Serangan Rasis, Para Jamaah Masjid di London Dilempari Batu dan Telur
loading...
A
A
A
LONDON - Polisi Metropolitan London, Inggris, meluncurkan penyelidikan setelah para jamaah Muslim di sebuah masjid di London timur dilempari batu dan telur.
Serangan di Ilford Islamic Center tersebut dikecam para politisi lokal sebagai tindakan kebencian dan kekerasan yang memalukan.
Polisi Metropolitan mengatakan telah menerima laporan perusakan yang diperparah secara rasial sekitar pukul 23.00 malam pada Selasa lalu di Ilford Islamic Center di Albert Road, Ilford.
Federasi Organisasi Muslim Redbridge (FORMO) men-tweet bahwa telur dan benda-benda lainnya, termasuk batu, telah dilemparkan ke para jamaah dan lima orang dipukul, tetapi tidak ada yang terluka parah.
Pelaku serangan berkulit putih dan berkepala botak. Dia menyerang dari dalam mobil yang di dalamnya terdapat beberapa orang.
Polisi Metrpolitan mengatakan, sejauh ini belum ada penangkapan terhadap pelaku.
Komunitas Muslim saat ini sedang beribadah Ramadhan, bulan suci yang akan berakhir minggu depan.
Ahmed Nahwaz, direktur dan sekretaris masjid tersebut, mengatakan insiden itu memalukan tetapi komunitasnya tetap kuat.
"Saya terkejut karena menjelang ini kami mengalami 20 malam yang sangat tenang dan damai, dan kemudian ini terjadi," katanya kepada kantor berita PA, Jumat (7/5/2021).
"Kami tidak mengharapkannya pada saat seperti ini dalam periode refleksi untuk semua orang, setelah melewati COVID."
“Sayang sekali (tapi) kami sudah terbiasa,” kata Nawaz.
“Kami adalah komunitas yang kuat dan kami menerima begitu saja. Itu membuat kami lelah, bukannya takut."
Nawaz mengatakan polisi dan otoritas lokal sangat mendukung komunitas Muslim setelah insiden itu tetapi serangan terhadap komunitas Muslim sering ditutup-tutupi di media.
“Kami hanya ingin diperlakukan seperti manusia, sama seperti orang lain,” katanya.
Sam Tarry, Anggota Parlemen Buruh untuk Ilford South, berkata: “Saya terkejut dan sedih mendengar serangan Islamofobia terhadap Masjid Ilford."
"Tindakan kekerasan dan kebencian yang memalukan ini tidak memiliki tempat di Ilford, dan saya berharap para pelakunya diadili secepatnya."
Jas Athwal, pemimpin Partai Buruh Dewan Redbridge, mengatakan dewan akan terus bekerja sama dengan polisi dan keamanan di daerah sekitar masjid akan ditingkatkan.
"Insiden rasis seperti ini tidak memiliki tempat di wilayah kami dan kami akan bekerja dengan teman dan tetangga kami di Masjid Albert Road, dan polisi untuk memastikan keamanan semua jamaah."
Kepala Detektif Inspektur Stephen Clayman, yang bertanggung jawab atas kepolisian wilayah Redbridge, berkata: “Kami menangani semua laporan kejahatan kebencian dengan sangat serius dan telah meluncurkan penyelidikan."
“Insiden seperti ini tidak akan ditoleransi dan petugas saya akan melakukan patroli yang ditingkatkan di daerah tersebut untuk memberikan jaminan kepada masyarakat lokal dan pengunjung masjid.”
Serangan di Ilford Islamic Center tersebut dikecam para politisi lokal sebagai tindakan kebencian dan kekerasan yang memalukan.
Polisi Metropolitan mengatakan telah menerima laporan perusakan yang diperparah secara rasial sekitar pukul 23.00 malam pada Selasa lalu di Ilford Islamic Center di Albert Road, Ilford.
Federasi Organisasi Muslim Redbridge (FORMO) men-tweet bahwa telur dan benda-benda lainnya, termasuk batu, telah dilemparkan ke para jamaah dan lima orang dipukul, tetapi tidak ada yang terluka parah.
Pelaku serangan berkulit putih dan berkepala botak. Dia menyerang dari dalam mobil yang di dalamnya terdapat beberapa orang.
Polisi Metrpolitan mengatakan, sejauh ini belum ada penangkapan terhadap pelaku.
Komunitas Muslim saat ini sedang beribadah Ramadhan, bulan suci yang akan berakhir minggu depan.
Ahmed Nahwaz, direktur dan sekretaris masjid tersebut, mengatakan insiden itu memalukan tetapi komunitasnya tetap kuat.
"Saya terkejut karena menjelang ini kami mengalami 20 malam yang sangat tenang dan damai, dan kemudian ini terjadi," katanya kepada kantor berita PA, Jumat (7/5/2021).
"Kami tidak mengharapkannya pada saat seperti ini dalam periode refleksi untuk semua orang, setelah melewati COVID."
“Sayang sekali (tapi) kami sudah terbiasa,” kata Nawaz.
“Kami adalah komunitas yang kuat dan kami menerima begitu saja. Itu membuat kami lelah, bukannya takut."
Nawaz mengatakan polisi dan otoritas lokal sangat mendukung komunitas Muslim setelah insiden itu tetapi serangan terhadap komunitas Muslim sering ditutup-tutupi di media.
“Kami hanya ingin diperlakukan seperti manusia, sama seperti orang lain,” katanya.
Sam Tarry, Anggota Parlemen Buruh untuk Ilford South, berkata: “Saya terkejut dan sedih mendengar serangan Islamofobia terhadap Masjid Ilford."
"Tindakan kekerasan dan kebencian yang memalukan ini tidak memiliki tempat di Ilford, dan saya berharap para pelakunya diadili secepatnya."
Jas Athwal, pemimpin Partai Buruh Dewan Redbridge, mengatakan dewan akan terus bekerja sama dengan polisi dan keamanan di daerah sekitar masjid akan ditingkatkan.
"Insiden rasis seperti ini tidak memiliki tempat di wilayah kami dan kami akan bekerja dengan teman dan tetangga kami di Masjid Albert Road, dan polisi untuk memastikan keamanan semua jamaah."
Kepala Detektif Inspektur Stephen Clayman, yang bertanggung jawab atas kepolisian wilayah Redbridge, berkata: “Kami menangani semua laporan kejahatan kebencian dengan sangat serius dan telah meluncurkan penyelidikan."
“Insiden seperti ini tidak akan ditoleransi dan petugas saya akan melakukan patroli yang ditingkatkan di daerah tersebut untuk memberikan jaminan kepada masyarakat lokal dan pengunjung masjid.”
(min)