AS Tarik Pasukan, 50 Distrik Afghanistan Jatuh ke Tangan Taliban

Rabu, 23 Juni 2021 - 17:37 WIB
loading...
AS Tarik Pasukan, 50 Distrik Afghanistan Jatuh ke Tangan Taliban
Sebanyak 50 distrik di Afghanistan jatuh ke tangan Taliban seiring penarikan pasukan AS dari negara itu. Foto/Ilustrasi/Sindonews
A A A
NEW YORK - Sebanyak 50 dari 370 distrik di Afghanistan telah jatuh ke tangan gerilyawan Taliban sejak Mei. Hal itu diungkapkan utusan khusus PBB untuk Afghanistan, Deborah Lyons, saat Amerika Serikat (AS) melanjutkan penarikan militernya dari negara itu .

"Kemajuan Taliban baru-baru ini bahkan lebih signifikan dan merupakan hasil dari kampanye militer yang intensif; lebih dari 50 dari 370 distrik Afghanistan telah jatuh sejak awal Mei," kata Lyons kepada Dewan Keamanan PBB .

"Sebagian besar distrik telah diambil di sekitar ibu kota provinsi, menunjukkan bahwa Taliban memposisikan diri mereka untuk mencoba dan mengambil ibu kota ini setelah pasukan asing ditarik sepenuhnya," lanjut Lyons seperti dikutip dari CNN, Rabu (23/6/2021).

Berita itu muncul ketika sebuah perusahaan listrik lokal mengatakan kepada media Selasa bahwa bentrokan kekerasan telah merusak infrastruktur listrik utama, menyebabkan pemadaman listrik di 11 provinsi termasuk Kabul.



Selama 24 jam terakhir, pejuang Taliban telah menguasai beberapa distrik di provinsi Kunduz dan perbatasan penting dengan Tajikistan, menurut Rabani Rabani, anggota dewan provinsi Kunduz.

"Distrik tersebut termasuk Chahar Dara, Khan Abad, Imam Sahib, dan juga Shirkhan Bandar, titik persimpangan dengan Tajikistan," kata Rabani.

"Salah satunya, distrik Chahar Dara, jatuh tanpa perlawanan untuk mencegah korban warga sipil," tambah Rabani.

Keuntungan Taliban terbaru berada di daerah yang secara tradisional tidak berada di bawah kendali mereka.

Selama akhir pekan, Taliban mengklaim telah menyerbu pangkalan Angkatan Darat Afghanistan di provinsi Balkh di utara negara itu. Sebuah video propaganda Taliban menunjukkan kelompok gerilyawan di dalam pangkalan militer menyita kendaraan dan senjata militer.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1337 seconds (0.1#10.140)