Pertemuan DK PBB Panas, AS Sebut Rusia dan China Pemicu Kekacauan Global

Sabtu, 08 Mei 2021 - 07:39 WIB
loading...
A A A
Menteri Luar Negeri China Wang Yi, yang berdebat sengit dengan Blinken di Alaska pada bulan Maret lalu, menanggapi dengan kritik terselubung terhadap AS. Diplomat top China itu menghukum negara-negara yang memandang aturan internasional sebagai hak paten atau hak istimewa segelintir orang, menurut The New York Times.

Baca juga: Pengaruh China Menjangkau Afrika, Jenderal AS Waswas

Sementara Sergei Lavrov, diplomat top Rusia, jauh lebih blak-blakan dalam mengkritik AS. Dia mengecam pemerintahan Biden karena mengusulkan KTT untuk Demokrasi.

"Pemerintah Amerika menyerukan pembentukan klub minat khusus baru atas dasar ideologi terbuka, yang selanjutnya dapat memperburuk ketegangan internasional dan menarik garis pemisah di dunia," kata Lavrov, menurut The Wall Street Journal.

"Daftar negara demokrasi yang diundang ke KTT ini pasti akan dibuat oleh AS sendiri," ia menambahkan.

Baik China dan Rusia juga mengkritik sanksi yang baru-baru ini dijatuhkan oleh AS.

Perang kata-kata ini terjadi ketika hubungan antara tiga kekuatan global tersebut telah mencapai titik terendah. Presiden Joe Biden telah menjadikan tantangan kedua negara di panggung global sebagai prioritas utama, menggambarkannya sebagai bagian dari pertarungan yang lebih luas antara demokrasi dan otokrasi.

Baca juga: G7 Sebut China sebagai Pengganggu dan Rusia Penjahat

Dalam pidato pertamanya di depan Kongres pada 28 April lalu, Biden mengatakan AS berada dalam persaingan dengan China dan negara lain untuk memenangkan abad ke-21, menyebutnya sebagai titik perubahan besar dalam sejarah.
(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Trump Puji Presiden...
Trump Puji Presiden Suriah: Pria yang Menarik dan Tangguh
Ini Respons Huawei atas...
Ini Respons Huawei atas Tuduhan Suap pada Parlemen Eropa
Iran Terbuka untuk Pembatasan...
Iran Terbuka untuk Pembatasan Pengayaan Uranium Sementara
Bertemu Putra Mahkota...
Bertemu Putra Mahkota Arab Saudi, Trump akan Cabut Semua Sanksi AS pada Suriah
Arab Saudi Teken Kesepakatan...
Arab Saudi Teken Kesepakatan Lebih dari Rp4.982 Triliun dengan AS
Di Arab Saudi, Trump...
Di Arab Saudi, Trump Tegaskan Warga Gaza Berhak Dapat Masa Depan yang Jauh Lebih Baik
Bawa Permen Ganja dari...
Bawa Permen Ganja dari Thailand, Pebasket AS Ditangkap Polisi
AS dan Indonesia Gelar...
AS dan Indonesia Gelar Misi Investigasi Cari Anggota Militer Amerika yang Hilang Saat PD II
Artis Hollywood dan...
Artis Hollywood dan Tokoh Film Dunia Ramai-Ramai Kecam Genosida Israel di Gaza
Rekomendasi
Dari Sayang Jadi Santet,...
Dari Sayang Jadi Santet, Tenny Tap Ungkap Kisah Mencekam Santet dari Mantan
David Singleton Ditunjuk...
David Singleton Ditunjuk Jadi Pelatih Timnas Basket Indonesia, Apa Targetnya?
48 Tahun Jadi Kampus...
48 Tahun Jadi Kampus Unggulan di Indonesa, UWKS Telah Luluskan 48.000 Sarjana
Berita Terkini
Ini Peran Israel dalam...
Ini Peran Israel dalam Memperkeruh Perang India dan Pakistan
Siapa Peter Fitzek?...
Siapa Peter Fitzek? Pemimpin Ekstremis yang Mengaku sebagai Raja Kerajaan Jerman
Perbandingan Jumlah...
Perbandingan Jumlah Umat Muslim di Pakistan Vs India
Ini Cara Unik Pangeran...
Ini Cara Unik Pangeran MBS Menyenangkan Donald Trump
Trump Puji Presiden...
Trump Puji Presiden Suriah: Pria yang Menarik dan Tangguh
Agama Penduduk Kashmir...
Agama Penduduk Kashmir dan Persentasenya
Infografis
Warren Buffett Sebut...
Warren Buffett Sebut Dolar AS Sedang Menuju ke Neraka
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved