Maduro Nyatakan Siap 'Tukar' Vaksin Covid-19 dengan Minyak
loading...
A
A
A
CARACAS - Presiden Venezuela , Nicolas Maduro mengatakan negaranya siap membayar pengiriman vaksin virus Corona dengan minyak. Langkah ini diambil karena Venezuela kekurangan uang sebagai dampak sanksi Amerika Serikat (AS).
"Venezuela memiliki kapal tanker minyak. Kami memiliki pelanggan untuk membeli minyak dari kami," ucap Maduro dalam sebuah pernyataan.
"Sebagian produksi minyak kami akan didedikasikan untuk menjamin semua vaksin yang dibutuhkan Venezuela. Minyak untuk vaksin, kami siap melakukannya," ucapnya.
Menurut Maduro, Venezuela mengambil langkah hukum dan yudisial untuk mengeluarkan dana yang dibekukan di rekening publik di luar negeri, untuk membayar vaksin di bawah mekanisme COVAX.
Namun, menurut pemimpin Venezuela itu, seperti dilansir Sputnik pada Senin (29/3/2021), ini hanya akan mencakup 20 persen dari jumlah vaksin yang dibutuhkan.
Maduro mengatakan, skema pembayaran minyak adalah cara kedua untuk menyediakan vaksin bagi seluruh penduduk Venezuela.
Venezuela sendir diketahui telah menerima gelombang pertama vaksin virus Corona buatan Rusia, Sputnik V pada Februari, yang memungkinkan negara itu memulai kampanye vaksinasi massal.
"Venezuela memiliki kapal tanker minyak. Kami memiliki pelanggan untuk membeli minyak dari kami," ucap Maduro dalam sebuah pernyataan.
"Sebagian produksi minyak kami akan didedikasikan untuk menjamin semua vaksin yang dibutuhkan Venezuela. Minyak untuk vaksin, kami siap melakukannya," ucapnya.
Menurut Maduro, Venezuela mengambil langkah hukum dan yudisial untuk mengeluarkan dana yang dibekukan di rekening publik di luar negeri, untuk membayar vaksin di bawah mekanisme COVAX.
Namun, menurut pemimpin Venezuela itu, seperti dilansir Sputnik pada Senin (29/3/2021), ini hanya akan mencakup 20 persen dari jumlah vaksin yang dibutuhkan.
Maduro mengatakan, skema pembayaran minyak adalah cara kedua untuk menyediakan vaksin bagi seluruh penduduk Venezuela.
Venezuela sendir diketahui telah menerima gelombang pertama vaksin virus Corona buatan Rusia, Sputnik V pada Februari, yang memungkinkan negara itu memulai kampanye vaksinasi massal.
(esn)