Warga Gaza Rayakan Gencatan Senjata: 'Allahu Akbar, Alhamdulillah'
loading...
A
A
A
GAZA - Para warga Gaza, Palestina , turun ke jalan merayakan gencatan senjata antara kelompok Hamas dengan militer Israel . Mereka merasa gencatan senjata ini adalah berkah dari Tuhan.
Hamas dan Jihad Islam Palestina sepakat gencatan senjata dengan militer Zionis Israel setelah 11 hari pertempuran berdarah. Gencatan senjata dimulai pukul 02.00 dini hari tadi (21/5/2021).
Pekan lalu, warga Gaza tidak dapat merayakan Idul Fitri untuk menandai akhir bulan Ramadhan. Hari ini, mereka merayakan gencatan senjata dengan turun ke jalan, bersorak, mengibarkan bendera Palestina hingga membunyikan klakson.
"Allahu Akbar (Allah maha besar)," teriak para warga Gaza di jalan-jalan. "Alhamdulillah (Puji syukur untuk Allah," teriak warga lainnya yang bergembira, seperti dikutip Gulf News.
Hamas, kelompok perlawanan Palestina yang menguasai Gaza, menganggap pertempuran itu sebagai perlawanan yang berhasil dari musuh yang lebih kuat secara militer dan ekonomi.
Melalui pengeras suara masjid, Hamas memuji apa yang mereka sebut "kemenangan yang dicapai perlawanan atas pendudukan selama pertempuran Sword of Jerusalem (Pedang Yerusalem)."
Orang-orang menembakkan senapan ke udara, dan yang lainnya membunyikan petasan.
Pejabat kesehatan Gaza mengatakan 232 warga Palestina, termasuk 65 anak-anak, tewas dan lebih dari 1.900 terluka dalam serangan udara Israel dan pemboman artileri. Sedangkan di pihak Israel sebanyak 12 orang tewas termasuk dua anak.
Di Tel Al-Hawa di Kota Gaza, orang-orang mengatakan bahwa mereka merayakan keselamatan mereka, dan apa yang mereka pandang sebagai kemenangan mereka.
Beberapa dari mereka berpelukan, salah satunya beteriak; "Waktu istirahat dari virus corona".
"Dengan jiwa dan darah, kami menebusmu, Deif," teriak warga lainnya merujuk nama komandan militer tertinggi Hamas, Mohammed Deif, yang menduduki peringkat teratas dalam daftar buronan Israel.
“Ini adalah kemenangan besar atas pendudukan. Orang-orang perlawanan kami memaksa mereka untuk melakukan gencatan senjata,” kata Ahmed Amer, 30, saat dia merayakannya dengan teman-temannya.
“Hari ini adalah saat Idul Fitri dimulai. Ya, kami turut berdukacita dan sedih atas orang-orang kami yang kehilangan rumah dan kerabat mereka, tetapi meskipun demikian, kami akan merayakannya," kata Amer.
Seorang pria lain yang memegang senapan serbu AK-47 berkata: "Jari-jari kami berada di pelatuk, dan kami siap untuk bertempur lagi, tetapi sekarang kami akan merayakannya dengan orang-orang kami," katanya, menolak menyebutkan nama.
Di kota Ramallah yang diduduki Israel, ratusan orang turun ke jalan beteriak: "Dengan jiwa dan darah kami menebusmu, Gaza."
Kembang api diledakkan di Sheikh Jarrah, lingkungan Yerusalem Timur di mana pertempuran hukum jangka panjang oleh keluarga Palestina untuk menghentikan penggusuran paksa mereka oleh pemukim Israel adalah faktor kunci dalam memobilisasi pengunjuk rasa melintasi Kota Tua Yerusalem dan lebih jauh selama Ramadhan lalu.
Hamas dan Jihad Islam Palestina sepakat gencatan senjata dengan militer Zionis Israel setelah 11 hari pertempuran berdarah. Gencatan senjata dimulai pukul 02.00 dini hari tadi (21/5/2021).
Pekan lalu, warga Gaza tidak dapat merayakan Idul Fitri untuk menandai akhir bulan Ramadhan. Hari ini, mereka merayakan gencatan senjata dengan turun ke jalan, bersorak, mengibarkan bendera Palestina hingga membunyikan klakson.
"Allahu Akbar (Allah maha besar)," teriak para warga Gaza di jalan-jalan. "Alhamdulillah (Puji syukur untuk Allah," teriak warga lainnya yang bergembira, seperti dikutip Gulf News.
Hamas, kelompok perlawanan Palestina yang menguasai Gaza, menganggap pertempuran itu sebagai perlawanan yang berhasil dari musuh yang lebih kuat secara militer dan ekonomi.
Melalui pengeras suara masjid, Hamas memuji apa yang mereka sebut "kemenangan yang dicapai perlawanan atas pendudukan selama pertempuran Sword of Jerusalem (Pedang Yerusalem)."
Orang-orang menembakkan senapan ke udara, dan yang lainnya membunyikan petasan.
Pejabat kesehatan Gaza mengatakan 232 warga Palestina, termasuk 65 anak-anak, tewas dan lebih dari 1.900 terluka dalam serangan udara Israel dan pemboman artileri. Sedangkan di pihak Israel sebanyak 12 orang tewas termasuk dua anak.
Di Tel Al-Hawa di Kota Gaza, orang-orang mengatakan bahwa mereka merayakan keselamatan mereka, dan apa yang mereka pandang sebagai kemenangan mereka.
Beberapa dari mereka berpelukan, salah satunya beteriak; "Waktu istirahat dari virus corona".
"Dengan jiwa dan darah, kami menebusmu, Deif," teriak warga lainnya merujuk nama komandan militer tertinggi Hamas, Mohammed Deif, yang menduduki peringkat teratas dalam daftar buronan Israel.
“Ini adalah kemenangan besar atas pendudukan. Orang-orang perlawanan kami memaksa mereka untuk melakukan gencatan senjata,” kata Ahmed Amer, 30, saat dia merayakannya dengan teman-temannya.
“Hari ini adalah saat Idul Fitri dimulai. Ya, kami turut berdukacita dan sedih atas orang-orang kami yang kehilangan rumah dan kerabat mereka, tetapi meskipun demikian, kami akan merayakannya," kata Amer.
Seorang pria lain yang memegang senapan serbu AK-47 berkata: "Jari-jari kami berada di pelatuk, dan kami siap untuk bertempur lagi, tetapi sekarang kami akan merayakannya dengan orang-orang kami," katanya, menolak menyebutkan nama.
Di kota Ramallah yang diduduki Israel, ratusan orang turun ke jalan beteriak: "Dengan jiwa dan darah kami menebusmu, Gaza."
Kembang api diledakkan di Sheikh Jarrah, lingkungan Yerusalem Timur di mana pertempuran hukum jangka panjang oleh keluarga Palestina untuk menghentikan penggusuran paksa mereka oleh pemukim Israel adalah faktor kunci dalam memobilisasi pengunjuk rasa melintasi Kota Tua Yerusalem dan lebih jauh selama Ramadhan lalu.
(min)