Untungkan Palestina, Raja Yordania Sambut AS Buka Lagi Konsulat di Yerusalem

Kamis, 27 Mei 2021 - 11:05 WIB
loading...
Untungkan Palestina,...
Raja Yordania Abdullah II. Foto/REUTERS
A A A
AMMAN - Raja Yordania Abdullah II mengatakan kepada Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Antony Blinken bahwa dia menyambut baik langkah Washington membuka kembali konsulat AS di Yerusalem.

Blinken mengatakan pada Selasa bahwa pemerintahan Presiden AS Joe Biden akan membuka kembali konsulatnya di Yerusalem.

Selama ini konsulat AS di Yerusalem berfungsi sebagai kedutaan de facto untuk Palestina sampai mantan Presiden Donald Trump menutupnya pada 2019.



Blinken pada Selasa mengumumkan AS akan membuka kembali konsulatnya di Yerusalem. Langkah ini untuk memulihkan hubungan dengan Palestina yang telah diturunkan peringkatnya oleh pemerintahan Trump.



Konsulat lama AS di Yerusalem berperan sebagai kantor otonom yang bertanggung jawab atas hubungan diplomatik dengan Palestina.



Tetapi mantan Presiden AS Donald Trump menurunkan operasinya dan menempatkannya di bawah otoritas duta besar AS untuk Israel ketika Trump memindahkan kedutaan ke Yerusalem.

Tindakan Trump membuat marah rakyat Palestina yang memandang Yerusalem timur sebagai wilayah pendudukan dan ibu kota negara masa depan Palestina.

Blinken tidak memberikan tanggal pasti untuk membuka kembali konsulat tersebut. Dia mengumumkan langkah tersebut setelah pertemuan dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Ramallah, Tepi Barat.

“Seperti yang saya katakan kepada presiden, saya di sini untuk menggarisbawahi komitmen Amerika Serikat untuk membangun kembali hubungan dengan Otoritas Palestina dan rakyat Palestina, hubungan yang dibangun di atas saling menghormati dan juga keyakinan bersama bahwa rakyat Palestina dan Israel sama-sama layak mendapatkan kesetaraan, langkah-langkah keamanan, kesempatan kebebasan dan martabat,” papar dia.

Blinken berada di wilayah itu untuk membantu menopang gencatan senjata yang diadopsi pekan lalu yang mengakhiri perang 11 hari antara Israel dan penguasa militan Hamas di Gaza.

Pertempuran itu menewaskan hampir 300 orang, sebagian besar warga Palestina, dan menyebabkan kerusakan luas di wilayah pesisir yang miskin itu.

Blinken berjanji "menggalang dukungan internasional" untuk membantu Gaza setelah perang. Dia kemudian mengumumkan hampir USD40 juta bantuan untuk Palestina, termasuk USD5,5 juta dalam bantuan darurat untuk Gaza.

Itu membuat total bantuan AS untuk Palestina di era pemerintahan Biden menjadi lebih dari USD360 juta setelah pemerintahan Trump memotong hampir semua bantuan kepada Palestina.

Blinken berjanji bantuan apa pun akan dijauhkan dari tangan Hamas yang tidak mengakui hak Israel untuk hidup. Hamas oleh Israel dan AS dianggap sebagai organisasi teroris.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3155 seconds (0.1#10.140)