Tak Bersalah Setelah Dipenjara 44 Tahun, Pria Ini Tolak Kompensasi Rp10 M

Minggu, 11 April 2021 - 11:19 WIB
loading...
Tak Bersalah Setelah...
Ronnie Long berfoto bersama istrinya Ashleigh. Foto/CNN
A A A
WASHINGTON - Seorang pria Amerika Serikat (AS) menolak kompensasi sebesar USD750.000 atau sekitar Rp10 miliar lebih. Sebaliknya, ia justru berniat menggugat undang-undang yang mengatur tentang jumlah maksimal kompensasi karena menganggap nilai "kehidupannya" lebih dari itu.

Ronnie Long mendekam di penjara North Carolina selama 44 tahun karena kejahatan yang tidak dilakukannya. Ia dituduh memperkosa seorang wanita kulit putih pada tahun 1976. Juri, yang semuanya berkulit putih, memutuskan ia bersalah atas perkosaan dan perampokan serta menjatuhkan hukuman seumur hidup di penjara.

Setelah bersikukuh mengaku tidak bersalah dan terus berjuang mengajukan banding serta menolak mosi, Long kemudian dibebaskan dengan pengampunan dari gubernur pada Desember 2020 setelah pengadilan menemukan ia dihukum secara keliru.

Karena tidak bersalah, undang-undang negara bagian, mengharuskan Long (65) mendapatkan kompensasi untuk waktu selama ia dipenjara - USD50.000 setahun. Namun, jumlahnya dibatasi hingga USD750.000 atau sekitar Rp10 miliar. Dalam kasus Long, berarti ia berhenti dibayar setelah tahun ke-15 di penjara.



"Meskipun bersyukur bahwa Tuan Long menerima USD750.000 sebagai kompensasi, jumlah tersebut sama sekali tidak cukup untuk mengkompensasinya setelah mengambil lebih dari 44 tahun kebebasannya," kata Jamie Lau, pengacara Long.

"Dia berada di dalam sangkar ketika kedua orang tuanya meninggal; ketika putranya berulang tahun dan lulus. Dia kehilangan segalanya selama 44 tahun itu, dan tentu saja dia pantas mendapatkan lebih dari yang dia terima," imbuhnya seperti dikutip dari CNN, Minggu (11/4/2021).

Long sendiri mengatakan bahwa ia berharap untuk melawan hukum dan mendapatkan apa yang layak ia dapatkan dari negara yang diyakini sengaja memenjarakannya.

"Segala sesuatu yang terjadi untuk menempatkan saya di balik jeruji besi memang di sengaja," kata Long.



"Bagaimana kasus saya sama dengan seseorang yang dibebaskan dari tuduhan dengan DNA? Bagaimana Anda bisa mengatakan hidup saya hanya bernilai USD750.000? Seharusnya tidak pernah ada batasan pada kehidupan seseorang," tuturnya.

Ketika ditanya apakah ada yang membantunya melawan hukum, Long berkata dia tidak akan menyebutkan nama, tapi ada beberapa orang yang telah menghubunginya, tapi sejauh ini tidak ada anggota parlemen. Dia bilang itu seperti memanggang kue dan saat ini dia mencoba menggabungkan semua bahan.

"Ini perlu ditangani karena jika itu terjadi pada saya, itu bisa terjadi pada Anda," ujarnya, seraya menambahkan dia akan "mengguncang pohon" untuk mendapatkan apa yang pantas diterimanya.

Long sendiri sejak dibebaskan, kehidupan telah menjadi transisi, dan dia senang memiliki orang-orang yang penuh kasih untuk membantunya mencapai tujuan yang diinginkannya.



Dia membeli salah satu mobil impiannya, mobil pertama yang dimilikinya dalam 50 tahun, sebuah Cadillac, dan dia serta istrinya berencana untuk membeli rumah baru.

"Sekarang saya hidup, saya kembali di antara yang hidup. Saya adalah kesaksian hidup dan berjalan dari kesempatan kedua," tukas Long.
(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Kim Jong-un Perintahkan...
Kim Jong-un Perintahkan Kapal Perang Korea Utara Segera Dilengkapi Senjata Nuklir
Houthi Sebut Serangannya...
Houthi Sebut Serangannya yang Bikin Jet Tempur F/A-18 AS Jatuh dari Kapal Induk dan Tenggelam di Laut
Mahathir Mohamad: Dunia...
Mahathir Mohamad: Dunia Tak Bisa Apa-apa karena Pendukung Genosida Israel Adalah Amerika yang Hebat
Legenda Hollywood Oliver...
Legenda Hollywood Oliver Stone: AS dan Rusia Nyaris Perang Dunia III
Trump Rayakan 100 Hari...
Trump Rayakan 100 Hari Pertama Masa Jabatannya dengan Rapat Umum di Michigan
Trump Ingin Jadi Paus...
Trump Ingin Jadi Paus Berikutnya, Gantikan Fransiskus Pimpin Gereja Katolik
Kenapa Alaska Dijual...
Kenapa Alaska Dijual Rusia ke Amerika Serikat?
Israel Dilanda Kebakaran...
Israel Dilanda Kebakaran Hutan Dahsyat, Warga Berlarian Menyelamatkan Diri
Marak Tentara AS Perkosa...
Marak Tentara AS Perkosa Perempuan Jepang, Polisi Gelar Patroli
Rekomendasi
Apa Itu Motor Custom?...
Apa Itu Motor Custom? Berikut Pengertian dan Perkembanganya
Sinopsis Sinetron Mencintaimu...
Sinopsis Sinetron Mencintaimu Sekali Lagi Eps 129: Terungkapnya Kehamilan Arini dan Terguncangnya Emil
Park Ji-hoon Bocorkan...
Park Ji-hoon Bocorkan Ide Weak Hero Class 3, Yeon Si-eun Jadi Penjahat
Berita Terkini
Inggris Berunding dengan...
Inggris Berunding dengan Prancis dan Arab Saudi untuk Akui Negara Palestina pada Juni
39 menit yang lalu
Profil Norman Briski,...
Profil Norman Briski, Aktor Yahudi yang Dituduh Anti-Semit Gara-gara Membela Gaza
1 jam yang lalu
Rusia Peringatkan Barat...
Rusia Peringatkan Barat Tingkatkan Terorisme Maritim
2 jam yang lalu
Israel Tuduh Mendiang...
Israel Tuduh Mendiang Paus Fransiskus Antisemit, Apa Artinya?
3 jam yang lalu
5 Negara yang Wilayahnya...
5 Negara yang Wilayahnya Pernah Diklaim Milik China, Siapa Saja?
3 jam yang lalu
Horor! Pria Ini Masuk...
Horor! Pria Ini Masuk Kandang Buaya Raksasa untuk Selfie, Mengiranya Patung
4 jam yang lalu
Infografis
Makam Firaun Misterius...
Makam Firaun Misterius Ditemukan setelah 3.600 Tahun
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved