800 Penjahat di Dunia Ditangkap Gara-gara ‘Terjerat’ Aplikasi Chat Buatan FBI
loading...
A
A
A
Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison mengatakan, “Operasi itu jadi pukulan berat bagi kejahatan terorganisir di seluruh dunia.”
Badan kepolisian Uni Eropa Europol menggambarkan Operasi Trojan Shield/Greenlight itu sebagai, "Operasi penegakan hukum terbesar yang pernah ada terhadap komunikasi terenkripsi."
Bagaimana ANOM bekerja? FBI mulai mengoperasikan jaringan perangkat terenkripsi yang disebut ANOM, dan secara diam-diam mendistribusikan perangkat itu dengan aplikasi chat (obrolan) dalam dunia kriminal melalui para informan.
Ide untuk operasi itu muncul setelah dua platform terenkripsi lainnya ditutup lembaga penegak hukum, sehingga para geng kriminal di dunia membutuhkan aplikasi baru untuk ponsel yang aman.
Perangkat tersebut awalnya digunakan oleh para tersangka tokoh kejahatan senior, sehingga memberikan kepercayaan kepada penjahat lain untuk menggunakan platform tersebut.
"Anda harus mengenal seorang penjahat untuk mendapatkan salah satu telepon khusus ini. Telepon tidak dapat berdering atau mengirim email. Anda hanya dapat berkomunikasi dengan seseorang di platform yang sama," papar polisi Australia.
Buronan Australia dan tersangka penyelundup narkoba Hakan Ayik adalah kunci dari operasi rahasia itu.
“Ayik tanpa disadari merekomendasikan aplikasi tersebut kepada rekan kriminalnya setelah diberikan handset oleh petugas yang menyamar,” ungkap kepolisian.
Dijuluki "gangster Facebook" oleh media Australia, Ayik terlihat di foto-foto media sosial dengan tato besar dan fisik berotot.
Media lokal mengatakan dia telah tinggal di Turki sejak menghindari penangkapan, menjalani gaya hidup mewah dengan seorang istri Belanda.
Badan kepolisian Uni Eropa Europol menggambarkan Operasi Trojan Shield/Greenlight itu sebagai, "Operasi penegakan hukum terbesar yang pernah ada terhadap komunikasi terenkripsi."
Bagaimana ANOM bekerja? FBI mulai mengoperasikan jaringan perangkat terenkripsi yang disebut ANOM, dan secara diam-diam mendistribusikan perangkat itu dengan aplikasi chat (obrolan) dalam dunia kriminal melalui para informan.
Ide untuk operasi itu muncul setelah dua platform terenkripsi lainnya ditutup lembaga penegak hukum, sehingga para geng kriminal di dunia membutuhkan aplikasi baru untuk ponsel yang aman.
Perangkat tersebut awalnya digunakan oleh para tersangka tokoh kejahatan senior, sehingga memberikan kepercayaan kepada penjahat lain untuk menggunakan platform tersebut.
"Anda harus mengenal seorang penjahat untuk mendapatkan salah satu telepon khusus ini. Telepon tidak dapat berdering atau mengirim email. Anda hanya dapat berkomunikasi dengan seseorang di platform yang sama," papar polisi Australia.
Buronan Australia dan tersangka penyelundup narkoba Hakan Ayik adalah kunci dari operasi rahasia itu.
“Ayik tanpa disadari merekomendasikan aplikasi tersebut kepada rekan kriminalnya setelah diberikan handset oleh petugas yang menyamar,” ungkap kepolisian.
Dijuluki "gangster Facebook" oleh media Australia, Ayik terlihat di foto-foto media sosial dengan tato besar dan fisik berotot.
Media lokal mengatakan dia telah tinggal di Turki sejak menghindari penangkapan, menjalani gaya hidup mewah dengan seorang istri Belanda.