Seteru Rusia dan Ukraina Bisa Berubah Jadi Perang Dunia
loading...
A
A
A
MOSKOW - Analis militer Moskow, Pavel Felgenhauer, memperingatkan bahwa perseteruan antara Rusia dan Ukraina di wilayah perbatasan bisa berubah menjadi perang pan-Eropa atau bahkan perang dunia jika tidak dihentikan. Dia khawatir konflik militer bisa pecah dalam beberapa minggu ke depan.
Krisis yang berkembang di perbatasan Rusia-Ukraina telah membuat Eropa waspada.
Sebuah rekaman yang dilansir media-media Barat menunjukkan tank, artileri dan sekitar 4.000 tentara Rusia dimobilisasi di perbatasan yang disengketakan.
Perbatasan itu telah menjadi titik konflik sejak 2014 ketika Rusia menganeksasi Crimea yang secara internasional diakui sebagai bagian dari Ukraina. Versi Moskow, Crimea telah memerdekakan diri melalui referendum 2014 dan memilih bergabung dengan Federasi Rusia.
Rekaman yang baru-baru ini muncul menunjukkan militer Rusia bermunculan di wilayah Voronezh, Rostov dan Krasnodar, di perbatasan timur Ukraina. Kremlin menegaskan pengerahan pasukan Rusia di wilayahnya sendiri adalah hak mereka dan itu tidak ditujukan untuk mengancam negara lain.
Berbicara kepada organisasi media Rosbalt yang berbasis di Rusia, analis militer Pavel Felgenhauer mengatakan situasi yang tidak dapat diprediksi dapat menyebabkan keprihatinan ekstra.
"Krisis ini berpotensi meningkat menjadi perang pan-Eropa, bahkan perang dunia," kata Felgenhauer.
“Untuk saat ini, (baru) potensi. Akankah itu terjadi atau tidak? Kita lihat saja. Di Barat, mereka tidak tahu apa yang harus mereka lakukan," ujarnya, yang dikutip news.com.au, Senin (5/4/2021).
Dia menambahkan bahwa Rusia sedang membangun parade Hari Kemenangan tahunan pada 9 Mei ketika contoh persenjataan negara adidaya nuklir akan diarak melalui jalan-jalan Moskow dan Presiden Vladimir Putin akan memberikan pidato utama.
Krisis yang berkembang di perbatasan Rusia-Ukraina telah membuat Eropa waspada.
Sebuah rekaman yang dilansir media-media Barat menunjukkan tank, artileri dan sekitar 4.000 tentara Rusia dimobilisasi di perbatasan yang disengketakan.
Perbatasan itu telah menjadi titik konflik sejak 2014 ketika Rusia menganeksasi Crimea yang secara internasional diakui sebagai bagian dari Ukraina. Versi Moskow, Crimea telah memerdekakan diri melalui referendum 2014 dan memilih bergabung dengan Federasi Rusia.
Rekaman yang baru-baru ini muncul menunjukkan militer Rusia bermunculan di wilayah Voronezh, Rostov dan Krasnodar, di perbatasan timur Ukraina. Kremlin menegaskan pengerahan pasukan Rusia di wilayahnya sendiri adalah hak mereka dan itu tidak ditujukan untuk mengancam negara lain.
Berbicara kepada organisasi media Rosbalt yang berbasis di Rusia, analis militer Pavel Felgenhauer mengatakan situasi yang tidak dapat diprediksi dapat menyebabkan keprihatinan ekstra.
"Krisis ini berpotensi meningkat menjadi perang pan-Eropa, bahkan perang dunia," kata Felgenhauer.
“Untuk saat ini, (baru) potensi. Akankah itu terjadi atau tidak? Kita lihat saja. Di Barat, mereka tidak tahu apa yang harus mereka lakukan," ujarnya, yang dikutip news.com.au, Senin (5/4/2021).
Dia menambahkan bahwa Rusia sedang membangun parade Hari Kemenangan tahunan pada 9 Mei ketika contoh persenjataan negara adidaya nuklir akan diarak melalui jalan-jalan Moskow dan Presiden Vladimir Putin akan memberikan pidato utama.