NATO Terus Tumpuk Militer di Perbatasan Tapi Menolak Dialog, Putin Prihatin

Rabu, 23 Juni 2021 - 18:41 WIB
loading...
NATO Terus Tumpuk Militer di Perbatasan Tapi Menolak Dialog, Putin Prihatin
Presiden Rusia Vladimir Putin menyentil sikap NATO yang menolak dialog tetapi terus menumpuk militer di perbatasan. Foto/Kolase/Sindonews
A A A
MOSKOW - Rusia prihatin dengan pembangunan infrastruktur militer NATO di dekat perbatasannya, serta fakta bahwa aliansi tersebut enggan untuk secara konstruktif mempertimbangkan proposal untuk mengurangi ketegangan, sehingga mengurangi risiko insiden yang tidak terduga. Hal itu diungkapkan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pidatonya di Konferensi Moskow tentang Keamanan Internasional kesembilan.

"Kami berharap akal sehat dan keinginan untuk mengembangkan hubungan konstruktif dengan kami pada akhirnya akan menang," seru Putin seperti dikutip dari Sputnik, Rabu (23/6/2021).

Selama Konferensi Moskow, Putin juga menyatakan keyakinan bahwa kemauan politik dan kemauan untuk berkompromi dapat berkontribusi untuk memperkuat stabilitas strategis.

"Sebelumnya, Rusia mengajukan proposal untuk mengembangkan formula keamanan baru, yang harus memperhitungkan semua faktor yang mempengaruhi stabilitas strategis dalam interkoneksi. Kami yakin bahwa kemauan politik dan kemauan untuk berkompromi dapat menghasilkan hasil yang positif," tuturnya.

Putin mengutip perjanjian Rusia-AS untuk memperpanjang pengurangan senjata nuklir New START hingga 2026 sebagai contoh yang bagus.



Putin mengatakan mencegah perang dunia baru adalah tugas utama PBB, setiap aturan permainan baru harus dibentuk di bawah naungan PBB untuk menghindari kekacauan dan ketidakpastian.

"Sejak saat pembentukannya, PBB telah dan tetap menjadi dasar dari sistem hubungan internasional. Tugas utama dari organisasi yang bereputasi dan diakui secara universal ini adalah untuk mencegah konflik global, perang dunia baru. Setiap aturan baru dari permainan harus dibentuk di bawah naungan PBB, karena opsi lain akan menyebabkan kekacauan dan ketidakpastian," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Putin juga berjanji Rusia tidak pernah melupakan tanggung jawabnya untuk memastikan keamanan negara-negara tetangga dan berniat untuk berkontribusi lebih lanjut untuk meredakan konflik regional.

“Rusia tidak pernah melupakan tanggung jawab yang dipikulnya untuk keamanan dan kemakmuran negara-negara tetangga, yang dengannya kami terikat oleh ikatan sejarah, budaya, dan pribadi yang tak terpisahkan," ucapnya.

"Kami berkomitmen untuk berkontribusi lebih lanjut dalam mengurangi eskalasi konflik regional, dan memperkuat perdamaian dan stabilitas. di benua kita," imbuhnya.

Putin menambahkan bahwa penyelesaian konflik regional, yang secara aktif dipromosikan Rusia, merupakan aspek penting untuk memastikan keamanan global.



Putin menekankan bahwa Rusia tidak pernah memaksakan kehendaknya pada negara lain, dan siap untuk terlibat dalam memecahkan masalah global dan regional secara setara melalui penggunaan metode politik dan diplomatik.

"Sayangnya, turbulensi proses geopolitik masih berkembang meskipun ada beberapa sinyal positif. Erosi hukum internasional terus berlanjut. Upaya untuk mendorong kepentingan seseorang melalui penggunaan kekuatan dan untuk memperkuat keamanan seseorang dengan mengorbankan orang lain tidak pernah berhenti," tambah Putin.

Putin menekankan bahwa Konferensi Moskow berpusat pada isu-isu terpenting dalam agenda militer dan politik modern.

"Penguatan keamanan global dan pembangunan berkelanjutan peradaban kita bergantung pada solusi masalah ini, pada pencarian efektif untuk tanggapan bersama terhadap tantangan bersama," tukas Putin.
(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1256 seconds (0.1#10.140)