Eks Bos Mossad Sebut Uang Qatar ke Hamas di Luar Kendali
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Mantan kepala Mossad Israel, Yossi Cohen, mengatakan uang dari Qatar untuk kelompok Hamas di Jalur Gaza, Palestina, sudah di luar kendali.
Menurutnya, adalah kesalahan untuk mengandalkan dana bantuan itu dalam upaya untuk membawa ketenangan ke Jalur Gaza.
“Sampai Operation Guardian of the Walls [Operasi Penjaga Tembok], kami berharap keterlibatan Qatar dan uang Qatar akan membawa kami ke penyelesaian dengan Hamas,” kata Cohen dalam pidatonya untuk Israeli Friends dari Bar-Ilan University pada Senin malam.
"Tapi segalanya menjadi sedikit di luar kendali," ujarnya, yang dilansir Times of Israel, Selasa (8/6/2021).
Tak lama setelah gencatan senjata antara Israel dan Hamas mulai berlaku akhir bulan lalu, Qatar mengumumkan bahwa mereka akan memberikan USD500 juta untuk rekonstruksi Gaza setelah konflik berdarah 11 hari.
Qatar telah menyalurkan uang tunai ke daerah kantong Palestina yang dikuasai Hamas selama bertahun-tahun dengan persetujuan Israel. Negara Teluk itu telah menjanjikan USD360 juta bantuan ke Gaza pada awal tahun.
Selama menjadi kepala Mossad, Cohen bertanggung jawab atas hubungan antara Israel dan Qatar, karena tidak ada hubungan diplomatik langsung antara kedua negara.
Pada Februari 2020, Cohen dilaporkan mengunjungi Qatar untuk meyakinkan Doha agar tidak menghentikan pendanaannya ke Hamas. Pemimpin partai Yisrael Beytenu, Avigdor Liberman, mengeklaim pada saat itu bahwa Cohen, atas perintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, pergi untuk "memohon" Qatar agar melanjutkan pembayaran ke Gaza.
"Ini adalah kebijakan tunduk pada teror," ujar Liberman saat itu, yang menambahkan bahwa Israel membayar Hamas "uang perlindungan" untuk menjaga ketenangan.
Dalam pidatonya pada hari Senin, Cohen juga mengatakan Israel telah menjelaskan kepada pemerintahan Donald Trump dan Joe Biden bahwa jika Amerika Serikat menarik pasukannya keluar dari Irak, Iran akan dengan mudah menaklukkan negara itu.
“Ini adalah bagian dari visi mereka,” katanya, menunjukkan bahwa Teheran bertanggung jawab atas beberapa tembakan lintas perbatasan baru-baru ini dari Suriah ke Israel selama perang Gaza.
Cohen, yang dianugerahi gelar doktor kehormatan oleh Bar-Ilan University bulan lalu, pensiun sebagai kepala Mossad pada 1 Juni setelah lebih dari lima tahun menjabat. Dia digantikan oleh David Barnea, yang telah berada di Mossad selama 25 tahun terakhir, termasuk dalam peran operasional yang menonjol.
Menurutnya, adalah kesalahan untuk mengandalkan dana bantuan itu dalam upaya untuk membawa ketenangan ke Jalur Gaza.
“Sampai Operation Guardian of the Walls [Operasi Penjaga Tembok], kami berharap keterlibatan Qatar dan uang Qatar akan membawa kami ke penyelesaian dengan Hamas,” kata Cohen dalam pidatonya untuk Israeli Friends dari Bar-Ilan University pada Senin malam.
"Tapi segalanya menjadi sedikit di luar kendali," ujarnya, yang dilansir Times of Israel, Selasa (8/6/2021).
Tak lama setelah gencatan senjata antara Israel dan Hamas mulai berlaku akhir bulan lalu, Qatar mengumumkan bahwa mereka akan memberikan USD500 juta untuk rekonstruksi Gaza setelah konflik berdarah 11 hari.
Qatar telah menyalurkan uang tunai ke daerah kantong Palestina yang dikuasai Hamas selama bertahun-tahun dengan persetujuan Israel. Negara Teluk itu telah menjanjikan USD360 juta bantuan ke Gaza pada awal tahun.
Selama menjadi kepala Mossad, Cohen bertanggung jawab atas hubungan antara Israel dan Qatar, karena tidak ada hubungan diplomatik langsung antara kedua negara.
Pada Februari 2020, Cohen dilaporkan mengunjungi Qatar untuk meyakinkan Doha agar tidak menghentikan pendanaannya ke Hamas. Pemimpin partai Yisrael Beytenu, Avigdor Liberman, mengeklaim pada saat itu bahwa Cohen, atas perintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, pergi untuk "memohon" Qatar agar melanjutkan pembayaran ke Gaza.
"Ini adalah kebijakan tunduk pada teror," ujar Liberman saat itu, yang menambahkan bahwa Israel membayar Hamas "uang perlindungan" untuk menjaga ketenangan.
Dalam pidatonya pada hari Senin, Cohen juga mengatakan Israel telah menjelaskan kepada pemerintahan Donald Trump dan Joe Biden bahwa jika Amerika Serikat menarik pasukannya keluar dari Irak, Iran akan dengan mudah menaklukkan negara itu.
“Ini adalah bagian dari visi mereka,” katanya, menunjukkan bahwa Teheran bertanggung jawab atas beberapa tembakan lintas perbatasan baru-baru ini dari Suriah ke Israel selama perang Gaza.
Cohen, yang dianugerahi gelar doktor kehormatan oleh Bar-Ilan University bulan lalu, pensiun sebagai kepala Mossad pada 1 Juni setelah lebih dari lima tahun menjabat. Dia digantikan oleh David Barnea, yang telah berada di Mossad selama 25 tahun terakhir, termasuk dalam peran operasional yang menonjol.
(min)