WHO Peringatkan Puncak Kedua di Wilayah dengan Covid-19 Berkurang

Selasa, 26 Mei 2020 - 07:30 WIB
loading...
WHO Peringatkan Puncak...
Kepala Kedaruratan WHO Dr Mike Ryan. Foto/REUTERS
A A A
JENEWA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan infeksi virus corona yang turun dapat menghadapi puncak kedua dalam waktu dekat jika mereka terlalu cepat mencabut langkah penghentian wabah.

Menurut Kepala Kedaruratan WHO Dr Mike Ryan, dunia masih berada di tengah gelombang pertama wabah corona. “Meski kasus turun di banyak negara, wabah masih meningkat di Amerika Tengah dan Amerika Selatan, Asia Selatan dan Afrika,” papar dia.

Ryan menyatakan wabah sering terjadi dalam beberapa gelombang yang berarti wabah dapat datang kembali kemudian tahun ini di berbagai tempat di mana gelombang pertama telah surut.

Ada juga peluang tingkat infeksi meningkat lagi lebih cepat jika berbagai langkah untuk menghentikan gelombang pertama telalu cepat dicabut.

“Saat kita bicara tentang gelombang kedua yang kita maksud adalah di sana akan menjadi gelombang pertama penyakit itu sendiri, dan kemudian itu terjadi beberapa bulan kemudian. Dan itu mungkin menjadi kenyataan di banyak negara dalam waktu bulan,” kata Ryan.

“Tapi kita juga perlu mengakui fakta bahwa penyakit dapat meningkat kapan pun. Kita tidak bisa membuat asumsi begitu saja karena penyakit sedang turun sekarang dan tetap tuturn dan kita memiliki beberapa bulan untuk siap pada gelombang kedua. Kita mungkin mendapat puncak kedua dalam gelombang ini,” papar dia.

Dia menyatakan negara-negara di Eropa dan Amerika Utara harus melanjutkan menempatkan kesehatan publik dan langkah sosial, pengawasan, tes dan strategi komprehensif untuk menjamin bahwa kita terus pada kurva turun dan kita tidak memiliki puncak kedua dalam waktu dekat. (Baca Juga: ‘Malaikat Maut’ Protes Pembukaan Pantai di Tengah Pandemi Covid-19)

Banyak negara di Eropa dan negara bagian Amerika Serikat mengambil langkah dalam beberapa pekan untuk mencabut lockdown yang membatasi penyebaran penyakit.

Lockdown mengakibatkan ekonomi melemah sehingga sejumlah negara berupaya segera mencabutnya. (Baca Juga: Pasca Gencatan Senjata, Afghanistan Bebaskan 100 Anggota Taliban)
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1789 seconds (0.1#10.140)