AS Kecewa Belarusia dan Suriah Masuk Dewan Eksekutif WHO
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) menyatakan keprihatinan atas kehadiran Belarus dan Suriah sebagai anggota Dewan Eksekutif Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). AS mengatakan, kedua negara itu telah melakukan "pelanggaran" terhadap warganya.
Belarus dan Suriah termasuk di antara sekelompok negara yang dipilih untuk melayani Dewan Eksekutif pada Majelis Kesehatan Dunia pekan lalu.
Amy Norris, penasihat kesehatan senior untuk Kementerian Luar Negeri AS, mengatakan, ada kekhawatiran besar bahwa pemerintah dua anggota dewan baru, Belarus dan Suriah, tidak berbagi nilai-nilai WHO yang ditunjukkan oleh pelanggaran HAM terhadap warga mereka.
Norris, seperti dilansir Al Arabiya pada Kamis (3/6/2021), mengatakan bahwa baik Belarusia dan Suriah telah sangat dikutuk oleh komunitas internasional.
"Secara khusus kami mencatat rekam jejak Suriah dalam melakukan serangan senjata kimia yang merugikan warga sipil dan menyerang fasilitas medis serta responden pertama," kata Norris.
AS, yang bukan anggota dewan WHO saat ini, mengatakan pihaknya meminta pemerintah Belarus dan Suriah untuk menghormati HAM.
"Kami juga menyerukan Suriah untuk memungkinkan akses tanpa hambatan bantuan kemanusiaan yang menyelamatkan jiwa, termasuk pasokan medis di mana pun mereka yang membutuhkan berada," ujar Norris.
Belarus dan Suriah termasuk di antara sekelompok negara yang dipilih untuk melayani Dewan Eksekutif pada Majelis Kesehatan Dunia pekan lalu.
Amy Norris, penasihat kesehatan senior untuk Kementerian Luar Negeri AS, mengatakan, ada kekhawatiran besar bahwa pemerintah dua anggota dewan baru, Belarus dan Suriah, tidak berbagi nilai-nilai WHO yang ditunjukkan oleh pelanggaran HAM terhadap warga mereka.
Norris, seperti dilansir Al Arabiya pada Kamis (3/6/2021), mengatakan bahwa baik Belarusia dan Suriah telah sangat dikutuk oleh komunitas internasional.
"Secara khusus kami mencatat rekam jejak Suriah dalam melakukan serangan senjata kimia yang merugikan warga sipil dan menyerang fasilitas medis serta responden pertama," kata Norris.
AS, yang bukan anggota dewan WHO saat ini, mengatakan pihaknya meminta pemerintah Belarus dan Suriah untuk menghormati HAM.
"Kami juga menyerukan Suriah untuk memungkinkan akses tanpa hambatan bantuan kemanusiaan yang menyelamatkan jiwa, termasuk pasokan medis di mana pun mereka yang membutuhkan berada," ujar Norris.
(ian)