Ribuan Warga Venezuela Mengungsi ke Kolombia Saat Operasi Militer
loading...
A
A
A
ARAUQUITA - Ribuan warga Venezuela telah melarikan diri ke Kolombia dari rumah mereka di provinsi perbatasan Apure saat operasi militer di sana.
Pemerintah Kolombia dan beberapa pengungsi mengungkapkan hal itu.
Venezuela mengatakan militernya memerangi kelompok bersenjata Kolombia di daerah pedesaan dan mendapat dukungan dari penduduknya.
“Ketika bom-bom jatuh, saya merasa sangat gugup,” ungkap Niomar Diaz, 26, yang tiba di Kolombia dengan naik kano.
“Di satu rumah, seorang kakek meninggal, seorang anak laki-laki berusia 8 tahun meninggal, seorang gadis berusia 9 tahun dan ibunya meninggal. Situasinya sangat buruk," ujar dia.
Lihat infografis: Topeng Emas Berusia 3.000 Tahun Ditemukan di China
Diaz mengatakan militer Venezuela melakukan kekerasan dan keluarganya serta beberapa tetangganya memilih melarikan diri.
Reuters tidak dapat secara independen memverifikasi pernyataannya tentang kematian atau dugaan pelecehan itu.
“Lebih dari 3.200 orang dari 780 keluarga mengungsi dalam kelompok yang mulai tiba di kotamadya Kolombia, Arauquita, pada Senin karena operasi militer,” papar badan migrasi Kolombia.
Perbatasan saat ini ditutup karena pandemi COVID-19.
"Orang-orang asing itu berada di delapan tempat penampungan di kotamadya Arauquita dan pemerintah nasional, pemerintah daerah Arauca dan komunitas internasional sedang berupaya memberi mereka bantuan," ungkap badan migrasi itu.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Kolombia di Twitter pekan ini menyatakan kekhawatiran atas situasi tersebut.
Mereka mendesak komunitas internasional memberikan bantuan bagi para pengungsi dari Venezuela.
Menteri Luar Negeri Venezuela Jorge Arreaza menolak komentar itu dalam tweetnya sendiri pada Rabu malam.
“Operasi telah dilakukan terhadap kamp-kamp ilegal kelompok bersenjata Kolombia untuk melindungi warga sipil,” ungkap pernyataan yang dibagikan Arreaza.
Menurut dia, dua tentara Venezuela telah tewas dalam operasi itu.
"Setiap upaya melanggar integritas teritorial Venezuela akan mendapat reaksi keras," tegas dia.
“Kolombia akan meningkatkan kehadiran militer dan polisi di daerah tersebut,” ungkap Menteri Pertahanan (Menhan) Kolombia Diego Molano di Twitter pada Rabu.
Pemerintah Kolombia dengan keras mengkritik apa yang disebut sebagai perlindungan pemerintah Venezuela terhadap pemberontak Kolombia dan geng kejahatan.
Venezuela membantah tuduhan melindungi kelompok-kelompok semacam itu.
Kolombia mengatakan bulan lalu akan memberikan status dilindungi selama 10 tahun kepada sekitar 1,7 juta warga Venezuela.
Pemerintah Kolombia dan beberapa pengungsi mengungkapkan hal itu.
Venezuela mengatakan militernya memerangi kelompok bersenjata Kolombia di daerah pedesaan dan mendapat dukungan dari penduduknya.
“Ketika bom-bom jatuh, saya merasa sangat gugup,” ungkap Niomar Diaz, 26, yang tiba di Kolombia dengan naik kano.
“Di satu rumah, seorang kakek meninggal, seorang anak laki-laki berusia 8 tahun meninggal, seorang gadis berusia 9 tahun dan ibunya meninggal. Situasinya sangat buruk," ujar dia.
Lihat infografis: Topeng Emas Berusia 3.000 Tahun Ditemukan di China
Diaz mengatakan militer Venezuela melakukan kekerasan dan keluarganya serta beberapa tetangganya memilih melarikan diri.
Reuters tidak dapat secara independen memverifikasi pernyataannya tentang kematian atau dugaan pelecehan itu.
“Lebih dari 3.200 orang dari 780 keluarga mengungsi dalam kelompok yang mulai tiba di kotamadya Kolombia, Arauquita, pada Senin karena operasi militer,” papar badan migrasi Kolombia.
Perbatasan saat ini ditutup karena pandemi COVID-19.
"Orang-orang asing itu berada di delapan tempat penampungan di kotamadya Arauquita dan pemerintah nasional, pemerintah daerah Arauca dan komunitas internasional sedang berupaya memberi mereka bantuan," ungkap badan migrasi itu.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Kolombia di Twitter pekan ini menyatakan kekhawatiran atas situasi tersebut.
Mereka mendesak komunitas internasional memberikan bantuan bagi para pengungsi dari Venezuela.
Menteri Luar Negeri Venezuela Jorge Arreaza menolak komentar itu dalam tweetnya sendiri pada Rabu malam.
“Operasi telah dilakukan terhadap kamp-kamp ilegal kelompok bersenjata Kolombia untuk melindungi warga sipil,” ungkap pernyataan yang dibagikan Arreaza.
Menurut dia, dua tentara Venezuela telah tewas dalam operasi itu.
"Setiap upaya melanggar integritas teritorial Venezuela akan mendapat reaksi keras," tegas dia.
“Kolombia akan meningkatkan kehadiran militer dan polisi di daerah tersebut,” ungkap Menteri Pertahanan (Menhan) Kolombia Diego Molano di Twitter pada Rabu.
Pemerintah Kolombia dengan keras mengkritik apa yang disebut sebagai perlindungan pemerintah Venezuela terhadap pemberontak Kolombia dan geng kejahatan.
Venezuela membantah tuduhan melindungi kelompok-kelompok semacam itu.
Kolombia mengatakan bulan lalu akan memberikan status dilindungi selama 10 tahun kepada sekitar 1,7 juta warga Venezuela.
(sya)