Soal Pertemuan Biden-Putin, Trump: Rusia Menang Banyak

Kamis, 17 Juni 2021 - 18:18 WIB
loading...
Soal Pertemuan Biden-Putin,...
Menurut Trump, Biden memberikan banyak hal, tapi tidak mendapatkan apa-apa dari pertemuannya dengan Putin. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) , Donald Trump turut bersuara soal pertemuan Joe Biden dan Vladimir Putin. Trump menilai, Rusia adalah pihak yang paling diuntungkan dalam pertemuan tersebut.

Menurut Trump,Biden memberikan banyak hal, tapi tidak mendapatkan apa-apa dari pertemuannya dengan Putin.

“Saya kira secara keseluruhan kami tidak mendapatkan apa-apa. Kami memberikan panggung yang sangat besar ke Rusia dan kami tidak mendapatkan apa-apa," ucap Trump.

"Kami menyerahkan sesuatu yang sangat berharga. Saya menghentikan Nord Stream dan jalur pipa itu dihentikan. Dan itu dikembalikan, dan tidak ada yang didapat untuk itu. Saya pikir itu adalah hari yang baik untuk Rusia. Saya tidak melihat apa yang kami dapatkan dari itu,” sambungnya.

Trump juga mengomentari kesalahan Biden saat berbicara di depan umum, terkait dengan jawaban pertanyaan wartawan tentang apakah Biden masih melihat Putin sebagai "pembunuh".

"Jadi, Anda tahu, usianya bukan masalah dan lihat, saya harap dia tidak memiliki masalah.Saya ingin dia melakukannya dengan baik. Saya ingin dia tampil dan melakukannya dengan baik. Saya pikir pemilihan itu luar biasa tdak adil, tapi saya ingin orang ini keluar dan berbuat baik untuk negara kita," ucapnya.

Dia kemudian menyinggung penyelidikan atas hubungannya dengan Rusia, yang dipelopori oleh Penasihat Khusus Robert Mueller. Di mana, Trump menyebut semua tuduhan yang ditujukan kepada dirinya palsu.

“Selama lima tahun, sejak saya turun eskalator, kami telah diselidiki, dan ternyata semuanya palsu,” katanya, seperti dilansir Sputnik pada Kamis (17/6/2021).

“Itu adalah hal yang mengerikan dengan Rusia, Rusia, Rusia, yang sebenarnya membuat sulit untuk berurusan dengan Rusia. Itu adalah aib, aib mutlak yang harus terjadi, dan itu benar-benar berbahaya dan sangat buruk bagi negara kita," tukasnya.
(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1699 seconds (0.1#10.140)