Mantan Bos Mossad Beri Kode Israel Dalang Serangan Fasilitas Nuklir Iran
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Mantan bos dinas intelijen Israel Mossad Yossi Cohen memberikan sinyal bahwa Israel berada di balik serangan terbaru yang menargetkan program nuklir Iran dan seorang ilmuwan militer.
Komentar Yossi Cohen itu muncul saat berbicara kepada program investigasi Channel 12 Israel “Uvda” dalam segmen yang ditayangkan Kamis malam.
Cohen memberikan keterangan yang luar biasa oleh kepala badan rahasia tentang apa yang tampaknya menjadi hari-hari terakhir pemerintahan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu.
Cohen juga memberikan peringatan yang jelas kepada para ilmuwan lain dalam program nuklir Iran bahwa mereka juga bisa menjadi target pembunuhan.
Pernyataan itu muncul saat para diplomat di Wina mencoba menegosiasikan persyaratan untuk mencoba menyelamatkan kesepakatan nuklir Iran dengan kekuatan dunia.
“Jika ilmuwan mau mengubah karir dan tidak akan menyakiti kita lagi, maka ya, kadang-kadang kami menawarkan mereka jalan keluar,” papar Cohen.
Di antara serangan besar yang menargetkan Iran, tidak ada yang menyerang lebih dalam dari dua ledakan selama setahun terakhir di fasilitas nuklir Natanz.
Komentar Yossi Cohen itu muncul saat berbicara kepada program investigasi Channel 12 Israel “Uvda” dalam segmen yang ditayangkan Kamis malam.
Cohen memberikan keterangan yang luar biasa oleh kepala badan rahasia tentang apa yang tampaknya menjadi hari-hari terakhir pemerintahan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu.
Cohen juga memberikan peringatan yang jelas kepada para ilmuwan lain dalam program nuklir Iran bahwa mereka juga bisa menjadi target pembunuhan.
Pernyataan itu muncul saat para diplomat di Wina mencoba menegosiasikan persyaratan untuk mencoba menyelamatkan kesepakatan nuklir Iran dengan kekuatan dunia.
“Jika ilmuwan mau mengubah karir dan tidak akan menyakiti kita lagi, maka ya, kadang-kadang kami menawarkan mereka jalan keluar,” papar Cohen.
Di antara serangan besar yang menargetkan Iran, tidak ada yang menyerang lebih dalam dari dua ledakan selama setahun terakhir di fasilitas nuklir Natanz.