Covid-19 di AS Renggut 1.260 Nyawa Orang dalam 24 Jam
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Pandemi Covid-19 di Amerika Serikat (AS) menyebabkan 1.260 orang dalam 24 jam terakhir pada Jumat. Hingga hari ini ada 1.601.434 kasus dengan total kematian 96.007 di Amerika.
Angka-angka itu merupakan data penghitungan John Hopkins University (JHU). Dengan, 1,6 juta kasus, negara Paman Sam masih menjadi negara dengan kasus Covid-19 terbanyak di dunia.
Menurut data JHU yang dikutip SINDOnews.com pada Sabtu (23/5/2020) pukul 12.00 WIB, ada 350.135 pasien Covid-19 di AS yang berhasil disembuhkan.
Jumlah korban meninggal naik lebih tinggi ketika Presiden AS Donald Trump terus menekan pemerintah negara bagian dan lokal untuk membuka kembali ekonomi Amerika. (Baca: Salip Rusia, Kasus Covid-19 Brasil Terbanyak ke-2 di Dunia )
Pada hari Jumat, Trump menuntut gubernur-gubernur negara bagian mengklasifikasikan gereja, sinagog, dan masjid sebagai "layanan penting" yang selevel dengan toko makanan dan obat-obatan. Hal itu untuk memungkinkan warga AS mengadakan layanan doa meskipun pandemi virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 membatasi pertemuan publik.
"Para gubernur perlu melakukan hal yang benar dan membiarkan tempat-tempat penting yang sangat esensial untuk keyakinan dibuka sekarang, untuk akhir pekan ini," kata presiden yang menganggap kaum konservatif agama sebagai inti dari basis pemilihnya dalam pemilu AS.
"Jika mereka tidak melakukannya, saya akan mengesampingkan gubernur. Di Amerika, kami membutuhkan lebih banyak doa, bukan lebih sedikit," paparnya.
Para gubernur di Amerika pada umumnya memiliki kuasa untuk memerintahkan pembukaan dan penutupan tempat ibadah. Belum jelas apakah Trump memiliki wewenang untuk memaksa mereka agar mencabut pembatasan layanan ibadah.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
Angka-angka itu merupakan data penghitungan John Hopkins University (JHU). Dengan, 1,6 juta kasus, negara Paman Sam masih menjadi negara dengan kasus Covid-19 terbanyak di dunia.
Menurut data JHU yang dikutip SINDOnews.com pada Sabtu (23/5/2020) pukul 12.00 WIB, ada 350.135 pasien Covid-19 di AS yang berhasil disembuhkan.
Jumlah korban meninggal naik lebih tinggi ketika Presiden AS Donald Trump terus menekan pemerintah negara bagian dan lokal untuk membuka kembali ekonomi Amerika. (Baca: Salip Rusia, Kasus Covid-19 Brasil Terbanyak ke-2 di Dunia )
Pada hari Jumat, Trump menuntut gubernur-gubernur negara bagian mengklasifikasikan gereja, sinagog, dan masjid sebagai "layanan penting" yang selevel dengan toko makanan dan obat-obatan. Hal itu untuk memungkinkan warga AS mengadakan layanan doa meskipun pandemi virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 membatasi pertemuan publik.
"Para gubernur perlu melakukan hal yang benar dan membiarkan tempat-tempat penting yang sangat esensial untuk keyakinan dibuka sekarang, untuk akhir pekan ini," kata presiden yang menganggap kaum konservatif agama sebagai inti dari basis pemilihnya dalam pemilu AS.
"Jika mereka tidak melakukannya, saya akan mengesampingkan gubernur. Di Amerika, kami membutuhkan lebih banyak doa, bukan lebih sedikit," paparnya.
Para gubernur di Amerika pada umumnya memiliki kuasa untuk memerintahkan pembukaan dan penutupan tempat ibadah. Belum jelas apakah Trump memiliki wewenang untuk memaksa mereka agar mencabut pembatasan layanan ibadah.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
(min)