Pennsylvania Setuju Hapus 'Orang Mati' dari Daftar Pemilih

Minggu, 11 April 2021 - 21:32 WIB
loading...
Pennsylvania Setuju...
Pemerintah Pennsylvania, Amerika Serikat (AS) telah setuju untuk menghapus orang yang meninggal dari daftar pemilih. Foto/REUTERS
A A A
PENNSYLVANIA - Pemerintah Pennsylvania, Amerika Serikat (AS) telah setuju untuk menghapus orang yang meninggal dari daftar pemilih. Langkah ini diambil setelah adanya gugatan yang diajukan oleh The Public Interest Legal Foundation (PILF).

PILF adalah sebuah kelompok hukum AS yang berusaha untuk membersihkan pemilih yang tidak memenuhi syarat dari daftar pemilihan nasional.

Pennsylvania setuju untuk melakukan pemeriksaan silang antara database pemilih yang memenuhi syarat dan daftar federal warga negara yang meninggal di negara bagian.

Dengan demikian, negara tidak akan lagi mengirimkan surat suara melalui pos ke 'orang mati'. Sebuah langkah yang selanjutnya akan membatasi kemungkinan penipuan pemilih dalam pemilihan mendatang.

"Ini menandai kemenangan penting bagi integritas pemilu di Pennsylvania. Kegagalan Persemakmuran untuk menghapus pendaftar yang meninggal menciptakan peluang besar untuk penipuan dan penyalahgunaan pemilih," kata PILF.

"Penting untuk tidak membiarkan pemilih mati aktif dalam daftar selama lima, 10, atau bahkan 20 tahun. Penyelesaian ini memperbaiki hal itu," sambungnya seperti dilansir Sputnik pada Minggu (11/4/2021).

Gugatan, yang diajukan PILF tepat setelah hari pemilihan 2020, menuntut otoritas Pennsylvania memperbaiki kegagalan untuk secara wajar menyimpan catatan pendaftaran pemilih di bawah hukum federal dan negara bagian.

Menurut PILF, sekitar 21 ribu orang yang meninggal tetap dalam daftar pemilih negara bagian, dengan 92 persen dari kelompok itu meninggal selama lebih dari setahun.

Organisasi itu menemukan sedikitnya 197 pendaftar yang telah meninggal setidaknya selama 20tahun, tetapi masih "memenuhi syarat" untuk memberikan suara di bawah catatan Pennsylvania.

Klaim tentang 'pemilih mati' yang diduga memberikan suara dalam pemilu 2020 secara aktif disampaikan oleh tim kampanye Donald Trump. Tim Trump membawa tuduhan ini ke pengadilan, tetapi gagal memenangkan kasus apapun.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
China Upgrade Besar-besaran...
China Upgrade Besar-besaran Pangkalan di Laut China Selatan, Terlihat Pesawat Pengebom H-6K
Perang Dagang Sengit,...
Perang Dagang Sengit, Diplomat Beijing: Gaun Sekretaris Pers Gedung Putih Buatan China
AS Kembali Tangkap Mahasiswa...
AS Kembali Tangkap Mahasiswa Pro-Palestina, Namanya Mohsen Mahdawi
Kepala Pentagon: China...
Kepala Pentagon: China Dapat Tenggelamkan Seluruh Kapal Induk AS dalam 20 Menit
Wanita Ini Gugat Lab...
Wanita Ini Gugat Lab DNA karena Hasil yang Keliru Membuatnya Terlanjur Aborsi
3 Anggota Keluarga Donald...
3 Anggota Keluarga Donald Trump yang Mendapat Untung Besar dari Kripto
Aneh tapi Nyata, Kepala...
Aneh tapi Nyata, Kepala Wanita Ini Terputus di Bagian Dalam tapi Berhasil Disambungkan Kembali
Rusia Akan Tempatkan...
Rusia Akan Tempatkan Pesawat Militer di Papua, Australia Minta Penjelasan Indonesia
Presiden Singapura Shanmugaratnam...
Presiden Singapura Shanmugaratnam Bubarkan Parlemen, Pemilu Digelar 3 Mei
Rekomendasi
Mahasiswi UB Diduga...
Mahasiswi UB Diduga Jadi Korban Pemerkosaan Mahasiswa UIN Malang, Begini Kronologinya
5 Ciri-ciri Otak Mulai...
5 Ciri-ciri Otak Mulai Rusak Akibat PMO, Waspada Sulit Konsentrasi
Pentingnya Biodiversity...
Pentingnya Biodiversity Credit untuk Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia
Berita Terkini
Mampukah PM Singapura...
Mampukah PM Singapura Lawrence Wong Lepas dari Bayang-bayang Dinasti Lee Kuan Yew?
2 jam yang lalu
4 Alasan Australia Sangat...
4 Alasan Australia Sangat Takut dengan Isu Putin Ingin Gunakan Pangkalan Militer di Papua
5 jam yang lalu
Australia Protes ke...
Australia Protes ke Indonesia Terkait Rusia Minta Gunakan Pangkalan Militer di Papua
5 jam yang lalu
Panglima Militer Israel...
Panglima Militer Israel Sebut Tujuan Perang Gaza Tidak Akan Tercapai, Ini 3 Pemicunya
7 jam yang lalu
Siapa Syekh Mishary?...
Siapa Syekh Mishary? Imam Kuwait yang Pernah Mengkritik Hamas dan Selalu Memuji Raja Salman
7 jam yang lalu
Uni Eropa Larang Calon...
Uni Eropa Larang Calon Anggotanya Rayakan Kemenangan Perang Dunia II di Moskow
9 jam yang lalu
Infografis
Negara NATO yang Halangi...
Negara NATO yang Halangi Kemenangan Israel dari Palestina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved