MERS Beri Pelajaran bagi Saudi untuk Hadapi Covid-19

Senin, 29 Maret 2021 - 04:00 WIB
loading...
A A A


Ratusan petugas kesehatan, termasuk dokter, perawat, apoteker, teknisi, dan paramedis di dua negara Arab ditanyai tentang keadaan kesehatan mental mereka setelah pandemi. Studi tersebut menemukan bahwa 69 persen mengalami depresi, 58,9 persen mengalami kecemasan, 55,9 persen mengalami stres dan 37,3 persen mengalami kurang tidur.

Para peneliti juga menanyai pekerja di rumah sakit di seluruh Mesir dan Saudi. Dari mereka yang mengalami tekanan emosional, wanita di bawah usia 30 - terutama di Mesir - didapati menjadi orang yang paling menderita dampak psikologis.

Mereka menemukan pekerjaan darurat dan shift malam, menonton dan membaca tentang Covid-19 di media arus utama selama lebih dari dua jam sehari, pola shift tidak teratur dan peningkatan jam beban kerja sebagai kontributor stres, kecemasan, dan depresi.



"Petugas kesehatan di garis depan lebih rentan terhadap trauma dan defisit psikologis selama pandemi Covid-19.

Selain faktor-faktor sebelumnya, ketakutan tertular atau menulari keluarga dan teman, beban kerja yang berat, kekurangan alat pelindung diri (APD), dan kebutuhan untuk mengambil tindakan pencegahan stres selama pemeriksaan medis dan di bidang operasi dapat menambah beban psikologis yang sangat besar bagi petugas kesehatan," jelasnya.

Studi tersebut juga menunjukkan adanya gangguan psikologis kesenjangan gender dengan prevalensi depresi, kecemasan, dan stres yang lebih tinggi pada wanita dibandingkan pria.

"Kesimpulannya, dampak psikologis COVID-19 sangat besar di antara petugas kesehatan, khususnya di Mesir. Program intervensi yang menargetkan petugas kesehatan harus memprioritaskan perempuan muda. Memberikan dukungan psikologis dan konseling untuk petugas kesehatan harus didorong," tukasnya.
(esn)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1302 seconds (0.1#10.140)