Yerusalem Timur Memanas, Israel Coba Gusur Paksa Rakyat Palestina
loading...
A
A
A
Eropa Tekan Israel
Sementara itu, lima negara Eropa yakni; Prancis, Jerman, Italia, Spanyol, dan Inggris menekan Israel untuk menghentikan pembangunan pemukiman di Tepi Barat yang diduduki.
"Kami mendesak pemerintah Israel untuk membatalkan keputusannya untuk memajukan pembangunan 540 unit permukiman di daerah Har Homa E di Tepi Barat yang diduduki, dan untuk menghentikan kebijakan perluasan permukiman di seluruh Wilayah Pendudukan Palestina," kata negara-negara Eropa itu dalam sebuah pernyataan.
"Jika diterapkan, keputusan untuk memajukan permukiman di Har Homa, antara Yerusalem Timur dan Betlehem, akan menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada prospek Negara Palestina yang layak."
Yerusalem, yang berisi situs-situs suci bagi Yahudi, Islam dan Kristen, berada di jantung konflik Israel-Palestina.
Israel merebut Yerusalem Timur, Tepi Barat, dan Jalur Gaza dalam perang tahun 1967. Otoritas Palestina memandang Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara masa depan, dan sebagian besar komunitas internasional menganggap permukiman yang dibangun Israel di sana dan di seluruh Tepi Barat yang diduduki sebagai ilegal.
Pencaplokan Israel atas Yerusalem Timur yang diduduki juga tidak diakui oleh mayoritas pemimpin dunia. Warga Palestina telah lama menunjuk pada serangkaian kebijakan yang disetujui negara Israel yang dirancang untuk memperluas kehadiran warga Yahudi Israel di kota dengan mengorbankan penduduk Palestina, mulai dari pembongkaran rumah, pelecehan polisi setiap hari, dan perluasan pemukiman.
Di Syekh Jarrah, pemukim Israel dan polisi perbatasan kembali menyerang warga Palestina di lingkungan itu.
Pada Kamis malam, daerah itu ditutup ketika anggota parlemen sayap kanan Israel Itamar Ben-Gvir mendirikan kantor di luar salah satu rumah Palestina yang diambil alih oleh pemukim Israel.
Sementara itu, lima negara Eropa yakni; Prancis, Jerman, Italia, Spanyol, dan Inggris menekan Israel untuk menghentikan pembangunan pemukiman di Tepi Barat yang diduduki.
"Kami mendesak pemerintah Israel untuk membatalkan keputusannya untuk memajukan pembangunan 540 unit permukiman di daerah Har Homa E di Tepi Barat yang diduduki, dan untuk menghentikan kebijakan perluasan permukiman di seluruh Wilayah Pendudukan Palestina," kata negara-negara Eropa itu dalam sebuah pernyataan.
"Jika diterapkan, keputusan untuk memajukan permukiman di Har Homa, antara Yerusalem Timur dan Betlehem, akan menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada prospek Negara Palestina yang layak."
Yerusalem, yang berisi situs-situs suci bagi Yahudi, Islam dan Kristen, berada di jantung konflik Israel-Palestina.
Israel merebut Yerusalem Timur, Tepi Barat, dan Jalur Gaza dalam perang tahun 1967. Otoritas Palestina memandang Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara masa depan, dan sebagian besar komunitas internasional menganggap permukiman yang dibangun Israel di sana dan di seluruh Tepi Barat yang diduduki sebagai ilegal.
Pencaplokan Israel atas Yerusalem Timur yang diduduki juga tidak diakui oleh mayoritas pemimpin dunia. Warga Palestina telah lama menunjuk pada serangkaian kebijakan yang disetujui negara Israel yang dirancang untuk memperluas kehadiran warga Yahudi Israel di kota dengan mengorbankan penduduk Palestina, mulai dari pembongkaran rumah, pelecehan polisi setiap hari, dan perluasan pemukiman.
Di Syekh Jarrah, pemukim Israel dan polisi perbatasan kembali menyerang warga Palestina di lingkungan itu.
Pada Kamis malam, daerah itu ditutup ketika anggota parlemen sayap kanan Israel Itamar Ben-Gvir mendirikan kantor di luar salah satu rumah Palestina yang diambil alih oleh pemukim Israel.