Rusia Hendak Blokir Laut Hitam, NATO Tak Terima

Sabtu, 17 April 2021 - 09:32 WIB
loading...
A A A
"Rusia memiliki sejarah mengambil tindakan agresif terhadap kapal Ukraina dan menghalangi transit maritim internasional di Laut Hitam, khususnya di dekat Selat Kerch," katanya kepada wartawan.

"Ini hanya contoh terbaru dari kampanye yang sedang berlangsung untuk melemahkan dan mengguncang Ukraina," ujarnya. Dia menegaskan kembali dukungan tak tergoyahkan Washington untuk kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina.

"Kami meminta Rusia untuk menghentikan gangguan terhadap kapal di wilayah tersebut, dan membalikkan penumpukan pasukannya di sepanjang perbatasan Ukraina dan menduduki Ukraina," kata Kirby.

Selat Kerch sangat penting untuk ekspor biji-bijian dan baja dari Ukraina. Selat itu menjadi tempat konfrontasi pada 2018 setelah Rusia menyita tiga kapal Ukraina di sana karena dugaan pelanggaran perairan teritorialnya.

Ukraina telah bebas untuk menavigasi Selat Kerch bersama dengan Rusia hingga 2014, ketika Moskow mengeklaim kendali penuh atas jalur air tersebut setelah mencaplok Crimea.



Ketegangan antara Rusia dan Barat telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir menyusul peningkatan pertempuran antara tentara Ukraina dan separatis pro-Rusia di timur Ukraina.

Moskow telah mengerahkan puluhan ribu tentara di sepanjang perbatasan utara dan timur Ukraina, serta di Crimea yang dicaplok, sehingga memicu peringatan dari NATO.
(min)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1069 seconds (0.1#10.140)