Mengenaskan, Kondisi Terbaru Pusat Penahanan Migran Era Biden

Selasa, 23 Maret 2021 - 20:02 WIB
loading...
Mengenaskan, Kondisi...
Kondisi mengenaskan terlihat di fasilitas penahanan di perbatasan AS-Meksiko. Foto/REUTERS
A A A
TEXAS - Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan akan membuka fasilitas tambahan bagi para migran setelah gambar dari pusat penahanan di Texas menunjukkan anak-anak berkumpul bersama di kamar darurat yang penuh sesak.

Fasilitas di Texas, kota tenda yang dikelola pemerintah di Donna, perbatasan AS-Meksiko, dilaporkan menampung 1.000 orang.

Foto-foto tersebut adalah yang pertama menunjukkan kondisi fasilitas tersebut sejak Presiden Joe Biden menjabat.

Mengenaskan, Kondisi Terbaru Pusat Penahanan Migran Era Biden


Pengkritik menyalahkan Biden atas lonjakan migrasi ilegal ke AS.

Sejak menjabat pada Januari, Biden telah menghapus beberapa batasan bagi mereka yang memasuki AS yang diterapkan pendahulunya, Donald Trump.

Mengenaskan, Kondisi Terbaru Pusat Penahanan Migran Era Biden


Pemerintahannya telah mencabut kebijakan menolak anak-anak tanpa pendamping di perbatasan, bukannya memilih memproses dan menempatkan mereka dengan keluarga yang mensponsori di AS.

Pada Senin, Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan pemerintah AS sedang bekerja menyediakan akomodasi lebih lanjut untuk kedatangan para migran dalam beberapa hari dan pekan mendatang.

"Tempat di mana anak-anak dapat mengakses perawatan kesehatan, dapat mengakses sumber daya pendidikan, bahkan sumber hukum," papar dia.

Komentarnya muncul setelah gambar yang dirilis pada Senin oleh Anggota Kongres Texas Henry Cuellar, dari Partai Demokrat, menunjukkan anak-anak di fasilitas di Donna tidur di kasur tipis di lantai di bawah lembaran selimut foil.

Foto-foto tersebut dilaporkan diambil pada akhir pekan. Foto itu telah menimbulkan kekhawatiran atas kemungkinan kurangnya jarak sosial selama pandemi virus corona.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS merekomendasikan agar orang-orang tetap terpisah sejauh 2 meter untuk membantu mencegah penyebaran infeksi virus.

Cuellar mengatakan mereka yang ditempatkan di pusat penahanan telah dibagi di antara delapan "ruangan" plastik yang terlalu penuh.

Para aktivis juga mengatakan mereka yang ditampung di tempat tersebut tidak diberi akses yang memadai untuk sabun atau makanan.

"Foto-foto ini menunjukkan apa yang telah lama kami katakan, bahwa fasilitas patroli perbatasan ini bukanlah tempat yang dibuat untuk anak-anak. Mereka bukanlah tempat yang kami ingin anak-anak tinggali untuk waktu yang lama," tutur Psaki.

Dia mengatakan, “Alternatifnya adalah mengirim anak-anak kembali dalam perjalanan berbahaya ini, dalam pandangan kami, bukanlah pilihan yang tepat untuk dibuat."

Jurnalis belum diizinkan masuk ke pusat-pusat penahanan sejak Biden menjabat, meskipun Gedung Putih mengatakan bahwa mereka akan diizinkan.

Pengacara yang mewakili anak-anak, dan anggota parlemen yang mengunjungi fasilitas tersebut, menggambarkan kondisi fasilitas itu sesak.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
AS Menuntut Perundingan...
AS Menuntut Perundingan Langsung Rusia-Ukraina Tanpa Mediator
AS Mulai Bagikan Info...
AS Mulai Bagikan Info Intel Ruang Angkasa Sensitif China dan Rusia pada Five Eyes
Trump Tegaskan AS Memenangkan...
Trump Tegaskan AS Memenangkan 2 Perang Dunia
Siapa Scott Bessent,...
Siapa Scott Bessent, Menkeu Gay AS yang Resmikan Penjualan Logam Jarang Ukraina ke AS?
AS Siap Habiskan 100...
AS Siap Habiskan 100 Hari Lagi untuk Damaikan Rusia dan Ukraina
Donald Trump Bakal Pecat...
Donald Trump Bakal Pecat Penasihat Keamanan Nasional Mike Waltz, Ini Penyebabnya
Bos Pentagon Ancam Iran...
Bos Pentagon Ancam Iran usai Serangan Houthi Bikin Jet F/A-18 AS Tenggelam di Laut Merah
Ketegangan India-Pakistan...
Ketegangan India-Pakistan Meningkat, Warga Kashmir Bersiaga
Terungkap, Pesawat Militer...
Terungkap, Pesawat Militer Israel Wara-wiri di Malta Sebelum Kapal Bantuan Gaza FFC Diserang
Rekomendasi
PHK Massal MU Sasar...
PHK Massal MU Sasar Karyawan Terlama: Akhir Era di Old Trafford?
Gempa M4,8 Guncang Jembrana...
Gempa M4,8 Guncang Jembrana Bali
Xpeng AeroHT: Gabungan...
Xpeng AeroHT: Gabungan Mobil dan Drone dengan Otak AI yang Lebih Murah dari Ferrari!
Berita Terkini
Kelaparan Meluas, Penjarahan...
Kelaparan Meluas, Penjarahan Makanan Meningkat di Gaza
39 menit yang lalu
Berapa Kerugian Finansial...
Berapa Kerugian Finansial Kebakaran Israel?
1 jam yang lalu
Pesawat Militer Israel...
Pesawat Militer Israel Terbang di Atas Malta Beberapa Jam sebelum Kapal Bantuan Gaza Dibom
2 jam yang lalu
Warganet Murka Kapal...
Warganet Murka Kapal Bantuan Gaza Dibom Israel di Perairan Internasional
3 jam yang lalu
Eks PM Tunisia Divonis...
Eks PM Tunisia Divonis Hukuman 34 Tahun Penjara
3 jam yang lalu
AS Menuntut Perundingan...
AS Menuntut Perundingan Langsung Rusia-Ukraina Tanpa Mediator
5 jam yang lalu
Infografis
Jadwal Terbaru Libur...
Jadwal Terbaru Libur Sekolah Jelang Lebaran 2025
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved