Perbedaan Secret Service, CIA dan FBI
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Setelah upaya pembunuhan calon presiden AS Donald Trump , fokus kampanye pemilu adalah pada pengaturan keamanan mantan presiden, dalam hal ini, Secret Service. Namun insiden upaya pembunuhan itu juga diselidiki oleh FBI (Biro Penyidik Federal) dan melibatkan CIA.
Foto/EPA
CIA memiliki sejarah yang relatif singkat namun berdampak. Hal ini lahir dari kebutuhan akan badan intelijen terpusat setelah Perang Dunia II.
Presiden Harry S. Truman menandatangani Undang-Undang Keamanan Nasional tahun 1947, yang membentuk CIA, mengakui pentingnya memiliki organisasi khusus untuk mengumpulkan dan menilai intelijen.
Sejarah CIA ditandai dengan tonggak penting yang mencerminkan dampak besarnya terhadap intelijen dan keamanan global.
Era Perang Dingin menyaksikan CIA banyak terlibat dalam spionase, pengawasan, dan operasi rahasia.
Ia memainkan peran sentral dalam pengumpulan intelijen mengenai Uni Soviet dan sekutunya, serta membantu membentuk kebijakan luar negeri AS.
Keterlibatan CIA dalam invasi Teluk Babi ke Kuba pada tahun 1961 merupakan operasi yang signifikan namun gagal.
Namun, selama Krisis Rudal Kuba pada tahun 1962, intelijen CIA memainkan peran penting dalam mengidentifikasi dan mengatasi ancaman rudal Soviet di Kuba.
Menanggapi meningkatnya ancaman terorisme, CIA mengintensifkan upaya kontraterorismenya. Lembaga ini memainkan peran penting dalam melacak dan memberantas para pemimpin teroris, termasuk Osama bin Laden.
CIA telah menghadapi kritik dan kontroversi sepanjang sejarahnya, khususnya mengenai operasi rahasia, tuduhan pelanggaran hak asasi manusia, dan pertanyaan tentang transparansi dan akuntabilitas.
Perbedaan Secret Service, CIA dan FBI
CIA
Foto/EPA
CIA memiliki sejarah yang relatif singkat namun berdampak. Hal ini lahir dari kebutuhan akan badan intelijen terpusat setelah Perang Dunia II.
Presiden Harry S. Truman menandatangani Undang-Undang Keamanan Nasional tahun 1947, yang membentuk CIA, mengakui pentingnya memiliki organisasi khusus untuk mengumpulkan dan menilai intelijen.
Sejarah CIA ditandai dengan tonggak penting yang mencerminkan dampak besarnya terhadap intelijen dan keamanan global.
Era Perang Dingin menyaksikan CIA banyak terlibat dalam spionase, pengawasan, dan operasi rahasia.
Ia memainkan peran sentral dalam pengumpulan intelijen mengenai Uni Soviet dan sekutunya, serta membantu membentuk kebijakan luar negeri AS.
Keterlibatan CIA dalam invasi Teluk Babi ke Kuba pada tahun 1961 merupakan operasi yang signifikan namun gagal.
Namun, selama Krisis Rudal Kuba pada tahun 1962, intelijen CIA memainkan peran penting dalam mengidentifikasi dan mengatasi ancaman rudal Soviet di Kuba.
Menanggapi meningkatnya ancaman terorisme, CIA mengintensifkan upaya kontraterorismenya. Lembaga ini memainkan peran penting dalam melacak dan memberantas para pemimpin teroris, termasuk Osama bin Laden.
CIA telah menghadapi kritik dan kontroversi sepanjang sejarahnya, khususnya mengenai operasi rahasia, tuduhan pelanggaran hak asasi manusia, dan pertanyaan tentang transparansi dan akuntabilitas.