Pentagon Diam-diam Kembangkan Reaktor Nuklir Portabel Mini

Rabu, 24 Maret 2021 - 11:18 WIB
loading...
Pentagon Diam-diam Kembangkan Reaktor Nuklir Portabel Mini
Pentagon kembangkan reaktor nuklir portabel mini yang dapat mudah dipasang dan dipindahkan. Foto/US GAO
A A A
WASHINGTON - Pentagon telah memilih dua perusahaan untuk pengembangan reaktor nuklir portabel mini untuk penggunaan militer di lapangan.

BWXT Advanced Technologies dan X-energy dipilih Kantor Kemampuan Strategis Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) untuk melanjutkan Proyek Pele, yang berupaya mengembangkan reaktor dengan output 1 hingga 5 megawatt yang dapat bertahan setidaknya tiga tahun dengan daya penuh.

Selain itu, reaktor harus dirancang untuk beroperasi dalam tiga hari setelah pengiriman dan dapat dipindahkan dengan aman dalam waktu tujuh hari jika diperlukan.



Kedua perusahaan, bersama dengan Westinghouse Government Services, masing-masing diberi kontrak awal kurang dari USD15 juta pada Maret 2020 untuk memulai pekerjaan desain.



Rancangan terakhir akan diserahkan pada Kantor Kemampuan Strategis pada 2022, di mana saat itu Departemen Pertahanan akan membuat keputusan tentang apakah akan melanjutkan pengujian sistem.

Lihat infografis: Rudal Baru Israel, Bisa Lumpuhkan Ancaman Berjarak 150 Km

"Kami sangat senang dengan kemajuan yang dicapai mitra industri kami dalam desain mereka," papar Jeff Waksman, manajer program Project Pele.

"Kami yakin bahwa pada awal 2022 kami akan memiliki dua desain teknik yang matang hingga kondisi yang memadai sehingga kami dapat menentukan kesesuaian untuk kemungkinan konstruksi dan pengujian," ungkap dia.

Pentagon telah lama memandang energi nuklir sebagai cara potensial untuk mengurangi biaya energinya dan kerentanannya dalam ketergantungannya pada jaringan listrik lokal.

Menurut rilis berita, Departemen Pertahanan AS menggunakan sekitar 30 Terawatt listrik per tahun dan lebih dari 10 juta galon bahan bakar per hari.

Menurut laporan teknis Oktober 2018 oleh Nuclear Energy Institute, “90% instalasi militer memiliki penggunaan listrik tahunan rata-rata yang dapat dipenuhi dengan satu energi nuklir dengan kapasitas sebesar 40 MWe (megawatt listrik) atau kurang.

Pemerintahan Presiden AS Joe Biden diharapkan mengejar opsi energi alternatif di seluruh Pentagon, dengan Menteri Pertahanan Lloyd Austin berjanji menurunkan jejak karbon departemennya dan mempertimbangkan dampak iklim dalam keputusan strategis.

Apakah energi nuklir akan diterapkan ke depan atau tidak, tergantung pada apakah tabu seputar energi nuklir dapat diredam pada komunitas pertahanan lokal dan anggota Kongres.

Proyek Pele bukanlah satu-satunya upaya memperkenalkan reaktor nuklir kecil ke dalam inventaris Pentagon.

Upaya kedua sedang dijalankan melalui Kantor Wakil Menteri Pertahanan untuk Akuisisi dan Keberlanjutan.

Upaya itu, yang diperintahkan dalam Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional 2019, melibatkan program percontohan yang bertujuan menunjukkan efektivitas reaktor nuklir kecil dalam kisaran 2 hingga 10-MWe, dengan pengujian awal di fasilitas Departemen Energi pada 2023.

Sementara Proyek Pele difokuskan pada potensi reaktor nuklir yang dapat digunakan, upaya akuisisi dan pemeliharaan difokuskan pada instalasi militer domestik, dengan tujuan beroperasi pada 2027.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1638 seconds (0.1#10.140)