Pelecehan 300 Lebih Anak oleh Pastor Gemparkan Jerman
loading...
A
A
A
BERLIN - Setelah melakukan penyelidikan selama lima bulan, ratusan tersangka pelecehan seksual terhadap anak dan korban telah diidentifikasi dalam laporan independen setebal 800 halaman tentang pelecehan di Keuskupan Agung Katolik Roma di Cologne, Jerman , selama beberapa dekade.
Menurut penyelidikan, sebanyak 243 anggota klerus dan awam diidentifikasi sebagai pelaku kekerasan terhadap anak di bawah umur, dengan sekitar 50% insiden - antara 1946 dan 2018 - melibatkan kekerasan seksual dan 55% melibatkan anak di bawah usia 14 tahun. 300 korban - mayoritas laki-laki dan dilecehkan sebelum tahun 1975 - juga telah diidentifikasi.
Setidaknya dua pastor akan diberhentikan dari posisi mereka menyusul laporan itu dan beberapa "tokoh gereja papan atas" dituduh melanggar tugas mereka serta berusaha menutupi tuduhan tersebut.
Keuskupan Agung Cologne menugaskan firma hukum Jerman Gercke Wollschlager untuk menyusun laporan tersebut, yang dikumpulkan selama 5 bulan melalui wawancara dengan mereka yang terlibat, setelah dituduh menyembunyikan laporan sebelumnya tentang sejarah pelecehan anak.
Kardinal Rainer Woelki mengatakan insiden yang dilaporkan sangat mempengaruhinya.
"Pastor bersalah karena melakukan kekerasan pada orang-orang yang dipercayakan kepada mereka, dan dalam banyak kasus tanpa dihukum karenanya," ujarnya seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (19/3/2021).
Dia mengatakan bahkan lebih buruk bahwa banyak dari mereka yang terkena dampak kekerasan ini telah berjuang untuk dianggap serius dan dilindungi, sebelum menyebut penanganan awal terhadap tuduhan itu ditutup-tutupi.
Hasil pertama dan konsekuensi laporan resmi akan dipresentasikan secara resmi pada tanggal 23 Maret.
Kembali pada bulan Februari lalu, biarawati Jerman yang tampaknya berasal dari Keuskupan Agung Katolik Koln yang sama dituduh telah "menyewakan" anak laki-laki yatim piatu kepada pengusaha dan pendeta di tahun 60-an dan 70-an untuk "gang bangs dan pesta seks", menurut sebuah laporan yang dilihat oleh media yang dirahasiakan dari publik.
Menurut penyelidikan, sebanyak 243 anggota klerus dan awam diidentifikasi sebagai pelaku kekerasan terhadap anak di bawah umur, dengan sekitar 50% insiden - antara 1946 dan 2018 - melibatkan kekerasan seksual dan 55% melibatkan anak di bawah usia 14 tahun. 300 korban - mayoritas laki-laki dan dilecehkan sebelum tahun 1975 - juga telah diidentifikasi.
Setidaknya dua pastor akan diberhentikan dari posisi mereka menyusul laporan itu dan beberapa "tokoh gereja papan atas" dituduh melanggar tugas mereka serta berusaha menutupi tuduhan tersebut.
Keuskupan Agung Cologne menugaskan firma hukum Jerman Gercke Wollschlager untuk menyusun laporan tersebut, yang dikumpulkan selama 5 bulan melalui wawancara dengan mereka yang terlibat, setelah dituduh menyembunyikan laporan sebelumnya tentang sejarah pelecehan anak.
Kardinal Rainer Woelki mengatakan insiden yang dilaporkan sangat mempengaruhinya.
"Pastor bersalah karena melakukan kekerasan pada orang-orang yang dipercayakan kepada mereka, dan dalam banyak kasus tanpa dihukum karenanya," ujarnya seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (19/3/2021).
Dia mengatakan bahkan lebih buruk bahwa banyak dari mereka yang terkena dampak kekerasan ini telah berjuang untuk dianggap serius dan dilindungi, sebelum menyebut penanganan awal terhadap tuduhan itu ditutup-tutupi.
Hasil pertama dan konsekuensi laporan resmi akan dipresentasikan secara resmi pada tanggal 23 Maret.
Kembali pada bulan Februari lalu, biarawati Jerman yang tampaknya berasal dari Keuskupan Agung Katolik Koln yang sama dituduh telah "menyewakan" anak laki-laki yatim piatu kepada pengusaha dan pendeta di tahun 60-an dan 70-an untuk "gang bangs dan pesta seks", menurut sebuah laporan yang dilihat oleh media yang dirahasiakan dari publik.
(ian)