Raisi Presiden Baru Iran, Ahmadinejad Golput: 'Saya Tak Mau Ambil Bagian dalam Dosa Ini'

Sabtu, 19 Juni 2021 - 15:45 WIB
loading...
A A A
Raisi dijuluki sebagai "algojo sadis" dan "jagal 1998" karena perannya sebagai anggota kunci dari apa yang disebut "Komisi Kematian", sebuah komisi yang memerintahkan ribuan orang untuk dibunuh dalam pembantaian tahun 1988.

Pada tahun 1980, pada usianya yang baru 20 tahun, Raisi diangkat menjadi jaksa pengadilan revolusioner Karaj, sebelah barat Teheran, dan pada tahun 1988 dia dipromosikan menjadi wakil jaksa Teheran.



Dia kemudian menjadi salah satu dari empat orang yang dipilih untuk melakukan pembantaian terhadap aktivis Organisasi Mujahidin Rakyat Iran (PMOI) yang dipenjara.

Sekitar 30.000 pria, wanita dan anak-anak yang ditahan di penjara-penjara di seluruh Iran berbaris di dinding dan ditembak hanya dalam beberapa bulan. Demikian kesaksikan orang-orang yang berjuang untuk menggulingkan rezim Iran saat ini.

Farideh Goudarzi sedang hamil delapan bulan ketika dia ditangkap oleh pihak berwenang di Iran atas dukungannya terhadap PMOI, yang juga dikenal sebagai Mujaheddin-e Khalq (MEK). Namun, terlepas dari kondisinya, dia mengatakan kepada The Sun bahwa dia tidak luput dari siksaan yang mengerikan dan brutal yang biasa dilakukan di Republik Islam Iran pada waktu itu.

Dia mengatakan pertama kali dia menemukan Raisi yang brutal adalah ketika dia diseret ke ruang penyiksaan gedung pengadilan pada usia 21 tahun pada musim panas 1983.

Menurutnya, Raisi, adalah salah satu dari tujuh pria yang ditugaskan untuk menyiksanya setelah dia ditahan.

Raisi juga menjadi salah satu pejabat Iran yang telah dijatuhi sanksi oleh Amerika Serikat (AS). Dia dikenal sebagai sosok anti-Amerika dan bagian dari kelompok yang kerap menjuluki Amerika sebagai "setan besar".
(min)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1983 seconds (0.1#10.140)