Ketika Sosialita Australia Jatuh Hati kepada Kopi Indonesia
loading...
A
A
A
CANBERRA - KBRI Canberra bekerjasama dengan Dharma Wanita Persatuan (DWP) KBRI Canberra kembali menyelenggarakan kegiatan promosi Indonesia Cultural Circle (ICC) bertema “The Beauty of Eastern Java” bertempat di Balai Kartini, KBRI Canberra, pada Jumat (19/3).
Lebih dari 100 tamu undangan ICC telah hadir yang terdiri dari sosialita, mulai dari anggota Women International Club of Canberra (ICC), pebisnis, profesional, dosen, diplomat perempuan, hingga istri para Duta Besar dan diplomat negara sahabat.
Dalam sambutannya, Ibu Caecilia Legowo, Ketua DWP sekaligus Wakil Presiden Women International Club of Canberra (WIC) menyampaikan ICC edisi kali ini menampilkan pagelaran seni budaya dan pariwisata Indonesia, terutama Jawa Timur, pameran produk andalan dan produk UKM dari Indonesia.
“Promosi perdagangan yang disinergikan dengan promosi seni budaya hari ini diharapkan dapat menampilkan branding Indonesia secara kuat dan utuh,” ungkap Agung Wicaksono, Atase Perdagangan dan Ghofar Ismail, Korfung Pensosbud KBRI Canberra. Melalui IA-CEPA sudah banyak produk Indonesia yang membanjiri pasar Australia.
Pada sesi ramah tamah, tim KBRI Canberra melakukan engagement kepada audiens yang didominasi sosialita Australia.
Patricia, salah satu tamu undangan menyampaikan,” Saya suka sekali Kopi Luwak dan saya akan rekomendasikan kopi ini ke siapapun.”
“Rasa dan aroma kopi ini wonderful dan sedap sekali,” sahut Nicole, salah satu sosialita Australia.
Lihat infografis: Pertemuan Amerika Serikat-China di Alaska Berlangsung Panas
Kopi asal Indonesia disukai konsumen di sini karena umumnya jenis Arabica dengan cita-rasa yang lebih kaya.
Australia selama ini diakui sebagai salah satu negara yang kreatif dalam seni penyajian kopi. Namun, Australia sendiri tidak menanam kopi alias masih mengandalkan impor kopi dari negara-negara lain untuk menggerakkan industri kopi mereka.
Dalam hal ini, Indonesia menjadi salah satu pengekspor kopi terbesar ke Australia dari kawasan Asia Pasifik, dengan menempati urutan ketiga setelah Vietnam dan India.
Selain menampilkan kopi, konter-konter pameran diisi produk andalan Indonesia yang telah memasuki pasar Australia antara lain: mie instan Mewah, bumbu-bumbu masakan kemasan Kokita, Teh Botol, berbagai makanan kemasan seperti Danisa, kecap Bango, saus ABC, kopi Kapal Api, Excelso dan permennya, dan produk lainnya.
Sedangkan produk Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang dipamerkan antara lain batik tulis, tas wanita, aksesoris, kipas batik, alas kaki hingga jam tangan dari kayu.
Merespon antusiasme para tamu undangan, kepada seluruh tamu undangan telah diinformasikan bahwa produk tersebut telah tersedia di supermarket ternama dan toko-toko Asia di kota-kota terbesar Australia.
Lihat Juga: Kemampuan Rudal China Melesat, Negara Tetangga Indonesia Ini Tingkatkan Pertahanan Misil
Lebih dari 100 tamu undangan ICC telah hadir yang terdiri dari sosialita, mulai dari anggota Women International Club of Canberra (ICC), pebisnis, profesional, dosen, diplomat perempuan, hingga istri para Duta Besar dan diplomat negara sahabat.
Dalam sambutannya, Ibu Caecilia Legowo, Ketua DWP sekaligus Wakil Presiden Women International Club of Canberra (WIC) menyampaikan ICC edisi kali ini menampilkan pagelaran seni budaya dan pariwisata Indonesia, terutama Jawa Timur, pameran produk andalan dan produk UKM dari Indonesia.
“Promosi perdagangan yang disinergikan dengan promosi seni budaya hari ini diharapkan dapat menampilkan branding Indonesia secara kuat dan utuh,” ungkap Agung Wicaksono, Atase Perdagangan dan Ghofar Ismail, Korfung Pensosbud KBRI Canberra. Melalui IA-CEPA sudah banyak produk Indonesia yang membanjiri pasar Australia.
Pada sesi ramah tamah, tim KBRI Canberra melakukan engagement kepada audiens yang didominasi sosialita Australia.
Patricia, salah satu tamu undangan menyampaikan,” Saya suka sekali Kopi Luwak dan saya akan rekomendasikan kopi ini ke siapapun.”
“Rasa dan aroma kopi ini wonderful dan sedap sekali,” sahut Nicole, salah satu sosialita Australia.
Lihat infografis: Pertemuan Amerika Serikat-China di Alaska Berlangsung Panas
Kopi asal Indonesia disukai konsumen di sini karena umumnya jenis Arabica dengan cita-rasa yang lebih kaya.
Australia selama ini diakui sebagai salah satu negara yang kreatif dalam seni penyajian kopi. Namun, Australia sendiri tidak menanam kopi alias masih mengandalkan impor kopi dari negara-negara lain untuk menggerakkan industri kopi mereka.
Dalam hal ini, Indonesia menjadi salah satu pengekspor kopi terbesar ke Australia dari kawasan Asia Pasifik, dengan menempati urutan ketiga setelah Vietnam dan India.
Selain menampilkan kopi, konter-konter pameran diisi produk andalan Indonesia yang telah memasuki pasar Australia antara lain: mie instan Mewah, bumbu-bumbu masakan kemasan Kokita, Teh Botol, berbagai makanan kemasan seperti Danisa, kecap Bango, saus ABC, kopi Kapal Api, Excelso dan permennya, dan produk lainnya.
Sedangkan produk Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang dipamerkan antara lain batik tulis, tas wanita, aksesoris, kipas batik, alas kaki hingga jam tangan dari kayu.
Merespon antusiasme para tamu undangan, kepada seluruh tamu undangan telah diinformasikan bahwa produk tersebut telah tersedia di supermarket ternama dan toko-toko Asia di kota-kota terbesar Australia.
Lihat Juga: Kemampuan Rudal China Melesat, Negara Tetangga Indonesia Ini Tingkatkan Pertahanan Misil
(sya)