Benci K-Pop, Kim Jong-un Targetkan Fans BTS dalam Tindakan Brutalnya

Sabtu, 12 Juni 2021 - 12:16 WIB
loading...
Benci K-Pop, Kim Jong-un...
BTS, boy band asal Korea Selatan. Foto/REUTERS
A A A
PYONGYANG - Kim Jong-un , diktator muda Korea Utara (Korut), dilaporkan telah menyatakan perang terhadap K-pop. Dia secara khusus akan menargetkan para fans atau penggemar BTS, boy band Korea Selatan, yang berada di Korea Utara dalam tindakan brutalnya.

Pemimpin berusia 37 tahun itu telah mempermasalahkan musik pop Korea atau K-pop yang menular—yang memadukan gaya musik Eropa dengan lirik Korea.



Kim sebelumnya telah menyatakan gaya musik seperti itu sebagai "kanker ganas" dan mengatakan itu berisiko merusak orang-orang Korea Utara—yang hidup di bawah kendali totaliternya.

Rezim Kim Jong-un sekarang akan menindak gaya musik seperti itu dan para penggemarnya di Korea Utara. Alasannya, itu menjadi ancaman serius bagi sosialisme Korea Utara.

"Dokumen yang bocor dari pemerintah Korea Utara menunjukkan Kim menjalankan kampanye anti-K-Pop melawan apa yang dia sebut 'kanker ganas' dari grup pop Korea Selatan," tulis TMZ dalam laporannya mengutip dokumen pemerintah Korea Utara.

"Dokumen-dokumen, yang dirinci di New York Times, mencabik K-pop karena menyebarkan sentimen 'anti-sosialis' dan merusak 'pakaian, gaya rambut, ucapan, perilaku' kaum muda," lanjut laporan tersebut yang dilansir Sabtu (12/6/2021).

Laporan itu mengisyaratkan bahwa ada kekhawatiran tentang betapa brutalnya balas dendam Kim Jong-un terhadap gaya musik, dan mereka yang menikmatinya, akan berlanjut.

"Bagian yang menakutkan adalah sulit untuk mengatakan seberapa jauh Kim akan pergi untuk membendung apa yang dia lihat sebagai invasi budaya dari Korea Selatan dan boy band-nya," sambung laporan tersebut.

"Sementara BTS dan grup K-pop lainnya melemparkan hits menular seperti Dynamite...Kim Jong-un memiliki bahan peledak yang sebenarnya," imbuh laporan TMZ.



Ancaman terbaru terhadap K-Pop datang tiga bulan setelah Kim Jong-un membuat ancaman terselubung terhadap dunia hiburan.

Pada bulan Maret, sebuah situs propaganda Korea Utara menggambarkan seniman terikat pada kontrak yang sangat tidak adil sejak usia dini, ditahan di pelatihan mereka dan diperlakukan sebagai budak setelah tubuh, pikiran, dan jiwa mereka dirampok oleh kepala seni konglomerat yang kejam dan korup.

Keith Howard, pakar tentang Korea Utara dari London's School of Oriental and African Studies, mengatakan kepada CNN: "Tidak ada bukti bahwa orang membuat musik mereka sendiri di luar apa yang diizinkan secara terpusat."

"Satu-satunya perusahaan rekaman adalah milik negara, dan tidak ada pertunjukan yang diizinkan di luar apa yang diizinkan," katanya.

"Anda bahkan tidak memiliki hak untuk membuat kata-kata baru (untuk lagu yang sudah ada), dan jika Anda melakukannya, Anda harus sangat berhati-hati, karena jika dianggap tidak pantas, Anda akan mendapat masalah."
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Dengan Tulus, Putin...
Dengan Tulus, Putin Ucapkan Terima Kasih kepada Tentara Korea Utara yang Membantu Merebut Kursk
Kim Jong-un Janji Bangun...
Kim Jong-un Janji Bangun Monumen bagi Tentaranya yang Gugur di Perang Rusia
Terkonfirmasi! Kim Jong-un...
Terkonfirmasi! Kim Jong-un Kerahkan Tentara Korut ke Rusia untuk Perang Melawan Ukraina
Korea Utara Luncurkan...
Korea Utara Luncurkan Kapal Perang 5.000 Ton Bersenjata Paling Kuat, Kim Jong-un Bicara Nuklir
Jenderal Tertinggi Rusia...
Jenderal Tertinggi Rusia Puji Kepahlawanan Militer Korut setelah Rebut Kembali Kursk dari Ukraina
Lagi Asyik Makan di...
Lagi Asyik Makan di Restoran Seoul, Dubes Israel Ketakutan Diteriaki Genosida oleh Aktivis
Mantan Presiden Korsel...
Mantan Presiden Korsel Didakwa Korupsi karena Minta Pekerjaan untuk Menantunya
Mengenal Genevieve Jeanningros,...
Mengenal Genevieve Jeanningros, Biarawati yang Terobos Protokol Vatikan Demi Melihat Jenazah Paus
Siapa Pelaku Ledakan...
Siapa Pelaku Ledakan Pelabuhan Iran? Mengungkap Fakta di Balik Tragedi Shahid Rajaee
Rekomendasi
Wakil Wali Kota Bandung...
Wakil Wali Kota Bandung Meriahkan Gala Premier Sinetron Gober Parijs Van Java
Wakil Wali Kota Bandung:...
Wakil Wali Kota Bandung: Gober Parijs Van Java Tampilkan Perjuangan Hidup dengan Sentuhan Keceriaan
Diskusi Ngojak Soal...
Diskusi Ngojak Soal Air Bersih, DPRD Jakarta: Kenaikan Tarif PAM Jaya Masih Logis
Berita Terkini
Siapa Yunice Abbas?...
Siapa Yunice Abbas? Kakek Perampok yang Menodong Senjata dan Merampok Kim Kardashian tapi Tak Tahu Siapa Korbannya
50 menit yang lalu
Mengapa Hamas Menolak...
Mengapa Hamas Menolak Penunjukkan Hussein al-Sheikh sebagai Pengganti Mahmoud Abbas?
2 jam yang lalu
Kenapa Rusia Tidak Datang...
Kenapa Rusia Tidak Datang ke Pemakaman Paus Fransiskus?
3 jam yang lalu
Dengan Tulus, Putin...
Dengan Tulus, Putin Ucapkan Terima Kasih kepada Tentara Korea Utara yang Membantu Merebut Kursk
3 jam yang lalu
Meski Digaji Rp37 Juta,...
Meski Digaji Rp37 Juta, Tentara Israel Mengaku Dieksploitasi dan Risikonya Sangat Berat
6 jam yang lalu
Spanyol dan Portugal...
Spanyol dan Portugal Lumpuh, Kereta Api Macet, Transaksi Hanya dengan Uang Tunai
8 jam yang lalu
Infografis
Selama Ramadan, Penggunaan...
Selama Ramadan, Penggunaan Bahu Jalan Tol Dalam Kota Dimajukan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved