AS Sarankan India 'Lockdown' Selama Beberapa Pekan untuk Redam 'Tsunami' Covid-19

Minggu, 02 Mei 2021 - 12:39 WIB
loading...
AS Sarankan India Lockdown...
Penasihat medis Gedung Putih, Anthony Fauci menyarankan India untuk melakukan penguncian selama beberapa pekan untuk meredam lonjakan kasus Covid-19. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Penasihat medis Gedung Putih, Anthony Fauci menyarankan India untuk melakukan penguncian selama beberapa pekan untuk meredam lonjakan kasus Covid-19. India sejauh ini belum merepkan penguncian, meski kasus Covid-19 terus mengalami peningkatan yang signifikan.

Pemerintah Perdana Menteri India, Narendra Modi telah menolak memberlakukan penguncian nasional setelah adanya ledakan kasus. Alasannya, penguncian ketat, yang diberlakukan India pada tahun lalu menyebabkan penderitaan manusia yang meluas dan pukulan ekonomi yang menyakitkan.

"Saya pikir hal terpenting dalam waktu dekat adalah mendapatkan oksigen, mendapatkan persediaan, mendapatkan obat, mendapatkan APD, hal-hal semacam itu," kata Fauci dalam sebuah pernyataan.

"Tapi juga, salah satu hal yang harus segera dilakukan adalah menyerukan penguncian negara," sambungnya, seperti dilansir Channel News Asia pada Minggu (2/5/2021). Baca juga: Australia Ancam Penjarakan Pelancong yang Datang dari India

Dia menuuturkan, India tidak perlu untuk melakukan penguncian jangka panjang. Menurutnya, India bisa memberlakukan penguncian selama beberapa pekan, yang menurutnya cukup untuk meredam penyebaran Covid-19.

"Jika Anda melakukan penguncian, Anda tidak perlu melakukanya selama enam bulan. Anda bisa melakukan penguncian sementara untuk mengakhiri siklus transmisi," ujarnya.

"Tidak ada yang suka mengunci negara. Tapi jika Anda melakukannya hanya untuk beberapa minggu, Anda bisa memiliki dampak signifikan pada dinamika wabah," tukasnya. Baca juga: Syok Lihat Padatnya Pasar Tanah Abang, Inul Daratista: Jangan Sampai Kayak di India
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Trump dan Netanyahu...
Trump dan Netanyahu Pecah Kongsi, Apa Pemicunya?
India Tuding Pakistan...
India Tuding Pakistan Alami Kebuntuan Militer, Berikut 5 Alasannya
Militer Pakistan Bantah...
Militer Pakistan Bantah Tangkap Pilot India
Tak Pernah Terjadi Sebelumnya,...
Tak Pernah Terjadi Sebelumnya, China Mampu Tundukkan AS
Perang India dan Pakistan,...
Perang India dan Pakistan, Siapa yang Paling Menderita?
Angkatan Udara Pakistan...
Angkatan Udara Pakistan Klaim Menang 6:0 dalam Perang dengan India
AS dan China Melunak,...
AS dan China Melunak, Tarif Impor Kendaraan Diprediksi Bakal Turun
Netanyahu Tolak Gencatan...
Netanyahu Tolak Gencatan Senjata, meski Hamas Bakal Bebaskan Sandera AS-Israel
Dapat Hadiah Pesawat...
Dapat Hadiah Pesawat Boeing 747-8 dari Qatar, Trump: Gratis!
Rekomendasi
Profil Putri Karlina,...
Profil Putri Karlina, Calon Menantu Dedi Mulyadi yang Jabat Wakil Bupati Garut
Harta Karun Kuno dalam...
Harta Karun Kuno dalam Jumlah Besar Ditemukan di Sebuah Bukit
Cetak Kader Ideologis...
Cetak Kader Ideologis dan Tangguh, DPP PKB Gelar Pendidikan Instruktur PKPB
Berita Terkini
Trump dan Netanyahu...
Trump dan Netanyahu Pecah Kongsi, Apa Pemicunya?
Mau Jadi Pemimpin AI...
Mau Jadi Pemimpin AI secara Global, MBS Luncurkan HUMAIN
India Tuding Pakistan...
India Tuding Pakistan Alami Kebuntuan Militer, Berikut 5 Alasannya
6 Dampak Pembubaran...
6 Dampak Pembubaran Kelompok Pemberontak Kurdi PKK, Salah Satunya Fokus Gerakan Politik
Militer Pakistan Bantah...
Militer Pakistan Bantah Tangkap Pilot India
Polandia Tutup Konsulat...
Polandia Tutup Konsulat Rusia, Kremlin Umbar Ancaman kepada NATO
Infografis
Perlu Diketahui, ini...
Perlu Diketahui, ini Manfaat Makan Telur Selama Covid-19
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved