Hassan Nasrallah Dibunuh Israel, Maduro: Para Pengecut Dunia Hanya Terdiam
loading...
A
A
A
BEIRUT - Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengecam pembunuhan pemimpin Hizbullah Lebanon Hassan Nasrallah oleh perdana menteri Israel yang “Hitler” Benjamin Netanyahu. Dia juga mengecam para pemimpin dunia yang “pengecut” karena tetap terdiam.
Serangan udara pasukan rezim Israel pada hari Jumat terhadap pinggiran selatan Beirut menyebabkan terbunuhnya Sekretaris Jenderal Hizbullah yang dihormati dan menewaskan puluhan warga sipil.
Melansir Press TV, pemimpin Venezuela itu menyatakan solidaritas negaranya dengan rakyat Gaza dan Lebanon yang katanya menjadi korban "genosida" dan "serangan teroris" oleh rezim Israel yang dipimpin oleh "pembunuh yang hanya mengingatkan kita pada Hitler."
"Atas nama Blok Sejarah Revolusi, saya menyatakan solidaritas saya dengan rakyat Lebanon setelah pengumuman pembunuhan pemimpin Islam, Sayyed Nasrallah.
"Para pengecut dunia diam saja, tetapi tidak seorang pun akan membungkam orang-orang pemberontak dan revolusioner," kata Maduro dalam sebuah unjuk rasa pro-Palestina di La Guaira pada hari Sabtu.
Presiden Venezuela menyerukan kepada umat Muslim, Arab, dan orang-orang lain di seluruh dunia untuk "bersuara dan menunjukkan solidaritas dengan rakyat Palestina, dengan rakyat Lebanon."
"Perintah untuk serangan ini dikeluarkan dari markas besar PBB di New York," katanya, merujuk pada kehadiran Netanyahu di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada hari Jumat ketika ia mengesahkan serangan mematikan tersebut.
Sementara itu, Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel juga mengutuk pembunuhan Nasrallah oleh rezim Zionis Israel.
Dalam akunnya di X, yang sebelumnya Twitter, pemimpin Kuba itu menggambarkan pembunuhan Nasrallah sebagai tindakan pengecut dan memperingatkan bahwa fakta ini "benar-benar mengancam perdamaian dan keamanan regional dan dunia, yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab Israel dengan keterlibatan Amerika Serikat."
Di Lebanon dan di seluruh wilayah, Nasrallah dihormati sebagai pemimpin karismatik dan ahli strategi militer yang telah mendedikasikan hidupnya untuk melawan Israel dan mendukung perjuangan Palestina.
Sebelumnya pada hari Sabtu, Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Sayyid Ali Khamenei mengatakan serangan brutal oleh “anjing Zionis yang gila” terhadap Lebanon menunjukkan kepicikan dan kebijakan bodoh para pejabat Israel, dan menyerukan semua umat Islam untuk bersatu di belakang rakyat Lebanon dan Hizbullah.
Serangan udara pasukan rezim Israel pada hari Jumat terhadap pinggiran selatan Beirut menyebabkan terbunuhnya Sekretaris Jenderal Hizbullah yang dihormati dan menewaskan puluhan warga sipil.
Melansir Press TV, pemimpin Venezuela itu menyatakan solidaritas negaranya dengan rakyat Gaza dan Lebanon yang katanya menjadi korban "genosida" dan "serangan teroris" oleh rezim Israel yang dipimpin oleh "pembunuh yang hanya mengingatkan kita pada Hitler."
"Atas nama Blok Sejarah Revolusi, saya menyatakan solidaritas saya dengan rakyat Lebanon setelah pengumuman pembunuhan pemimpin Islam, Sayyed Nasrallah.
"Para pengecut dunia diam saja, tetapi tidak seorang pun akan membungkam orang-orang pemberontak dan revolusioner," kata Maduro dalam sebuah unjuk rasa pro-Palestina di La Guaira pada hari Sabtu.
Presiden Venezuela menyerukan kepada umat Muslim, Arab, dan orang-orang lain di seluruh dunia untuk "bersuara dan menunjukkan solidaritas dengan rakyat Palestina, dengan rakyat Lebanon."
"Perintah untuk serangan ini dikeluarkan dari markas besar PBB di New York," katanya, merujuk pada kehadiran Netanyahu di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada hari Jumat ketika ia mengesahkan serangan mematikan tersebut.
Sementara itu, Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel juga mengutuk pembunuhan Nasrallah oleh rezim Zionis Israel.
Dalam akunnya di X, yang sebelumnya Twitter, pemimpin Kuba itu menggambarkan pembunuhan Nasrallah sebagai tindakan pengecut dan memperingatkan bahwa fakta ini "benar-benar mengancam perdamaian dan keamanan regional dan dunia, yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab Israel dengan keterlibatan Amerika Serikat."
Di Lebanon dan di seluruh wilayah, Nasrallah dihormati sebagai pemimpin karismatik dan ahli strategi militer yang telah mendedikasikan hidupnya untuk melawan Israel dan mendukung perjuangan Palestina.
Sebelumnya pada hari Sabtu, Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Sayyid Ali Khamenei mengatakan serangan brutal oleh “anjing Zionis yang gila” terhadap Lebanon menunjukkan kepicikan dan kebijakan bodoh para pejabat Israel, dan menyerukan semua umat Islam untuk bersatu di belakang rakyat Lebanon dan Hizbullah.
(ahm)