Bintang Wonder Woman Gal Gadot Komentari Perang Gaza, Netizen: Munafik!
loading...
A
A
A
Yang lain menulis tweet yang mengecam keras bintang film Wonder Woman itu. "Ingat Gal Gadot bertugas di Pasukan Pertahanan Israel (IDF) selama dua tahun di mana dia tidak hanya menyaksikan pembersihan etnis Palestina secara langsung tetapi juga secara aktif mendukungnya. Bagaimana Anda bisa mengadvokasi untuk menghentikan lingkaran setan teror ketika Anda adalah bagian dari itu," tweet pengguna Twitter itu.
Gadot telah mendapat kecaman sebelumnya atas konflik Israel-Palestina, karena selama serangan udara 2014 di Gaza oleh Israel dia memposting pesan dukungan kepada tentara Israel.
Dia menyatakan pendapat dan doa sambil memposting foto dirinya dan putrinya menutupi mata mereka.
Ketegangan berkobar di Yerusalem setelah pengusiran paksa yang diusulkan terhadap keluarga Palestina di lingkungan Yerusalem Timur Sheikh Jarrah.
Aksi pengusiran itu diakui pejabat Israel sebagai upaya untuk "melestarikan identitas Yahudi di Yerusalem".
Pemukim ekstremis berbaris melalui kota pada "Hari Yerusalem" yang merayakan pendudukan Yerusalem tahun 1967 oleh pasukan Israel. Mereka meneriakkan slogan-slogan seperti "kematian bagi orang Arab".
Tentara Israel kemudian meluncurkan serangan brutal ke Masjid Al Aqsa saat para jamaah melakukan sholat. Tentara Israel secara terang-terangan menodai kesucian Al Aqsa dengan menembakkan gas air mata dan granat kejut ke dalam masjid tersebut.
“Israel telah melancarkan serangan udara di Gaza, sejauh ini menewaskan 65 orang, dan melukai hampir 400 orang, termasuk 86 anak-anak,” ungkap laporan Al Jazeera.
Sebagai pembalasan, Hamas mulai meluncurkan roket di wilayah Israel yang sebagian besar telah dicegat sistem pertahanan rudal Israel Iron Dome.
Hamas sejak itu mengusulkan gencatan senjata yang ditolak Israel. Rezim Zionis itu mengatakan tidak akan menerima gencatan senjata apa pun sampai mencapai “tujuan militer yang pasti".
Gadot telah mendapat kecaman sebelumnya atas konflik Israel-Palestina, karena selama serangan udara 2014 di Gaza oleh Israel dia memposting pesan dukungan kepada tentara Israel.
Dia menyatakan pendapat dan doa sambil memposting foto dirinya dan putrinya menutupi mata mereka.
Ketegangan berkobar di Yerusalem setelah pengusiran paksa yang diusulkan terhadap keluarga Palestina di lingkungan Yerusalem Timur Sheikh Jarrah.
Aksi pengusiran itu diakui pejabat Israel sebagai upaya untuk "melestarikan identitas Yahudi di Yerusalem".
Pemukim ekstremis berbaris melalui kota pada "Hari Yerusalem" yang merayakan pendudukan Yerusalem tahun 1967 oleh pasukan Israel. Mereka meneriakkan slogan-slogan seperti "kematian bagi orang Arab".
Tentara Israel kemudian meluncurkan serangan brutal ke Masjid Al Aqsa saat para jamaah melakukan sholat. Tentara Israel secara terang-terangan menodai kesucian Al Aqsa dengan menembakkan gas air mata dan granat kejut ke dalam masjid tersebut.
“Israel telah melancarkan serangan udara di Gaza, sejauh ini menewaskan 65 orang, dan melukai hampir 400 orang, termasuk 86 anak-anak,” ungkap laporan Al Jazeera.
Sebagai pembalasan, Hamas mulai meluncurkan roket di wilayah Israel yang sebagian besar telah dicegat sistem pertahanan rudal Israel Iron Dome.
Hamas sejak itu mengusulkan gencatan senjata yang ditolak Israel. Rezim Zionis itu mengatakan tidak akan menerima gencatan senjata apa pun sampai mencapai “tujuan militer yang pasti".