Kibarkan Bendera Israel, Pejabat Turki Kutuk Austria

Sabtu, 15 Mei 2021 - 04:08 WIB
loading...
Kibarkan Bendera Israel, Pejabat Turki Kutuk Austria
Bendera Israel berkibar di atas gedung Kanselir Federal Austria sebagai bentuk solidaritas memicu kecaman dari Turki. Foto/Daily SabahFoto/
A A A
ANKARA - Juru bicara kepresidenan Turki mengkritik Kanselir Austria Sebastian Kurz karena mengibarkan bendera Israel di atap gedung kanselir di Wina. Itu dilakukan di tengah gencarnya serangan negara Yahudi itu terhadap Palestina .

"Inilah yang mendorong Israel untuk melanjutkan serangannya terhadap rakyat Palestina," kata Ibrahim Kalin dalam sebuah tweet.

"Saya berharap orang Austria dan Eropa yang memiliki akal sehat dan moralitas itu akan menolak politik yang memalukan ini," ia menambahkan seperti dikutip dari Anadolu, Sabtu (15/5/2021).

Omer Celik, juru bicara Partai Keadilan dan Pembangunan (AK) yang berkuasa, juga mengecam Kurz.



"Orang ini (Kurz) adalah simbol Islamofobia, permusuhan terhadap Turki dan (Presiden Recep Tayyip) Erdogan di Eropa," semburnya.

"Hanya mimpi mengharapkan dia berpihak pada mereka yang tertindas. Keberpihakannya pada penindas adalah kompas politiknya," tambahnya.

Sebelumnya, Kanselir Austria Sebastian Kurz, mengungkapkan bahwa pengibaran bendera Israel itu sebagai bentuk solidaritas.

"Hari ini bendera Israel dikibarkan di atap Kanselir Federal sebagai tanda solidaritas dengan #Israel...Bersama-sama kita berdiri di sisi Israel," tweet Kurz pada sebuah foto.



Ketegangan meningkat sejak pengadilan Israel memerintahkan penggusuran keluarga Palestina dari lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur.

Warga Palestina yang melakukan aksi protes solidaritas dengan penduduk di lingkungan itu kemudian menjadi sasaran pasukan Israel.

Pasukan pendudukan juga menggerebek Masjid al-Aqsa saat salat tarawih.

Eskalasi ketegangan berikutnya mengakibatkan serangan udara oleh Israel di Gaza yang telah menewaskan sedikitnya 122 warga Palestina, menurut otoritas kesehatan Palestina.



Israel menduduki Yerusalem Timur selama perang Arab-Israel tahun 1967 dan mencaplok seluruh kota pada tahun 1980 dalam suatu tindakan yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.
(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1373 seconds (0.1#10.140)