Kejahatan Rasial Meningkat, Biden-Harris Akan Bertemu Pemimpin Asia-Amerika

Kamis, 18 Maret 2021 - 23:10 WIB
loading...
Kejahatan Rasial Meningkat, Biden-Harris Akan Bertemu Pemimpin Asia-Amerika
Seorang warga menyempatkan berhenti sejenak di lokasi penembakan Georgia untuk menyampaikan ucapan duka cita. Foto/The Guardian/Curtis Compton/AP
A A A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris akan bertemu dengan para pemimpin Asia-Amerika selama kunjungan mereka ke Atlanta. Pertemuan itu sebagai respon atas ketakutan setelah penembakan delapan orang, termasuk enam wanitaketurunan Asia, di tiga spa di daerah tersebut.

Gedung Putih mengonfirmasi pertemuan tersebut, yang pertama kali dilaporkan oleh Atlanta Journal-Constitution, yang terjadi ketika orang Asia-Amerika diguncang oleh serangan spa. Kelompok ini juga sudah menghadapi peningkatan diskriminasi di tengah pandemi virus Corona baru.

Menurut Gedung Putih Biden dan Harris akan bertemu dengan legislator negara bagian Georgia dan pendukung Asia Amerika dan Kepulauan Pasifik, untuk mendengarkan perspektif mereka tentang meningkatnya insiden kebencian yang menargetkan orang Asia-Amerika.



Para pemimpin Asia Amerika di Georgia sendiri telah mendorong dan menyambut baik rencana pertemuan dengan Presiden AS itu.

"Kami akan menyambut baik pertemuan dengannya secara langsung untuk berbagi dengan dia tuntutan dan pemikiran kami selama ini," kata Leng Leng Chancey, Direktur Eksekutif kelompok advokasi 9to5, sebuah kelompok advokasi nasional untuk perempuan pekerja seperti dikutip dari USA Today, Kamis (18/3/2021).

Zheng Yu Huang, presiden Komite 100 kelompok kepemimpinan China-Amerika, memuji pemerintahan Biden karena mulai menangani keprihatinan komunitas Asia-Amerika dan Kepulauan Pasifik.

"Tetapi ada banyak pekerjaan yang perlu dilakukan seputar pendidikan, pelatihan, pendanaan dan penjangkauan masyarakat di tingkat federal, negara bagian dan lokal untuk mengakhiri xenofobia dan kebencian anti-Asia," kata Huang kepada USA Today.



Sementara itu kelompok-kelompok seperti Asian Americans Advancing Justice menyalahkan pemerintahan masa lalu karena telah mengobarkan api sentimen anti-imigran dan anti-Asia yang perlahan-lahan membara selama bertahun-tahun. Presiden Donald Trump dan pejabat lainnya menyebut COVID-19 sebagai "virus China", "virus Wuhan", dan "kung flu".
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1288 seconds (0.1#10.140)