Kapal Induk AS dan China Dikerahkan di Laut China Selatan, Kuat Mana?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Amerika Serikat (AS) dan China sama-sama mengerahkan kapal induk dengan kelompok tempurnya di Laut China Selatan . Aksi saling unjuk kekuatan militer ini membuat situasi di kawasan tersebut semakin mengkhawatirkan.
Kelompok tempur kapal induk Liaoning milik China dan kelompok tempur kapal induk Theodore Roosevelt milik Amerika sama-sama menjalani latihan tempur sejak pekan lalu.
Yang terbaru, AS dan Filipina menjalani latihan tempur gabungan sejak Senin kemarin ketika Menteri Pertahanan Amerika Lloyd J. Austin mengusulkan cara untuk memperdalam kerjasama militer antara Washington dan Manila. Usulan itu muncul setelah China mengerahkan kapal induk dan rombongan kapal perangnya di perairan yang disengketakan.
Tabloid Global Times yang dikelola pemerintah China mengatakan kapal induk pertama negara itu, Liaoning, berlayar ke Laut China Selatan mulai Sabtu pekan lalu setelah menyelesaikan satu minggu latihan Angkatan Laut di sekitar Taiwan. Tidak ada pengumuman resmi tentang posisi Liaoning.
Liaoning muncul di Laut China Selatan setelah kelompok tempur kapal induk USS Theodore Roosevelt—mencakup kapal serbu amfibi USS Makin Island—melakukan latihan di Laut China Selatan sehari sebelumnya. Dua kapal perang flat-top bergabung dengan kapal penjelajah, kapal perusak, dan kapal amfibi yang lebih kecil.
Kapal-kapal Amerika tersebut juga membawa ratusan pasukan darat Marinir dari Unit Ekspedisi Marinir ke-15 serta helikopter pendukung dan jet tempur siluman F-35.
"Kekuatan serangan ekspedisi ini sepenuhnya menunjukkan bahwa kami mempertahankan kekuatan tempur yang dapat dipercaya, yang mampu menanggapi segala kemungkinan, mencegah agresi, dan memberikan keamanan dan stabilitas regional dalam mendukung Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," kata Kapten Angkatan Laut AS Stewart Bateshansky, komandan Skuadron Amfibi 3, dalam sebuah pernyataan yang dilansir CNN, Selasa (13/4/2021).
Sedangkan kekuatan kelompok tempur kapal induk Liaoning belum jelas. Namun, media Beijing sebelumnya mengeklaim kapal perang canggih Type 005 ikut serta dalam rombongan tersebut. Jumlah pasukan yang dibawa, termasuk jet tempur, juga belum terungkap. Hal itulah yang membuat sulit untuk memprediksi kelompok tempur mana yang lebih kuat antara kedua negara itu.
Global Times mengutip pakar militer China, Wei Dongxu, menyatakan bahwa latihan Angkatan Laut AS adalah sebuah provokasi.
Kelompok tempur kapal induk Liaoning milik China dan kelompok tempur kapal induk Theodore Roosevelt milik Amerika sama-sama menjalani latihan tempur sejak pekan lalu.
Yang terbaru, AS dan Filipina menjalani latihan tempur gabungan sejak Senin kemarin ketika Menteri Pertahanan Amerika Lloyd J. Austin mengusulkan cara untuk memperdalam kerjasama militer antara Washington dan Manila. Usulan itu muncul setelah China mengerahkan kapal induk dan rombongan kapal perangnya di perairan yang disengketakan.
Tabloid Global Times yang dikelola pemerintah China mengatakan kapal induk pertama negara itu, Liaoning, berlayar ke Laut China Selatan mulai Sabtu pekan lalu setelah menyelesaikan satu minggu latihan Angkatan Laut di sekitar Taiwan. Tidak ada pengumuman resmi tentang posisi Liaoning.
Liaoning muncul di Laut China Selatan setelah kelompok tempur kapal induk USS Theodore Roosevelt—mencakup kapal serbu amfibi USS Makin Island—melakukan latihan di Laut China Selatan sehari sebelumnya. Dua kapal perang flat-top bergabung dengan kapal penjelajah, kapal perusak, dan kapal amfibi yang lebih kecil.
Kapal-kapal Amerika tersebut juga membawa ratusan pasukan darat Marinir dari Unit Ekspedisi Marinir ke-15 serta helikopter pendukung dan jet tempur siluman F-35.
"Kekuatan serangan ekspedisi ini sepenuhnya menunjukkan bahwa kami mempertahankan kekuatan tempur yang dapat dipercaya, yang mampu menanggapi segala kemungkinan, mencegah agresi, dan memberikan keamanan dan stabilitas regional dalam mendukung Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," kata Kapten Angkatan Laut AS Stewart Bateshansky, komandan Skuadron Amfibi 3, dalam sebuah pernyataan yang dilansir CNN, Selasa (13/4/2021).
Sedangkan kekuatan kelompok tempur kapal induk Liaoning belum jelas. Namun, media Beijing sebelumnya mengeklaim kapal perang canggih Type 005 ikut serta dalam rombongan tersebut. Jumlah pasukan yang dibawa, termasuk jet tempur, juga belum terungkap. Hal itulah yang membuat sulit untuk memprediksi kelompok tempur mana yang lebih kuat antara kedua negara itu.
Global Times mengutip pakar militer China, Wei Dongxu, menyatakan bahwa latihan Angkatan Laut AS adalah sebuah provokasi.