Selidiki Asal Usul COVID-19, China Ingatkan AS Dapat Bernasib Seperti Napoleon

Selasa, 01 Juni 2021 - 22:29 WIB
loading...
A A A
Colin Powell, Menteri Luar Negeri AS saat itu, memberikan sebotol bubuk putih di Perserikatan Bangsa-Bangsa, dengan alasan bahwa rezim Irak merupakan ancaman yang akan segera terjadi, namun WMD tidak pernah ditemukan.



Pada kesempatan ini, tulis artikel tersebut, akan lebih sulit untuk memalsukan bukti untuk mengelabui masyarakat internasional.

“Badan intelijen AS keluar lagi tetapi telah kehilangan kredibilitas mereka di awal perlombaan ini,” tulis opini tersebut.

Sebagai kesimpulan, klaim opini bahwa Washington telah menjadi terlalu arogan untuk mengakui bahwa tuduhannya terhadap China telah menjadi pertaruhan politik untuk dirinya sendiri.

Menekankan bahwa AS telah menempatkan dirinya dalam status berbahaya, artikel itu memperingatkan Washington bahwa ia dapat bertemu Waterloo dalam pertempuran ini, menyalahgunakan kekuatan lunaknya sampai kehilangan semua kredibilitas.

Waterloo adalah pertempuran yang terjadi pada tanggal 18 Juni 1815 di dekat kota Waterloo. Pertempuran ini menjadi pertempuran terakhir Napoleon, sekaligus mengakhiri kekuasaannya sebagai Kaisar Prancis.



Sebelumnya Presiden AS Joe Biden memerintahkan penyelidikan intelijen atas klaim virus Corona melarikan diri dari laboratorium virus di Wuhan, daripada teori yang diterima secara luas bahwa viru itu berasal dari hewan liar seperti kelelawar dan trenggiling yang dijual di pasar di kota yang sama.

Dalam sebuah pernyataan pada 26 Mei Joe Biden menetapkan tenggat waktu 90 hari untuk menyusun laporan terperinci tentang asal-usul virus, termasuk apakah virus itu muncul dari kontak manusia dengan hewan yang terinfeksi atau dari kecelakaan laboratorium.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2051 seconds (0.1#10.140)