pertemuan yang tersedia untuk umum, Dong sama sekali tidak berbicara selama dialog SCO. Sebaliknya, Zhao yang lebih banyak berbicara kepada sekretaris lain dari aliansi keamanan Eurasia — atau dikenal sebagai Pakta Shanghai.

Zhao, yang juga wakil dari komisi politik dan hukum Partai Komunis China, memuji apa yang disebutnya sebagai "Shanghai Spirit", yang memungkinkan SCO untuk terlibat dalam kerja sama yang komprehensif dan keamanan yang berkelanjutan.

"Saat ini, perubahan lingkungan internasional terkait dengan pandemi sekali dalam satu abad," katanya.

“Dalam menghadapi ancaman dan tantangan baru terhadap keamanan kawasan, semua pihak harus bersinergi agar dapat bersama-sama menjawab berbagai tantangan dan menjaga keamanan kawasan,” sambungnya seperti dikutip dari Newsweek, Jumat (25/6/2021).
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1312 seconds (0.1#10.140)