Horor, Wanita Pembom Bunuh Diri Ledakkan Diri Bersama Bayinya
loading...
A
A
A
TUNIS - Seorang wanita pembom bunuh diri meledakkan diri bersama bayinya yang berada dalam pelukannya selama operasi kontra-terorisme di Tunisia . Aksi bom bunuh diri mengerikan ini terjadi Kamis petang di kawasan pegunungan pedalaman.
Kementerian Dalam Negeri setempat mengatakan dua militan lainnya tewas dalam operasi kontra-terorisme.
Dalam satu operasi, pasukan Tunisia melacak kelompok bersenjata di daerah Gunung Salloum di provinsi Kasserine. Mereka membunuh seorang tersangka militan kelompok bersenjata, yang istrinya kemudian bunuh diri dengan mengaktifkan sabuk peledak.
"Ledakan itu menewaskan bayinya di pelukannya, sementara seorang putrinya yang lebih tua—juga berada di tempat kejadian—selamat," kata kementerian tersebut, seperti dilansir Al Jazeera, Jumat (2/4/2021) malam.
Pihak berwenang Tunisia mengatakan ini adalah pertama kalinya seorang wanita berada di antara kelompok bersenjata yang mengungsi di daerah tersebut.
Kementerian itu melanjutkan, dalam operasi kedua di daerah Gunung Mghila, pasukan keamanan membunuh seorang tersangka pemimpin brigade Jund al-Khilafa Tunisia. Brigade tersebut telah bersumpah setia kepada kelompok ISIS dan diyakini berada di balik beberapa serangan di Tunisia dalam beberapa tahun terakhir.
Tunisia menghadapi beberapa serangan setelah revolusi 2011, dengan puluhan personel keamanan, warga sipil, dan turis asing tewas.
Negara ini telah mempertahankan status keadaan darurat, diperbarui dua kali setahun, sejak serangan mematikan tahun 2015 terhadap bus pengawal presiden yang diklaim oleh ISIs.
Kementerian Dalam Negeri setempat mengatakan dua militan lainnya tewas dalam operasi kontra-terorisme.
Dalam satu operasi, pasukan Tunisia melacak kelompok bersenjata di daerah Gunung Salloum di provinsi Kasserine. Mereka membunuh seorang tersangka militan kelompok bersenjata, yang istrinya kemudian bunuh diri dengan mengaktifkan sabuk peledak.
"Ledakan itu menewaskan bayinya di pelukannya, sementara seorang putrinya yang lebih tua—juga berada di tempat kejadian—selamat," kata kementerian tersebut, seperti dilansir Al Jazeera, Jumat (2/4/2021) malam.
Pihak berwenang Tunisia mengatakan ini adalah pertama kalinya seorang wanita berada di antara kelompok bersenjata yang mengungsi di daerah tersebut.
Kementerian itu melanjutkan, dalam operasi kedua di daerah Gunung Mghila, pasukan keamanan membunuh seorang tersangka pemimpin brigade Jund al-Khilafa Tunisia. Brigade tersebut telah bersumpah setia kepada kelompok ISIS dan diyakini berada di balik beberapa serangan di Tunisia dalam beberapa tahun terakhir.
Tunisia menghadapi beberapa serangan setelah revolusi 2011, dengan puluhan personel keamanan, warga sipil, dan turis asing tewas.
Negara ini telah mempertahankan status keadaan darurat, diperbarui dua kali setahun, sejak serangan mematikan tahun 2015 terhadap bus pengawal presiden yang diklaim oleh ISIs.
(min)