Dampak Covid-19, Penggunaan Robot Makin Meningkat

Senin, 20 April 2020 - 08:45 WIB
loading...
Dampak Covid-19, Penggunaan...
Tim medis berjalan bersama robot di Bandara Internasional Tianhe Wuhan, China, beberapa waktu lalu. Foto/Reuters
A A A
LONDON - Ketika pandemi virus corona (Covid-19) melanda dunia, penggunaan robot untuk merawat pasien yang terinfeksi pun mulai meluas. Hal itu sangat dimaklumi karena banyak petugas medis, baik dokter dan perawat yang terinfeksi virus corona saat menangani pasien.

Sebelum wabah virus corona melanda, memang banyak pihak menentang penggunaan robot untuk penanganan medis. Tapi, robot justru kini semakin dibutuhkan untuk mempercepat proses pelayanan kesehatan dan demi keamanan bagi paramedis.

“Orang biasanya mengatakan mereka ingin mengganti elemen manusia dalam hal interaksi, tetapi Covid-19 mengubah pandangan itu,” kata Martin Ford, pakar masa depan yang mengangap robot harus diintegrasi dengan ekonomi dalam beberapa dekade mendatang.

“Covid-19 mampu mengubah preferensi konsumsi dan membuka kesempatan untuk otomatisasi ekonomi,” katanya dilansir BBC.

Perusahaan besar dan kecil kini memperbanyak penggunaan robot untuk meningkatkan jaga jarak serta solusi karena sebagian karyawannya bekerja di rumah. Robot pun bisa digunakan untuk melaksanakan tugas di rumah. Banyak rumah makan dan toko menjadikan robot sebagai andalan utama.

Walmart, perusahaan ritel terbesar di AS, kini menggunakan robot untuk membersihkan lantai. Amazon juga menggunakan robot untuk efisien dalam pengelolaan gudang. Di Korea Selatan, robot digunakan untuk memeriksa temperatur orang dan mendistribusikan pembersih tangan.

Para pakar kesehatan memperingatkan kalau aturan jaga jarak bisa saja diberlakukan hingga 2021, maka penggunaan robot pun semakin besar. UVD Robots, perusahaan robot asal Denmark yang memproduksi robot, mengekspor ratusan robot ke berbagai rumah sakit di China dan Eropa.

Para pakar mengatakan semakin banyak bisnis yang akan mengadopsi teknologi robot ke depannya. “Pelanggan kini lebih memperhatikan keselamatan dan keamanannya,” kata Blake Morgan, penulis buku The Customer of the Future.

“Dengan bekerja menuju otomatisasi akan menjadi semua orang semakin sehat dan pelanggan semakin mengapresiasi langkah tersebut,” katanya.

Dengan semkain banyak perusahaan menggunakan robot untuk menggantikan manusia, maka bisnis robot semakin mahal untuk diintergrasi dengan berbagai bisnis pada awalnya. Tetapi, selama proses itu berjalan, perusahaan akan semakin mendapatkan keuntungan dari keeefektivan dan keefisienan penggunaan robot.

Menurut pakar masa depan, Martin Ford, penggunaan robot selepas pandemi Covid-19 juga akan menguntungkan dari segi pemasaran. “Orang akan pergi ke tempat di mana sedikit pekerja dan lebih banyak mesin untuk meniminalkan risiko,” katanya.

Kecerdasan buatan juga semakin dikembangkan untuk menggantikan guru di sekolah, pelatih fitness, dan penasihat keuangan. Perusahaan besar memperluas penggunaan kecerdasan buuatan. Baik Facebook dan Google kini bergantung dengan kecerdasan buatan untuk mengawasi unggahan yang dinilai tidak layak.

Laporan 2017 yang dibuat konsultan global McKinsey memprediksi sepertiga angkatan kerja di AS akan digantikan dengan sistem otomatisasi dan robot pada 2030. Dengan peristiwa pandemi korona, bisa jadi penggunaan robot akan semakin banyak dan otomatisasi semakin cepat. Para pakar pun menyatakan manusia harus memutuskan bagaimana mereka mengintegrasikan teknologi robot di dunia ini. (Andika H Mustaqim)
(ysw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Eks Bos CDC Klaim Peran...
Eks Bos CDC Klaim Peran Penting AS dalam Memulai Pandemi Covid
Covid-19 Kian Mengganas...
Covid-19 Kian Mengganas di China, Rumah Sakit dan Rumah Duka Penuh
Provinsi Zhejiang di...
Provinsi Zhejiang di China Timur Alami 1 Juta Infeksi Covid-19 per Hari
Protes Kontrol Ketat...
Protes Kontrol Ketat COVID-19 di China Meluas ke Sejumlah Kota
Kasus Covid-19 Kembali...
Kasus Covid-19 Kembali Meningkat, Malaysia Anjurkan Pemakaian Masker
Baru 20 Juta Warga Amerika...
Baru 20 Juta Warga Amerika yang Disuntik Vaksin Covid-19
India Setujui Vaksin...
India Setujui Vaksin Hidung Pertama untuk Covid-19
Rusia Akan Tempatkan...
Rusia Akan Tempatkan Pesawat Militer di Papua, Australia Minta Penjelasan Indonesia
Presiden Singapura Shanmugaratnam...
Presiden Singapura Shanmugaratnam Bubarkan Parlemen, Pemilu Digelar 3 Mei
Rekomendasi
UGM Tegaskan Jokowi...
UGM Tegaskan Jokowi Kuliah di Fakultas Kehutanan, Lulus 1985
Harvard Tak Mau Tunduk...
Harvard Tak Mau Tunduk Ancaman Trump, Dana Hibah Rp37 Triliun Dicabut
Politikus Gerindra Tegaskan...
Politikus Gerindra Tegaskan Tak Ada Dwifungsi dalam UU TNI Baru
Berita Terkini
Hamas Tolak Usulan Gencatan...
Hamas Tolak Usulan Gencatan Senjata yang Mendesak Pejuang Palestina Menyerah
2 menit yang lalu
9 Aturan Aneh Putri...
9 Aturan Aneh Putri Leonor sebagai Penerus Takhta Kerajaan Spanyol
1 jam yang lalu
Mantan Panglima Militer...
Mantan Panglima Militer Israel Ini Sebut PM Netanyahu Adalah Musuh Zionis
2 jam yang lalu
Siapa Anwar Sadat? Presiden...
Siapa Anwar Sadat? Presiden Mesir yang Mengakui Israel tapi Dimusuhi Rakyatnya Sendiri
3 jam yang lalu
Mampukah PM Singapura...
Mampukah PM Singapura Lawrence Wong Lepas dari Bayang-bayang Dinasti Lee Kuan Yew?
6 jam yang lalu
4 Alasan Australia Sangat...
4 Alasan Australia Sangat Takut dengan Isu Putin Ingin Gunakan Pangkalan Militer di Papua
9 jam yang lalu
Infografis
Penyebab Kasus Covid-19...
Penyebab Kasus Covid-19 di Indonesia Naik, Salah Satunya Mutasi Virus
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved