Emosi, Adik Kim Jong-un Sebut Presiden Korsel Burung Beo
loading...
A
A
A
SEOUL - Adik perempuan pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un , Kim Yo-jong , memberikan tanggapan terkait respons Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in terkait uji coba rudal dengan emosi.
Kim Yo-jong melancarkan serangan verbal yang pahit terhadap presiden Korsel, mencapnya sebagai burung beo yang dibesarkan oleh Amerika Serikat (AS). Ia menyatakan pernyataan Moon Jae-in tidak logis dan kurang ajar hampir identik dengan sikap AS.
"Kami hampir tidak bisa menahan keheranan atas ketidakberdayaannya," kata Kim Yo-jong dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh media pemerintah Korut.
"Dia tidak bisa merasa kasihan karena 'dipuji' sebagai burung beo yang dibesarkan oleh Amerika," imbuhnya seperti dikutip dari Russia Today, Selasa (30/3/2021).
Serangan verbal Kim Yo-jong segera dikecam oleh Seoul, dengan Kementerian Unifikasi Korsel menyatakan "penyesalan yang kuat" atas pernyataan tersebut dan mendesak Korut untuk bersikap sopan.
"Kedua Korea harus mematuhi aturan etiket minimum dalam keadaan apa pun," kata kementerian itu.
Perselisihan baru antara dua negara bertetangga itu menyusul serangkaian peluncuran rudal yang dilakukan oleh Pyongyang pekan lalu. Korut menembakkan dua proyektil yang dicurigai sebagai rudal jelajah, diikuti dengan peluncuran dua proyektil balistik jarak pendek hanya dalam beberapa hari.
Setelah Korut melakukan uji coba rudal, Presiden Korsel Moon Jae-in mengatakan orang-orang sangat prihatin dengan tindakan Korut. Ia menambahkan bahwa tindakan tersebut menimbulkan kesulitan untuk berdialog.
Kim Yo-jong melancarkan serangan verbal yang pahit terhadap presiden Korsel, mencapnya sebagai burung beo yang dibesarkan oleh Amerika Serikat (AS). Ia menyatakan pernyataan Moon Jae-in tidak logis dan kurang ajar hampir identik dengan sikap AS.
"Kami hampir tidak bisa menahan keheranan atas ketidakberdayaannya," kata Kim Yo-jong dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh media pemerintah Korut.
"Dia tidak bisa merasa kasihan karena 'dipuji' sebagai burung beo yang dibesarkan oleh Amerika," imbuhnya seperti dikutip dari Russia Today, Selasa (30/3/2021).
Serangan verbal Kim Yo-jong segera dikecam oleh Seoul, dengan Kementerian Unifikasi Korsel menyatakan "penyesalan yang kuat" atas pernyataan tersebut dan mendesak Korut untuk bersikap sopan.
"Kedua Korea harus mematuhi aturan etiket minimum dalam keadaan apa pun," kata kementerian itu.
Perselisihan baru antara dua negara bertetangga itu menyusul serangkaian peluncuran rudal yang dilakukan oleh Pyongyang pekan lalu. Korut menembakkan dua proyektil yang dicurigai sebagai rudal jelajah, diikuti dengan peluncuran dua proyektil balistik jarak pendek hanya dalam beberapa hari.
Setelah Korut melakukan uji coba rudal, Presiden Korsel Moon Jae-in mengatakan orang-orang sangat prihatin dengan tindakan Korut. Ia menambahkan bahwa tindakan tersebut menimbulkan kesulitan untuk berdialog.