Panglima Militer Ukraina Klaim Tak Akan Serang Separatis Pro-Rusia
loading...
A
A
A
KIEV - Panglima Militer Ukraina , Jenderal Ruslan Khomchak mengeklaim bahwa angkatan bersenjata tidak akan menyerang kelompok separatis pro-Rusia yang menguasai dua wilayah di timur negara itu.
Alasannya, serangan akan memicu eskalasi besar dalam konflik yang telah berlangsung lama.
"Pembebasan wilayah yang diduduki sementara dengan kekerasan pasti akan menyebabkan kematian sejumlah besar warga sipil dan korban di kalangan militer, yang tidak dapatditerima untuk Ukraina," kata Jenderal Khomchak, kepala staf umum Angkatan Bersenjata Ukraina, dalam sebuah pernyataan hari Jumat (9/4/2021) yang dilansir Reuters.
Khomchak, yang juga dikutip oleh kantor berita Interfax, mengatakan bahwa Rusia berusaha untuk mendiskreditkan Ukraina dengan kampanye disinformasi dan menyebarkan kepanikan di wilayah timur Donbass.
Menurutnya, Kiev telah mengintensifkan dialog militer dengan NATO dan militer negara itu mengambil bagian dalam berbagai pelatihan, termasuk latihan NATO.
“Pilihan Euro-Atlantik Ukraina adalah hak kedaulatan negara kami, yang tidak berhak dipengaruhi Rusia,” kata Khomchak.
Alasannya, serangan akan memicu eskalasi besar dalam konflik yang telah berlangsung lama.
"Pembebasan wilayah yang diduduki sementara dengan kekerasan pasti akan menyebabkan kematian sejumlah besar warga sipil dan korban di kalangan militer, yang tidak dapatditerima untuk Ukraina," kata Jenderal Khomchak, kepala staf umum Angkatan Bersenjata Ukraina, dalam sebuah pernyataan hari Jumat (9/4/2021) yang dilansir Reuters.
Khomchak, yang juga dikutip oleh kantor berita Interfax, mengatakan bahwa Rusia berusaha untuk mendiskreditkan Ukraina dengan kampanye disinformasi dan menyebarkan kepanikan di wilayah timur Donbass.
Menurutnya, Kiev telah mengintensifkan dialog militer dengan NATO dan militer negara itu mengambil bagian dalam berbagai pelatihan, termasuk latihan NATO.
“Pilihan Euro-Atlantik Ukraina adalah hak kedaulatan negara kami, yang tidak berhak dipengaruhi Rusia,” kata Khomchak.
(min)