Menteri Suriah: AS Menjarah Banyak Minyak seperti Bajak Laut

Sabtu, 20 Maret 2021 - 11:24 WIB
loading...
Menteri Suriah: AS Menjarah...
Pasukan Amerika Serikat berjaga di situs minyak al-Omar di Deir ez Zor, Suriah, 23 Maret 2019. Foto/REUTERS/Rodi Said
A A A
DAMASKUS - Menteri Perminyakan dan Sumber Daya Mineral Suriah , Bassam Tomeh, mengutuk pasukan Amerika Serikat (AS) yang bertindak seperti bajak laut karena Washington terus menjarah sebagian besar kekayaan minyak dari timur laut negara Suriah. Di sanalah tempat Pentagon mendukung kelompok milisi Kurdi.

“Amerika dan sekutunya menargetkan kekayaan minyak Suriah dan kapal tankernya seperti bajak laut,” kata Tomeh mengatakan kepada stasiun televisi pemerintah. Menurutnya, langkah Amerika dirancang untuk melumpuhkan ekonomi Suriah, yang bergantung pada pendapatan minyak.



"Apa yang terjadi selama perang Suriah tidak terjadi di negara mana pun, dalam hal mencegah kita memanfaatkan sumber kekayaan kita dan pada saat yang sama menghentikan komoditas pokok mencapai negara kita," paparnya yang dilansir Russia Today, Sabtu (20/3/2021).

Tomeh mengatakan bahwa total kerusakan yang ditimbulkan pada sektor perminyakan Suriah akibat pendudukan AS melebihi USD92 miliar. Dia mencatat bahwa Washington saat ini mengendalikan 90 persen sumber daya minyak mentah di wilayah timur laut Suriah.

Dalam wawancara bulan lalu dengan surat kabar Lebanon, al-Akhbar, gubernur provinsi Hasakah timur laut; Ghassan Khalil, mengatakan bahwa militan Kurdi yang didukung AS mencuri 140.000 barel minyak mentah setiap hari dari ladang di daerah tersebut. Dia mengeklaim para milisi kemudian menggunakan kapal tanker untuk menyelundupkan bensin melintasi perbatasan ke Irak.

Setidaknya sejak 2015, Pentagon telah menawarkan dukungan langsung kepada Pasukan Demokrat Suriah (SDF), faksi yang didominasi Kurdi yang mengontrol wilayah signifikan di timur laut Suriah. AS sendiri mempertahankan kekuatan sekitar 900 tentara di negara itu, sebagian besar ditempatkan di samping SDF.

Sementara pejabat AS mempertahankan kehadiran militer di Suriah—ilegal menurut hukum internasional—dimaksudkan untuk mencegah kebangkitan kembali kelompok ISIS, mantan presiden Donald Trump sering berbicara terus terang tentang keinginan untuk merebut kekayaan minyak negara itu.



“Kami mengamankan minyaknya—ingat itu,” kata Trump saat menjabat Presiden saat itu pada Oktober 2019. “Saya selalu mengatakan bahwa: 'Amankan minyaknya'. Kami ingin mengamankan minyaknya. Empat puluh lima juta dollar sebulan?Amankan minyaknya."

Meskipun Trump sebagian besar mengabaikan dorongan Presiden Barack Obama untuk menggulingkan Presiden Suriah Bashar al-Assad—yang membuat AS menggelontorkan ratusan juta dollar ke dalam kelompok militan yang terkait dengan jihadis—ia berulang kali membela pendudukan ladang minyak sambil memperluas kebijakan itu.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
China Upgrade Besar-besaran...
China Upgrade Besar-besaran Pangkalan di Laut China Selatan, Terlihat Pesawat Pengebom H-6K
Perang Dagang Sengit,...
Perang Dagang Sengit, Diplomat Beijing: Gaun Sekretaris Pers Gedung Putih Buatan China
AS Kembali Tangkap Mahasiswa...
AS Kembali Tangkap Mahasiswa Pro-Palestina, Namanya Mohsen Mahdawi
Kepala Pentagon: China...
Kepala Pentagon: China Dapat Tenggelamkan Seluruh Kapal Induk AS dalam 20 Menit
Wanita Ini Gugat Lab...
Wanita Ini Gugat Lab DNA karena Hasil yang Keliru Membuatnya Terlanjur Aborsi
3 Anggota Keluarga Donald...
3 Anggota Keluarga Donald Trump yang Mendapat Untung Besar dari Kripto
Aneh tapi Nyata, Kepala...
Aneh tapi Nyata, Kepala Wanita Ini Terputus di Bagian Dalam tapi Berhasil Disambungkan Kembali
Rusia Akan Tempatkan...
Rusia Akan Tempatkan Pesawat Militer di Papua, Australia Minta Penjelasan Indonesia
Presiden Singapura Shanmugaratnam...
Presiden Singapura Shanmugaratnam Bubarkan Parlemen, Pemilu Digelar 3 Mei
Rekomendasi
Pangeran William Tak...
Pangeran William Tak Akan Ampuni Harry, Siapkan Serangan Balik
Pentingnya Biodiversity...
Pentingnya Biodiversity Credit untuk Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia
Ranking BWF Usai Badminton...
Ranking BWF Usai Badminton Asia Championships 2025: Empat Ganda Putra Indonesia Kuasai 10 Besar
Berita Terkini
9 Aturan Aneh Putri...
9 Aturan Aneh Putri Leonor sebagai Penerus Takhta Kerajaan Spanyol
35 menit yang lalu
Mantan Panglima Militer...
Mantan Panglima Militer Israel Ini Sebut PM Netanyahu Adalah Musuh Zionis
1 jam yang lalu
Siapa Anwar Sadat? Presiden...
Siapa Anwar Sadat? Presiden Mesir yang Mengakui Israel tapi Dimusuhi Rakyatnya Sendiri
2 jam yang lalu
Mampukah PM Singapura...
Mampukah PM Singapura Lawrence Wong Lepas dari Bayang-bayang Dinasti Lee Kuan Yew?
5 jam yang lalu
4 Alasan Australia Sangat...
4 Alasan Australia Sangat Takut dengan Isu Putin Ingin Gunakan Pangkalan Militer di Papua
8 jam yang lalu
Australia Protes ke...
Australia Protes ke Indonesia Terkait Rusia Minta Gunakan Pangkalan Militer di Papua
8 jam yang lalu
Infografis
Intelijen AS Minta ISIS...
Intelijen AS Minta ISIS Serang Pangkalan Militer Rusia di Suriah
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved