Dua Pangkalan Udara Myanmar Diserang Pelaku Tak Dikenal
loading...
A
A
A
YANGON - Penyerang tak dikenal melancarkan serbuan di dua pangkalan udara Myanmar pada Kamis (29/4). Ledakan dilaporkan terjadi di satu pangkalan dan tembakan roket terlihat di pangkalan lain.
Serangan itu terjadi setelah tiga bulan kekacauan di Myanmar yang dipicu kudeta militer 1 Februari.
Tidak ada klaim pihak yang bertanggung jawab atau konfirmasi atas korban dalam serangan itu. Seorang juru bicara militer tidak menjawab panggilan telepon untuk meminta komentar.
“Dalam serangan pertama pada Kamis, tiga ledakan terjadi di satu pangkalan udara dekat pusat kota Magway pada dini hari,” ungkap laporan Kantor Berita Delta dalam posting di Facebook.
“Kemudian, lima roket ditembakkan ke salah satu pangkalan udara utama Myanmar, di Meiktila, di timur laut Magway,” papar reporter Than Win Hlaing, yang berada di dekat pangkalan pada saat itu, dalam postingan Facebook.
Dia juga memposting klip video yang menyertakan suara roket yang terbang di atas kepala diikuti dengan ledakan. Reuters tidak dapat memverifikasi klip tersebut.
Sejak kudeta pemerintah terpilih yang dipimpin Peraih Nobel Aung San Suu Kyi, protes pro-demokrasi telah mengguncang kota-kota di penjuru Myanmar.
Militer telah menindak dengan kekuatan mematikan, menewaskan lebih dari 750 orang demonstran, menurut data kelompok aktivis. Reuters tidak dapat memastikan jumlah korban.
Pertempuran antara militer dan pemberontak etnis minoritas juga berkobar sejak kudeta dengan militer melancarkan banyak serangan udara di wilayah perbatasan utara dan timur.
Kelompok etnis bersenjata telah menyatakan penolakan atas kudeta militer itu. Kelompok etnis itu juga mendukung unjuk rasa menentang kudeta militer.
Serangan itu terjadi setelah tiga bulan kekacauan di Myanmar yang dipicu kudeta militer 1 Februari.
Tidak ada klaim pihak yang bertanggung jawab atau konfirmasi atas korban dalam serangan itu. Seorang juru bicara militer tidak menjawab panggilan telepon untuk meminta komentar.
“Dalam serangan pertama pada Kamis, tiga ledakan terjadi di satu pangkalan udara dekat pusat kota Magway pada dini hari,” ungkap laporan Kantor Berita Delta dalam posting di Facebook.
“Kemudian, lima roket ditembakkan ke salah satu pangkalan udara utama Myanmar, di Meiktila, di timur laut Magway,” papar reporter Than Win Hlaing, yang berada di dekat pangkalan pada saat itu, dalam postingan Facebook.
Dia juga memposting klip video yang menyertakan suara roket yang terbang di atas kepala diikuti dengan ledakan. Reuters tidak dapat memverifikasi klip tersebut.
Sejak kudeta pemerintah terpilih yang dipimpin Peraih Nobel Aung San Suu Kyi, protes pro-demokrasi telah mengguncang kota-kota di penjuru Myanmar.
Militer telah menindak dengan kekuatan mematikan, menewaskan lebih dari 750 orang demonstran, menurut data kelompok aktivis. Reuters tidak dapat memastikan jumlah korban.
Pertempuran antara militer dan pemberontak etnis minoritas juga berkobar sejak kudeta dengan militer melancarkan banyak serangan udara di wilayah perbatasan utara dan timur.
Kelompok etnis bersenjata telah menyatakan penolakan atas kudeta militer itu. Kelompok etnis itu juga mendukung unjuk rasa menentang kudeta militer.
(sya)