Viral, Video Sistem Iron Dome Israel Kewalahan Hadapi Roket dari Gaza

Rabu, 12 Mei 2021 - 17:18 WIB
loading...
Viral, Video Sistem Iron Dome Israel Kewalahan Hadapi Roket dari Gaza
Viral, video sistem Iron Dome Israel kewalahan hadapi roket dari Gaza. Foto/Tangkapan layar Twitter
A A A
TEL AVIV - Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengumumkan bahwa sistem pertahanan Iron Dome-nya telah mencegat ratusan roket di atas Tel Aviv yang ditembakkan oleh Hamas . Ini adalah serangan bolak balik terbaru di daerah tersebut.

Rekaman yang dibagikan oleh IDF di Twitter tampaknya menunjukkan Iron Dome kewalahan oleh roket yang diluncurkan dari Jalur Gaza, yang memicu sirene di seluruh kota dan memaksa bandara internasional utama untuk ditutup, menurut The Associated Press (AP) yang dinukil The Hill, Rabu (12/5/2021).

Dalam tweet selanjutnya, IDF mengatakan bahwa mereka telah mencegat rentetan roket tambahan dari Gaza menuju kota Ashkelon, menambahkan bahwa mereka sekarang menyerang target Hamas sebagai respons.



AP melaporkan bahwa salah satu roket menghantam bus di Holon, sebuah kota di selatan Tel Aviv, melukai sedikitnya empat orang, termasuk seorang gadis berusia 5 tahun.

Laporan lain dari Times of Israel mencatat bahwa seorang wanita tewas setelah serangan roket di Rishon Lezion, selatan Tel Aviv, dan beberapa lainnya terluka akibat roket tersebut.



Eskalasi yang terjadi saat ini dianggap sebagai pertempuran paling intens antara Israel dan Hamas, sejak perang mereka di tahun 2014.

Menurut AP, Hamas mengatakan telah meluncurkan total 130 roket sebagai repons atas penghancuran gedung 13 lantai oleh pasukan Israel di Gaza pada hari sebelumnya.

Dalam rekaman video yang awalnya dibagikan Selasa pagi oleh seorang reporter untuk jaringan penyiaran publik Israel, Kan, suara ledakan dapat terdengar sebelum bangunan mulai runtuh saat asap hitam mulai keluar.

Seorang juru bicara IDF mengkonfirmasi kepada The Hill bahwa pasukan telah menghantam gedung bertingkat, dan pernyataan publik yang dikeluarkan oleh militer Israel mengatakan bahwa struktur itu telah menjadi sasaran karena menampung kantor yang digunakan oleh kepemimpinan politik Hamas termasuk markas yang digunakan untuk penelitian dan pengembangan militer, kantor intelijen militer, dan banyak lagi.

Siaran pers mengatakan bahwa IDF memberikan peringatan dini kepada warga sipil di dalam gedung dan memberikan waktu yang cukup bagi mereka untuk mengungsi dari lokasi.



Menurut AP, pesawat tak berawak Israel melepaskan serangkaian tembakan peringatan untuk mendesak orang-orang meninggalkan daerah tersebut, meskipun Reuters mencatat bahwa tidak segera jelas apakah bangunan tersebut telah sepenuhnya dievakuasi pada saat ledakan terjadi.

Serangan udara Israel dan serangan roket Hamas telah meningkat sejak Senin, dengan pejabat kesehatan setempat memperkirakan bahwa setidaknya 28 warga Palestina dan dua warga Israel telah tewas di tengah kekerasan baru-baru ini.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Ned Price mengatakan dalam jumpa pers hari Selasa waktu setempat bahwa AS sangat prihatin tentang eskalasi antara Israel dan mereka yang meluncurkan roket dari Gaza. Ia menambahkan bahwa pemerintahan Biden menyerukan untuk menahan diri dan untuk tenang.

"Israel memiliki hak untuk mempertahankan diri dan menanggapi serangan roket," lanjutnya. "Rakyat Palestina juga memiliki hak atas keselamatan dan keamanan, seperti yang dilakukan Israel," ujarnya.

"Kami telah menyerukan pengekangan dan pengurangan ketegangan dalam upaya untuk melestarikan kehidupan sipil dan kami mengakui bahwa Israel telah terbunuh, Palestina telah terbunuh," tambahnya, mengatakan AS terlibat dengan pejabat Israel dan Palestina serta mitra internasional untuk meredakan ketegangan.



"Hilangnya nyawa warga sipil Palestina yang tidak bersalah, orang Israel yang tidak bersalah, adalah sesuatu yang sangat kami sesali," kata Price.

"Justru itulah mengapa kami melakukan semua yang kami bisa, kami melakukan semua yang kami bisa dalam koordinasi dengan mitra internasional kami untuk menempatkan mengakhiri siklus eskalasi dan siklus kekerasan," tuturnya.
(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1692 seconds (0.1#10.140)