Senapan Serbu AR-15, Senjata 'Favorit' Pelaku Penembakan Massal di AS

Rabu, 24 Maret 2021 - 05:50 WIB
loading...
Senapan Serbu AR-15,...
Senapan serbu AR-15 menjadi senjata favorit pelaku penembakan massal di AS. Foto/Ilustrasi
A A A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) kembali diguncang oleh penembakan massal . Kali ini terjadi di sebuah supermarket di Boulder, Colorado dengan jumlah korban mencapai 10 orang termasuk seorang anggota polisi.

Satu catatan yang muncul dalam aksi penembakan itu adalah pelaku menggunakan senapan serbu bergaya AR-15.

Dikutip dari Newsweek, Rabu (24/3/2021), dari 80 penembakan massal terakhir di AS, lebih dari seperempatnya melibatkan penggunaan senapan AR-15, termasuk di Boulder, Colorado. Analisis Newsweek menemukan bahwa senapan semi-otomatis digunakan dalam 21 penembakan massal selama dekade terakhir.

"Di antara insiden tersebut adalah beberapa penembakan massal paling mematikan dalam sejarah bangsa, termasuk penembakan di Las Vegas, yang menewaskan 59 orang; penembakan klub malam di Orlando, Florida, yang menewaskan 50 orang; dan penembakan Sekolah Dasar Sandy Hook di Connecticut, yang menewaskan 28 orang," tulis Newsweek.



Pada Senin sore, seorang pria bersenjata melepaskan tembakan ke sebuah toko kelontong di Boulder, menewaskan 10 orang, termasuk petugas polisi veteran berusia 51 tahun Eric Talley, yang merupakan orang pertama yang dilaporkan tiba di tempat kejadian.

Seorang petugas penegak hukum senior dengan polisi Boulder mengatakan kepada CNN bahwa senjata yang digunakan adalah senapan gaya AR-15. Ini adalah jenis senjata yang sama yang digunakan di Parkland 2018, Florida, penembakan sekolah dan penembakan di teater Colorado pada tahun 2012.

Meskipun tidak ada definisi hukum tentang penembakan massal, pemerintah federal mengatakan bahwa pembunuhan dengan setidaknya empat korban merupakan pembunuhan massal.

"Senapan serbu gaya AR-15 telah menjadi tren umum dalam beberapa penembakan massal paling mematikan. Senjata-senjata ini memiliki kekuatan membunuh yang sangat besar karena mereka dapat menimbulkan apa yang oleh salah satu perancangnya disebut sebagai "efek luka maksimum". Senjata-senjata ini umumnya mampu menembakkan lebih banyak peluru pada tingkat yang lebih cepat daripada senapan berburu tindakan manual,"tulis Newsweek.

Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1472 seconds (0.1#10.140)