Israel dan Hamas Gencatan Senjata, Inilah Maksud Gencatan Senjata
loading...
A
A
A
GAZA - Militer Zionis Israel dan kelompok perlawanan Palestina di Gaza—Hamas dan Jihad Islam Palestina (PIJ) sepakat gencatan senjata setelah 11 pertempuran berdarah. Apa maksud dari gencatan senjata?
Gencatan senjata adalah penghentian perang atau konflik bersenjata apa pun untuk sementara di mana kedua belah pihak yang terlibat setuju untuk masing-masing menghentikan tindakan agresif.
Gencatan senjata bisa dinyatakan sebagai bagian dari perjanjian formal, tetapi bisa juga sebagai bagian pemahaman informal antara kedua belah pihak.
Sebagai contoh, pada tanggal 25 Desember 1914, pada Perang Dunia I, terjadi gencatan senjata informal karena Jerman dan Inggris ingin merayakan Natal. Tidak ada perjanjian yang ditandatangani, dan setelah beberapa hari peperangan berlanjut.
Contoh lain dari gencatan senjata terjadi antara Israel dan Otoritas Palestina pada tanggal 8 Februari 2005. Pada saat itu, pemimpin delegasi Palestina, Saeb Erakat menyatakan gencatan senjata mereka; "Kami setuju bahwa hari ini Presiden Abbas akan mengumumkan penghentian permusuhan secara penuh terhadap orang Israel di manapun dan Perdana Menteri Ariel Sharon akan mengumumkan penghentian kekerasan dan aktivitas militer terhadap orang Palestina di manapun."
Dalam konflik Israel dengan Hamas kali ini, kedua pihak sepakat gencatan senjata yang dimulai Jumat (21/5/2021) pukul 02.00 dini hari waktu setempat.
Kabinet keamanan pemerintah Israel pada Kamis malam menyetujui gencatan senjata bersama dan serentak yang dimulai Jumat pukul 02.00 pagi.
Mesir membantu menengahi perjanjian gencatan senjata tersebut, dan akan mengirim dua delegasi keamanan ke Israel dan Gaza untuk memastikan perjanjian itu ditegakkan.
“Kabinet keamanan politik dengan suara bulat menerima rekomendasi dari semua pejabat keamanan, kepala staf, kepala Shin Bet (badan keamanan internal Israel), kepala Mossad (badan intelijen asing Israel) dan kepala dewan keamanan nasional untuk menerima inisiatif Mesir untuk gencatan senjata tanpa syarat bilateral,” kata pemerintah Israel dalam sebuah pernyataan.
"Kepala staf, eselon militer, dan kepala GSS (general security service) meninjau pencapaian besar Israel dalam kampanye di hadapan para menteri, beberapa di antaranya belum pernah terjadi sebelumnya. Eselon politik menekankan bahwa kenyataan di lapangan akan menentukan kelanjutan kampanye," lanjut pemerintah Israel.
Seorang pejabat Hamas, Ali Barakeh, mengatakan kepada The Associated Press bahwa gencatan senjata adalah "kemenangan bagi rakyat Palestina" dan kekalahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Konflik antara Israel dan Hamas pecah pada 10 Mei. Saat ini, setidaknya 232 warga Palestina telah meninggal, bersama dengan setidaknya selusin warga Israel. Anak-anak termasuk di antara korban di kedua pihak.
Gencatan senjata adalah penghentian perang atau konflik bersenjata apa pun untuk sementara di mana kedua belah pihak yang terlibat setuju untuk masing-masing menghentikan tindakan agresif.
Gencatan senjata bisa dinyatakan sebagai bagian dari perjanjian formal, tetapi bisa juga sebagai bagian pemahaman informal antara kedua belah pihak.
Sebagai contoh, pada tanggal 25 Desember 1914, pada Perang Dunia I, terjadi gencatan senjata informal karena Jerman dan Inggris ingin merayakan Natal. Tidak ada perjanjian yang ditandatangani, dan setelah beberapa hari peperangan berlanjut.
Contoh lain dari gencatan senjata terjadi antara Israel dan Otoritas Palestina pada tanggal 8 Februari 2005. Pada saat itu, pemimpin delegasi Palestina, Saeb Erakat menyatakan gencatan senjata mereka; "Kami setuju bahwa hari ini Presiden Abbas akan mengumumkan penghentian permusuhan secara penuh terhadap orang Israel di manapun dan Perdana Menteri Ariel Sharon akan mengumumkan penghentian kekerasan dan aktivitas militer terhadap orang Palestina di manapun."
Dalam konflik Israel dengan Hamas kali ini, kedua pihak sepakat gencatan senjata yang dimulai Jumat (21/5/2021) pukul 02.00 dini hari waktu setempat.
Kabinet keamanan pemerintah Israel pada Kamis malam menyetujui gencatan senjata bersama dan serentak yang dimulai Jumat pukul 02.00 pagi.
Mesir membantu menengahi perjanjian gencatan senjata tersebut, dan akan mengirim dua delegasi keamanan ke Israel dan Gaza untuk memastikan perjanjian itu ditegakkan.
“Kabinet keamanan politik dengan suara bulat menerima rekomendasi dari semua pejabat keamanan, kepala staf, kepala Shin Bet (badan keamanan internal Israel), kepala Mossad (badan intelijen asing Israel) dan kepala dewan keamanan nasional untuk menerima inisiatif Mesir untuk gencatan senjata tanpa syarat bilateral,” kata pemerintah Israel dalam sebuah pernyataan.
"Kepala staf, eselon militer, dan kepala GSS (general security service) meninjau pencapaian besar Israel dalam kampanye di hadapan para menteri, beberapa di antaranya belum pernah terjadi sebelumnya. Eselon politik menekankan bahwa kenyataan di lapangan akan menentukan kelanjutan kampanye," lanjut pemerintah Israel.
Seorang pejabat Hamas, Ali Barakeh, mengatakan kepada The Associated Press bahwa gencatan senjata adalah "kemenangan bagi rakyat Palestina" dan kekalahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Konflik antara Israel dan Hamas pecah pada 10 Mei. Saat ini, setidaknya 232 warga Palestina telah meninggal, bersama dengan setidaknya selusin warga Israel. Anak-anak termasuk di antara korban di kedua pihak.
(min)