Iron Dome Israel Ultah ke-10: Awalnya Diejek, Kini Jadi Game Changer Sistem Rudal Dunia

Kamis, 01 April 2021 - 04:00 WIB
loading...
A A A
Tidak seperti sistem lain, Iron Dome dikembangkan secara keseluruhan menggunakan dana Israel, tetapi ketika Kementerian Pertahanan dan Rafael memproduksi massal, dana Amerika Serikat (AS) juga digunakan.

Sebagai gantinya, Israel berjanji untuk memproduksi 50% komponen sistem itu di Amerika Serikat. Berbagai suku cadang diproduksi di 22 negara bagian di AS, kemudian dikirim ke Israel untuk perakitan.

"Berbagai suku cadang diproduksi di tempat yang berbeda dan kami mengumpulkan sekeranjang komponen yang relevan, membawanya ke sini dan merakitnya menjadi satu sistem yang lengkap. Rafael adalah perusahaan terbesar di Israel utara dan sebagian besar berkat Iron Dome," kata Toaff.



Dalam dekade sejak beroperasi, Iron Dome telah mengalami beberapa peningkatan untuk menghadapi ancaman yang berkembang di lapangan. Perangkat kerasnya, kata Kementerian Pertahanan, tidak berubah dan interseptor yang sama masih digunakan, tetapi perangkat lunak—jantung Iron Dome yang berdetak—telah membuat lompatan luar biasa yang secara signifikan meningkatkan keamanan yang diberikannya kepada publik Israel.

Pada bulan Februari, Rafael dan Direktorat Homa Kementerian Pertahanan, yang mengawasi pengembangan pertahanan rudal, mengumumkan lompatan teknologi lain dalam menangani ancaman gabungan—dalam uji tembak terbarunya, Iron Dome mampu mencegat target yang mensimulasikan rudal dan kendaraan udara tak berawak.

Selama gejolak terakhir dengan kelompok militan yang berbasis di Jalur Gaza, roket salvo ditembakkan ke Israel dalam upaya untuk menembus pertahanan udaranya. Dalam perang masa depan di sektor utara, kelompok militan Hizbullah yang berbasis di Lebanon, diperkirakan akan menembakkan ratusan rudal ke Israel setiap hari. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) juga menghadapi ancaman rudal jelajah terhadap fasilitas strategis.

"Iron Dome memiliki kemampuan untuk melawan rudal jelajah, drone, dan lainnya. Pertahanan udara kami siap untuk memenuhi setiap jenis ancaman yang ada di arena kami," kata Direktur Homa Moshe Patel kepada Israel Hayom dalam wawancara yang jarang terjadi.

"Kami berbicara tentang ancaman yang bahkan tidak ada di lapangan saat ini, tetapi mungkin akan muncul dalam beberapa bulan mendatang."

Patel menekankan bahwa meskipun musuh menggunakan serangan roket untuk menembus pertahanan udara Israel, "Kami memiliki tingkat intersepsi yang sangat tinggi. Kami terus-menerus berada di depan musuh kami."
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1275 seconds (0.1#10.140)