Putra Gaddafi Maju Jadi Calon Presiden Libya, 10 tahun Usai Aksi NATO

Jum'at, 11 Juni 2021 - 23:02 WIB
loading...
A A A
Sejak itu, dia terus bersembunyi. Dia masih menghadapi surat perintah penangkapan di Libya, dan menurut Times, dia juga dicari oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).

Beberapa saudara kandungnya tetap berada di penjara, baik di Libya maupun di luar negeri.

Sumber yang berbicara dengan Times mengatakan surat perintah ICC dapat ditarik, tetapi Gaddafi kemungkinan akan tetap mencalonkan diri meskipun tidak ada penarikan surat ICC.

Surat kabar itu berspekulasi Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, yang merupakan pendukung vokal kampanye NATO di Libya, kemungkinan menentang gagasan putra Gaddafi mencalonkan diri dalam pemilu presiden.

Saif al-Islam Gaddafi menjadi berita utama pada 2018, setelah Bloomberg melaporkan diplomat Rusia telah berbicara dengannya melalui tautan video tak lama setelah dia dibebaskan dari penjara.

Seorang juru bicara keluarga mengatakan sekitar waktu itu bahwa Gaddafi ingin mencalonkan diri sebagai presiden.

Moskow menanggapi laporan Bloomberg dengan menyatakan tidak seorang pun harus dikecualikan dari proses politik Libya, menambahkan pihaknya terus berhubungan dengan berbagai kelompok di negara itu dalam upaya membantu memfasilitasi negosiasi perdamaian.

Libya telah mengalami perang saudara dan pergolakan politik selama bertahun-tahun setelah intervensi militer yang didukung NATO.

Libya beringsut menuju penyelesaian konflik antara Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) yang berbasis di Tripoli dan badan pemerintahan terpisah yang didukung komandan militer Khalifa Haftar, yang mengendalikan wilayah timur Libya.

Baik GNA dan pemerintahan yang didukung Haftar telah sepakat mendukung pemerintah pusat.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1607 seconds (0.1#10.140)